1

17.6K 644 17
                                    

***

Seorang gadis berjalan dengan anggun seraya menggeret koper berwarna birunya dari gerbang kedatangan pesawat penerbangan Ausie.

Ia tersenyum seraya mengedarkan pandangannya kesegala arah, mencari seseorang.

"Mommy dimana sih," gadis itu melepaskan kacamata hitam yang dipakainya agar lebih jelas melihat sekelilingnya.

"Ab, disini!" Seorang wanita paruh baya melambaikan tangannya agar si gadis dapat melihatnya dengan jelas.

Gadis yang dipanggil Ab pun menoleh, lalu tersenyum menghampiri Mommy nya yang ikut tersenyum dengan tangan direntangkan, bersiap menerima pelukan.

Ab tersenyum, lalu berlari menghampiri dan langsung memeluk Mommy nya.

"Ah Mom, i miss you!" Ucap Ab mempererat pelukannya

"Mommy juga kangen sama kamu, sayang. Gimana kabar kamu? Sehat kan? Gaada yang kurang?" Sang Mommy melepaskan pelukannya lalu memutari Ab, memastikan keadaan anaknya.

Ab menghentikan tingkah Mommynya."I'm fine, Mom! Ayolah, aku udah gede. Gak ceroboh kayak dulu yang sedikit-sedikit sakit, sedikit-sedikit luka. Keep calm, okay?" Ia mengusap punggung Mommynya sayang, seraya menenangkan.

"Aduh, sayang... Mommy kan khawatir. Selama ini kan kamu hidup sama Grandma, Mommy gatau perkembangan pertumbuhan kamu disana kayak gimana."

"Iya paham, tapi liat aku baik-baik aja Mom... udah ah ayo pulang, aku kangen Dad sama Al." Ucap Ab membuat Mommynya mengalah.

Ab menggandeng lengan Mommynya seraya menyeret koper di tangan sebelah kiri.  Keduanya berjalan beriringan, cukup menarik perhatian sebab tidak dapat dipungkiri jika Ab memang begitu cantik. Ditambah Mommynya, yang meskipun sudah berumur tetap saja terlihat anggun dan berkelas.

"Eh iya, Mom. Daddy mana? Kok Mommy pergi sendirian? Tumben banget gak nempel-nempel sama Mommy." Tanya Ab seraya terkekeh, ingat tingkah Daddynya yang bersikap possesif pada Momnynya.

"Di kantor, rapat. Momny gak izin kalo mau jemput kamu ke bandara. Kesini juga dianter sopir." Balas Mommynya seraya tertawa kecil.

"Jadi ceritanya kabur nih," Ab tertawa

"Liat nanti deh, pasti Daddy kamu pusing nyariin Mommy, hahaha"

"Mommy ih, kasian Daddy! Tapi lucu juga sih, jarang-jarang kan liat Daddy kelimpungan gara-gara Mommy."

"Iyakan? Selama ini tuh Mommy harus di deket Daddy kamu terus, gabisa jauh-jauh. Mau main sama tantemu aja harus pake pengawal. Haduh pusing ngadepin tingkah Daddymu."

"Daddy gitukan sayang sama Mommy.."

" Iya emangsih, tapi masa Mommy mau ke toilet aja harus diikutin pengawal. Ya malu dong sayang,"

"Kocak banget hahaha"

Keduanya mengobrol ringan tanpa menghiraukan orang-orang yang melihati, mengabaikan setiap decakan kagum yang mereka tujukan pada Ab dan Mommynya.

***
"Hallo, Daddy." Ab membuka pintu rumahnya, lalu masuk diikuti Mommynya. Kopernya ia biarkan di depan pintu, sebab pelayan di rumahnya dengan cekatan langsung mengambilnya.

Daddy nya yang sedari tadi mondar mandir jadi berhenti, menatap Ab terkejut karena tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan sebelumnya.

"Ah Daddy! Miss you so much." Ab berteriak seraya berlari dan merentangkan tangannya.

Mommy nya hanya menggelengkan kepalanya melihat putri sulungnya yang seperti anak kecil.

"Miss you too honey." Balas sang Daddy seraya tersenyum dan menerima pelukan putrinya.

Cupu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang