Kuroo Tetsuro x Kozume Kenma.
.
.
Romance.
.
.
Yaoi.
.
.
Happy Reading Minna~~…
…
…Zrezzz...
Hujan mengguyur deras kota Tokyo. Kozume Kenma, pemuda bersurai puding berlari mencari tempat berteduh.
Menemukannya, Kenma berdiri di bawah naungan atap teras sebuah toko kaset yang tengah tutup. Mengela nafas pelan saat dirinya sedikit mengigil tatkala angin dingin menusuk kulitnya walau sudah berlapis mantel tebal.
Pikirannya melayang pada sosok teman masa kecilnya, sosok tinggi bersurai jabrik serta seringai menyebalkan ciri khasnya. Hatinya berdegup kencang saat mengingat sosok itu menyatakan perasaannya kemarin malam, Kenma hanya terdiam tak menjawab, rasa terkejut menderanya hingga Kenma memilih pulang ke kamar apartemennya yang tepat disebelah kamar si teman kecil.
Menghela nafas pelan, Kenma menggosokan kedua telapak tanggannya dan meniupnya, mencoba menghalau dingin, mungkin.
"Ekhem."
Kenma menoleh, matanya membulat. Terkejut, namun berhasil ia tutupi.
"Kuroo?"
Kuroo Tetsuro. Teman kecil Kenma, sosok pemuda bersurai jabrik nyentrik dengan seringai setannya kini berdiri tepat di sebelah Kenma dengan keadaan yang tak jauh berbeda dengan Kenma. Mantel yang setengah basah, serta surai yang masih nyentrik walau sudah basah oleh air.
"Yo, Kenma."
"Kenapa kau disini? Bukannya kau ada rapat?"
Kuroo mengerling.
"Rapatnya sudah selesai...""Lalu kenapa kau disini? Ini bukan jalan pulang menuju apartemen."
Kuroo mengangkat bahu tak peduli, memandang langit kelam yang masih setia menangis.
"Aku terkejut saat melihat ramalan cuaca tadi, aku ingat kau berada di luar, jadi aku menyusulmu. Biar begini-begini, aku bos yang baik, asal kau tau saja."
Kenma mendengus.
"Dan dengan bodohnya, sudah tau mau hujan tapi kau tak membawa payung? Kau bodoh ya?!"Kuroo mendengus tak terima.
"Aku sangat khawatir padamu. Jadi aku lupa.""Oh begitu."
"Hanya 'oh begitu'? Hey cobalah tanya, 'kenapa Kuroo khawatir padaku' begitu?"
"Kuroo?! Jangan memancingku untuk segera membunuhmu."
"Oke... Oke aku mengalah, Kenma."
Hening.
Hanya suara hujan yang terdengar."Kenma?"
Kenma menoleh.
"Apa?""Soal Tsukishima. Aku sudah menjelaskan semuanya. Aku sudah memintanya agar tak ikut campur dalam hidupku, aku memintanya agar berhenti menekanmu, aku memberitahunya bahwa Kenma lah sosok yang dari dulu aku cintai. Dan mengenai masa laluku, semuanya bukan salahmu. Aku hanya terlalu tertekan dangan perceraian orang tuaku dan yaaa... soal kepindahanmu."
Kenma terpaku, sebegitu terpuruk kah Kuroo? Dirinya jahat sekali?
"Memang benar Tsukishima yang menyelamatkanku dari keterpurukan, namun aku hanya menganggap kejadian malam itu seperti angin lalu. Aku meminta maaf padanya aku tak bisa membalas cintannya. Aku hanya menganggapnya sahabat biasa... Kenma? Kau tau... Aku tak bisa melupakanmu... kau segalanya... kau cintaku... aku tak peduli jika kau membenciku sekarang... aku hanya akan selalu berusaha untuk membuatmu jatuh cinta padaku lagi dan lagi."
Kenma membeku, hatinya berdegup walau setitik rasa sakit menghampiri.
"Kuroo... maaf... semuanya tak sama seperti dulu lagi..."
"Aku tau. Aku hanya akan membuatmu jatuh cinta padaku lagi..."
"Kuroo..."
"Aku tau kau hanya menutupi perasaanmu... aku tau kau masih mencintaiku, Kenma."
"A-Apa M-Maksudmu, K-Kuroo baka!!"
Kuroo menyeringai.
"Sudah ku duga. jika kau membenciku, maka kau pasti akan menghajarku habis habisan, tapi nyatanya kau pasrah saat aku menyentuhmu sampai titik terdalam."Wajah Kenma semerah kepiting rebus, sungguh dia malu. Jujur saja Kenma masih memiliki perasaan pada Kuroo. Tapi, egonya sangat tinggi.
"A-Apaa Y-Yang K-Kuroo katakan?! A-Ak---"
Zret...
Tangan Kenma di genggam oleh tangan besar Kuroo yang tengah menatapnya.
"Kau... kedinginan bukan?"
Kenma hanya mengangguk, menunduk dalam menyembunyikan rona sakura.
"Kenma? Apa kau mencintaiku?"
Hening. Kenma enggan menjawab. Hatinya berdegup, rona sakura masih mampir di pipinya.
"Kenma?!"
"Hahhh... setidaknya jawab aku."
"Atau... kau mau aku berpindah hati ke Tsukishima?"Kenma membelalak, menatap Kuroo dengan pandangan sulit diartikan.
"Kuroooo..."Kenma berseru lirih, pandangannya berubah sendu. Kuroo mengrenyit.
"Ada apa?"
Kenma menatap kedepan, mengalihkan pandangan dari manik hitam kelam itu.
"Kuroo Aku Mencintaimu. Sangat Mencintaimu."
Bersamaan dengan seruan Kenma, hujan turun kian derasnya, hingga meredam suara Kenma. Kuroo mengrenyit tatkala mendengar suara Kenma yang sangat tidak jelas.
"Hah? Apa? Kau bicara apa, Kenma?"
Kenma menggeleng.
"Tidak, lupakan saja, Kuroo."Kuroo menggaruk tengkuk yang tak gatal.
"Sepertinya aku melewatkan sesuatu yang penting tadi."Kenma menatap dalam Kuroo.
"Hanya perasaanmu saja.""Serius?"
"Ya, itu hanya perasaanmu saja, Kuroo."
"Maa~~ sudahlah."
Hening. Keduannya masih menautkan tangan mereka, saling menyalurkan kehangatan.
"Kenma?!"
Kenma menoleh, menatap balik Kuroo yang menatapnya intens.
Kuroo memperpendek jarak mereka, memiringkan kepala dan memangut lembut bibir ranum Kenma. Kenma memejamkan mata, menikmati setiap lumatan kecil yang diberikan Kuroo.
Mereka menimatinya. Tak peduli mereka ada di depan umum. Hujan menjadi saksi bisu dua pemuda yang tengah dimabuk cinta itu. Kedua pemuda yang berbagi kehangatan dan cinta dalam derasnya hujan penuh kenangan itu.
-END-
Pojok Bacotan :Inspirasi dari Sekakoi S2 eps berapa ya? Lyn Lupa. Pokonya yang TakaRitsu kissu pas hujan, dan si Ritsu ngebales perasaan Takano.
Udah gitu aja bacotan author. Bye ^^
Sampai berjumpa lagi di Next Chapter /plak/
VoMent cintakuh~ sayangkuh~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan FanFic KuroKen [ Haikyuu ]
FanfictionBerisi Kumpulan Fanfic [ Drabble, Ficlet, Oneshot, dan sejenisnya] KurooKen dengan berbagai Rasa. Haikyuu © Furudate Haruichi.