EMPAT

680 14 0
                                    


1 bulan lamanya lim meninggalkan kita semua

"Seharusnya kita sekarang bersama-sama dengan lim" ujar pethra sambil menatap langit dengan senyuman khas milik pethtra. Aku pun hanya bisa melihat ekspresi wajah pethra. 

Hati ini pun berkata *seharusnya kita sekarang juga bisa Bersama-sama* isi hati yang tiba-tiba saja muncul. "aduuh apaan sih lo sof, mana mungkin pethra akan milih lo untuk masuk kedalam kehidupannya! Jangan mimpi!" ucap sofia dalam hati sambil menggelengkan kepala dengan cepat, hingga membuat pethra merasa sedikit kebingungan melihat ku. 

"kenapa kamu menggelengkan kepala mu sof?" menaikan satu alis tebalnya terhadap sofia sambil memandanginya dengan serius. 

"enng—enggak kok pethra" jawab sofia gugup sambil menundukan kepalanya. 

 Oh iya, apa aku bolehmeminta kontak sahabatmu, grace?" tanya pethra dengan memandang miring dihadapan sofia. Sofia diam sejenak, dan mengalihkanpandangannya ke arah bunga yang indah itu. Pethra pun melambaikan tangannya kewajah sofia yag sejak dari tadi mendiamkan pertanyaannya itu. 

"anyyeong sofia..." ucap pethra sambil melambaikan tangannya. 

"eh hiya pethra. Ada apa?" balas kudengan sedikit lamunan. 

"kamu lagi melamun apa sih? Kok aku tanya dari tadikamu malah diemin aku?" menatap mata ku, dengan seksama yang membuatnyamenjadi salah tingkah. 

"emmm,enggak-enggak kok pethra.. aku lagi mikirin orang tua aja, bagaimana keadaanmereka. Sudah 3 bulan terakhir aku tidak menghubungi mereka" merebahkanbadannya dirumput-tumput hijau yang banyak sekali dengan bunga-bunga indahsambil melontak kan senyum manis sofia.     

                     ***

Perasaan ini entah dari mana munculnya. Secara tiba-tiba perasasaan ini muncul begitu saja, tanpa adanya persetujuan dari ku. Apa kah ini yang rasanya jatuh cinta untuk yang kedua kali?"

*pegang tanganku, Bersama jatuh cinta* (lirik lagu raisa kali kedua)

Tapi satu hal yang aku tahu, bahwa pethra tidak pernah mungkin menginginkan ku atapun mencintai ku, itu semua mustahil! Mustahil!! Sebenernya aku tahu dengan apa yang dia tanyakan kepada ku tentang kontak sahabatku grace. Tidak tahu kenapa rasa itu membuat diriku terdiam sejenak, yang membuat ku tak bisa berkata apa apa. "dia pasti mencintai grace" ucapku dalam diam, memandangi bintang-bintang. Entah mengapa air mata ini jatuh dengan sendirinya.

"Grace?!" panggil ku dan berjalan ke arah kamar grace.

Aku pun merasa curiga, kenapa seharian ini aku tidak melihat grace. Saat aku datang menghampiri kamarnya, tidak ada grace di kamarnya. Aku merasa panik langsung menghubungi pethra.

*zzzttt zzzttt zzzttt* (bunyi hp pethra yang hanya di beri nada dering)

Aku pun merasa sangatkhawatir, tak biasanya grace pergi begitu aja tanpa ada bilang sesuatuterhadapku. 

"Hallo sofia?" angkat pethra. 

"Apa kamu sedang bersama dengangrace? Dia tak ada di rumah sejak tadi. Aku sangat khawatir terhadapnya" sahutsofia dalam telpon dengan nada yang khawatir. 

"Aku tidak bersama dengan grace,sejak tadi kan kita pergi berdua, jadi aku tidak tahu kemana perginya grace.Atau gini aja sekarang kita pergi mencari grace, aku sekarang pergi menjemputmu ya" pethra pun langsung bergegas ke rumah ku.

Stay With Me SofiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang