Chapter 6

1.8K 222 5
                                    


"Hfffuuu~ Akhirnya aku bisa istirahat juga" ujar Sasuke dan mulai menutup matanya.
...
...
...
"UCHIWA SASUKII~ DIMANA KAU?!!" teriak Naruto yang langsung membangunkan Sasuke.
"Dia masih salah memanggil namaku, Chi" dengan terpakasan Sasuke bangun dan pergi menemuni Naruto dengan pakaian penawalnya.
"Dimana orang baru itu?" Tanya Naruto pada Karin.
"Sasuke-kun sedang istirahat Bochan" ujar Karin.
"Pan—"
"Ada apa Naruto Bochan?" Ujar Sasuke yang berdiri dibelakang Naruto.
"Kau..." Naruto berjalan menghampiri Sasuke dan menarik dasinya, Membuat tubuh Sasuke sedikit menunduk dan mata mereka bertatapan. Tapi mata Naruto menujukan tatapan marah pada Sasuke.
"Dimana semua boneka boneka Kyuubi ku...Kau letakan dimana mereka?" Tanya Naruto.
"Boneka boneka jelek itu sudah aku buang dan—"
"APA?! Bukannya aku sudah bilang jangan ada yang hilang? Tapi kenapa kau malah membuangnya HAH?!" Teriaknya lagi.
Dengan kesal Naruto melepaskan tarikannya dari dasi Sasuke dan berlari keluar.
"Dia itu kenapa shi?" Ujar Sasuke tidak mengerti dan mulai memperbaiki dasinya.
"Sasuke-san sepertinya ini sangat gawat...Aku melihat Naruto Bochan keluar gerbang" ujar Suigetsu tukang kebun.
"Apa?" Sasuke yang mendengarnya langsung berlari mengikuti Naruto. Dan tepat waktu Naruto terlihat sedang mencari sesuatu ditempat sampah.
"Kau ini sedang apa huh? Kau bahkan tidak menggunkan pakaian hangat hanya pakaian tidur, bahkan kau tidak memakai sepatu...Ayo masuk kedalam" ujar Sasuke.
"Tidak, sebelum aku menemukan boneka boneka ku" ujar Naruto keras kepala.
"Mungkin boneka itu sudah dibawa truk ketempat pembuangan sampah, sudah jangan dicari lagi" ujar Sasuke tapi bukannya mendengarkan Naruto malah berlari menujuk pembuangan sampah.
"Tck" dan dengan terpaksa Sasuke mengikutinya.
.
.
.
"Haah...Haaah...hah...Pi-Pintunya dikunci, bagaimana ini?" Ujar Naruto saat melihat pintunya sudah dikunci bahkan diberi rantai.
"Hay, Kau—" Ujar Sasuke yang baru sampai.
"Pintunya dikunci, tapi aku harus masuk kedalam sana...Bagaimana ini?" Ujar Naruto panik.
"Apa mereka sudah menghancurkannya yah?...Aku panjat pagar itu saja" Belum sempat Naruto menyentuh pagarnya tangan Sasuke langsung menariknya.
"Hay tenanglah, coba kau lihat...ini pagar besi pasti ada aliran listrik dipagar ini" ujar Sasuke.
"Tapi, Aku benar benar harus masuk kedalam" ujar Naruto keras kepala.
"Haaah~ ikut aku" Sasuke berjalan menelusuri setiap pagar dan seperti sedang mencari sesuatu.
"Kau ini sedang apa shi?" Ujar Naruto melihat Sasuke dengan heran.
"Tck kalau dilihat dari pagar tadi sepertinya mereka baru membuatnya jadi pasti ada bekas pagar sebelumnya yang tidak dialiri listrik...Pagar yang terbuat dari bahan kayu" jelas Sasuke.
"Heeeh~ Aku baru tahu itu...dan bagaimana kau bisa tahu kalau tadi pagar yang masih baru??" Tanya Naruto lagi.
"Kau pikir aku tidak dilatih untuk itu...Aku juga dilatih untuk menyelinap dan mengenali berbagai jebakan" ujar Sasuke.
"Untuk apa berlatih seperti itu? Untuk mencuri yah??" Tanya Naruto lagi.
"Tentu saja untuk menolong tuanku kalau dia diculik, Bodoh...Ah! Aku menemukannya" ujar Sasuke dan Sasuke mulai mengambil ancang ancang dan...BRAKK_
"Waah~ kau kuat sekali" ujar Naruto kagum saat Sasuke bisa merusak pintu kecil yang terbuat dari kayu hanya dengan sekali tendang.
"Tentu saja, kalau ku tidak kuat seperti itu aku tidak akan di tugaskan Dobe" hina Sasuke.
"Kalau begitu, Ayo kita masuk" ujar Naruto tapi belum sempat Naruto Masuk dia kembali ditahan Sasuke.
"Kau tunggu disini saja, biar aku saja yang mencarinya" ujar Sasuke.
"Tidak mau, aku juga ingin mencari boneka boneka itu" batah Naruto dan Narutopun masuk kedalam.
"Haaah~ dia ini, merepotkan sekali" ujar Sasuke dan mengikuti Naruto.
.
.
.
Mereka terus mencari ditumpukan sampah yang masih baru diambil tadi pagi yang tentunya Sasuke yang mengetahuinya.
"Akhirnya aku menemukannya..." seru Naruto saat membuka kantong plastik hitam. Sedangkan Sasuke yang dengan pakaian yang sudah kotor berjalan meghampiri Naruto yang dengan pakaian yang tak kalah kotornya.
"Aku masih tidak mengerti kenapa kau sangat bersikeras ingin menemukan sampah sampah itu" ujar Sasuke. Naruto yang mendengarnya tampa sadar tersenyum dengan tulus.
"Karena boneka boneka ini dibuat sendiri oleh ibuku...harum parfumnya dan tangannya masih menempel diboneka ini, saat aku merindukannya aku selalu memeluknya saat tidur" ujar Naruto.
'Sial, aku sudah membuat kesalahan yang sangat fatal' batin Sasuke.
"Ayo kita pulang...mau aku bawakan bonekanya?" Tawar Sasuke. Tapi Naruto hanya memeluk boneka itu dan mengelengkan kepalanya.
Saat mereka sudah keluar tiba tiba Naruto terduduk sambil memegangi kakinya.
"Hay, kau kenapa?" Tanya Sasuke sambil melihat kaki Naruto yang berdarah dan sangat dingin. Begitu juga dengan tubuh Naruto.
'Aku sampai lupa kalau dia tidak pakai sepatu dan jaket...ditambah lagi dia berlari seperti tadi, pasti ini pertama kalinya dia melakukan ini' Sasuke menarik Kantong plastik hitam yang dibawa Naruto lalu berbalik membelakangi Naruto.
"Naiklah, aku akan mengendongmu sampai rumah" ujar Sasuke.
"Eh? Aku ba—"
"Jangan bilang kau baik baik saja...Aku tahu kalau ini pertama kalinya bagimu. Ayolah, kau tidak ingin aku meninggalkanmu sendiri disini kan?" Bujuk Sasuke.
"Baiklah" setelah Sasuke memakaikan jasnya ketubuh Naruto Sasuke langsung mengendong Naruto dipunggungnya.
.
.
"Maaf untuk hari ini" ujar Sasuke.
"Tidak apa apa, yang penting bonekanya ketemu dan semua itu berkatmu juga kan?" Ujar Naruto.
"Aku janji ini akan jadi yang terakhir aku melakukan kesalahan" ujar Sasuke.
"Hmm tentu saja yang terakhir...karena kau akan segerah pergi kan? Kau akan meninggalkanku sama seperti yang lainnya...Kachan, Tousan, Bahkan sekarang Temujin...semua meninggalkanku" ujar Naruto dan tiba tiba kepala Naruto jatuh kepundak kanan Sasuke dan saat Sasuke melihatnya Naruto sudah tertidur dengan yenyak.
'Kalau tidur seperti ini dia menjadi anak yang manis dan imut yah..' batinnya. Tapi saat melihat ada sedikit air mata Naruto yang menetes, sebuah janji yang Sasuke sendiri tidak sadari tiba tiba keluar dari bibirnya.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu sampai kapanpun, Naruto Bochan"
.
.
.
.
["Apa kau sudah menemukan bonekanya?"]
.
"Yah, aku menemukan boneka Kyuubi yang paling kecil, yang ada sidik jarimu" ujar seseorang dikegelapan.
["Ah kau menyelamatkanku, aku benar benar berterimakasih padamu...Iruka"]
.
"Tapi bagaimana kau bisa melakukan kesalah bodoh seperti ini hah?" Ujar Iruka.
.
["Maafkan aku, tiba tiba saja wanita itu melempar bonekanya jadi terpaksan aku menagkapnya"]
"Benar benar konyol, selanjutnya serahkan padaku saja...aku akan mengurus bagian terakhirnya" ujar Iruka.
.
["Apa tidak apa apa, kau tahu kan dia punya pengawal baru kali ini"]
"Yah, dan kurasa pengawal kali ini akan sangat merepotkan, Tapi tenang saja urusan membunuh anak manja itu serahkan saja padaku...hanya aku yang boleh menbunuhnya, katakan itu juga pada Tuan" ujar Iruka sambil mamainkan pisau ditangannya.
.
["Heee~ jangan bilang kalau kau sudah menyayai anak itu hingga kau tidak ingin siapapun membunuhnya kecuali kau sendiri"]
"Diamlah Kakashi, katakan saja pada Tuan...kalau aku yang akan menbunuhnya" Iruka pun mamatikan telfonnya.
'Apa yang kau katakan tadi memang benar Kakashi..'
.
.
.
.
.
TBC

Hanya Kamu ♡ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang