"Kamu pikirkan dulu ini matang-matang! Papi bukannya tidak mengizinkan kamu. Atau nggak, kamu lanjut S2 saja! Papi masih mampu kok untuk menguliahkan kamu."
Setelah bergulat mulut dengan anaknya, akhirnya kalimat itu keluar juga. Beberapa pilihan alternatif lainnya.
Juwi tampak menarik nafas. Bahkan sudah untuk kesekelian kalinya ia menjelaskan semua ini pada kedua orang tuanya, termasuk papinya ini.
Juwi meraih tangan pria paruh baya itu, kemudian menggenggamnya dengan hangat. Berniat menyakinkan papinya.
"Aku pilih semua ini bukan karena masalah itu. Ini murni niat awal aku, pi. Bahkan jika ini semua tidak terjadi, aku masih akan tetap pilih ini kok." Juwi semakin menggeggam tangan pria kebanggaannya itu. Berharap orang itu benar-benar mengerti keinginan hatinya.
°
°
°
°
°
°
°_______
"Aku, with You"
Semoga ada tempat untuk ceritaku kali inim semoga kalian menikmatinya.
Ini sebenarnya adalah cerita pertamaku yang mau aku up di wattpad. Tapi jalan Tuhan ternyata berbeda dengan rencanaku. Gapapa lah ya, aku memcoba memberanikan diri untuk up hari ini.
Selamat menikmati, dan maaf atas segala kekurangannya kali ini.
#cinta kalian para readers kuu ❤️🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, with You (On Going)
RomanceKenapa dia? Itu lah pertanyaan yang tidak pernah bisa dijawab secara gamblang oleh Juwi. Hatinya setia membudak rasa pada laki-laki itu. Bahkan cinta Juan dan gombalan maut Masta tidak mampu mengalihkan hatinya. Juwi merasa tidak peduli dengan diri...