1

3K 178 18
                                    

Naruto Disclaimer by Masashi Kishimoto

Vita hanya meminjam beberapa cara
Cerita ini punyaku
Terinspirasi dari Drama Taiwan yang pernah vita tonton judulnya "Devil Beside You"

Rate : T semi M (buat jaga jaga)
Pair : sasuhina / naruhina / narusaku /sasukarin dll
Genre : Drama
Warning : typo,abal,gaje,pasaran dan banyak lainnya 😀

...........

"Na-Naruto kun" hinata memanggil naruto terbata dengan wajah yang bersemu merah, jemari bertautan dan wajah menunduk, tanda bahwa dirinya sedang sangat gugup.

Mereka berada dipadang luas dengan hamparan bunga bunga yang menambah kesan indah, dan jangan lupakan kupu kupu yang bertebangan juga dan langit yang cerah,

Naruto berdiri dihadapan sang gadis jelita, menunggu sesuatu hal yang akan diucapkan sang gadis.

"A-ak.. a-ku.. aku i-ingin memberitahu sesuatu" sungguh debaran jantungnya sangat luar biasa cepat, seperti kau sedang menaiki wahana roller coaster atau mencoba adrenalin ekstrim lainnya.

Menghirup nafas dalam membuang perlahan berharap bisa membuang sedikit rasa gugupnya.
Sang pemuda masih setia menantinya.

"Na-Naruto kun adalah orang pertama yang kusuka, jadi... jadi jadilah pacarku naruto kun" mukanya semakin memerah setelah berhasil mengucapkanya, kepala ia tundukan tak berani melihat ekspresi sang pemuda.

"Hinata.." meski naruto memanggil namanya, Hinata masih enggan untuk mengangkat wajahnya.
Dirinya terlalu malu dan takut mendengar jawaban naruto.

Naruto memegang dagu hinata mengangkat wajahnya.
Pandangan mereka bertemu amethys memandang saphire.

"Seharusnya aku yang mengatakannya terlebih dahulu, karna aku pun menyukaimu" aku naruto tersenyum lembut membuat mata hinata melebar tak percaya,

Perlahan naruto mendekatkan wajahnya ke arah hinata, semakin tipis semakin tipis dan...

Ctak !

Sebuah panghapus berhasil mengenai kepalanya.

"Sampai kapan kau akan tertidur dikelasku Hyuga Hinata" teriak anko sensei murka

Kemudian dirinya sadar bahwa ia hanya bermimpi dan menunduk malu.

Melirik ke sebelah kanan dan mendapati Naruto tersenyum lima jari kearahnya, membuatnya menunduk malu.

Teng! Teng! Teng!

Jam mata pelajaran pertama telah usai kini waktunya istirahat.

Kelas telah sepi, hanya menyisakan beberapa gadis di ruangan itu.

"Ne Hinata ceritakan pada kami!" Tenten gadis dengan cepol dua sahabat hinata penasaran

"Iya ayo ceritakan lah Hinata chan" kali ini Ino gadis cantik bermata aquamarine berambut pirang meminta dengan antusias

"Benar, ayolah Hinata cerita pada kami,jangan buat kami penasaran" kini sahabat nya yang lain yang mendesaknya namanya sakura, gadis dengan tinggi semampai berambut seindah musim semi itu yang berbicara.

Hinata hanya menunduk malu sambil tersenyum gaje, sedangkan ketiga sahabatnya terus mendesaknya.

Dengan semangat menggebu Hinata naik keatas meja dan berteriak

"Aku bermimpi mengungkapkan perasaanku pada naruto kun" seketika ketiga sahabatnya itu menarik kembali hinata duduk dengan pandangan yang seoalh berkata 'maka kau harus segera mengungkapkannya' secara serempak.

"A-aku... apa aku benar bisa" lirihnya frustasi.


Hyuga Hinata gadis lemah lembut, pemalu dan pendiam, gemar memasak dan menyulam.

Haruno Sakura gadis tomboy yang menguasai bela diri. Pukulannya mampu membuat kutub utara retak.

Tenten gadis keturunan china yang tomboy gemar mengoleksi benda antik, ahli dalam taekwondo dan kendo.

Yamanaka Ino gadis feminim yang mengutamakan penampilan dan pemilik toko bunga yamanaka.

Mereka berempat sudah bersahabat sejak duduk di akademi. Saling menyayangi melindungi dan menjaga satu sama lain, mereka akan menangis dan tertawa bersama. Tak segan memarahi jika sahabat mereka salah. Namun hal itu lah yang semakin mempererat persahabatan mereka.


Hinata bersembunyi dibalik penyangga gedung untuk menunggu seseorang,sedang ketiga sahabatnya bersembunyi di sisi yang lain memberi semangat.

Tangan Hinata bergetar hebat, tak yakin jika dia akan mampu melakukannya.
Dirinya terlalu gugup.

'Lebih baik tidak usah saja' pandangannya memelas kearah sahabat sahabatnya agar ide gila ini dibatalkan.

Tenten dan Sakura mendelik kearahnya
'Kau harus PD dan lakukan,kami mendukungmu'

'Semuanya akan baik baik saja ok'

Kira kira seperti itulah percakapan batin mereka, berbeda dengan ino yang sepertinya khawatir akan kondisi Hinata.

Dia menghawatirkan jika nanti hinata akan pingsan saking gugupnya.

¤

¤
¤

'Ahh itu dia datang' sakura memberi isyarat pada Hinata dengan telunjuknya.

Hinata semakin tegang, diluar terlihat Naruto yang akan memasuki gedung kampus, berjalan cool dan santai dengan menggunakan headset.

Matanya melirik ksamping.

Hinata berusaha mengumpulkan keberaniannya. Detakan jantungnya menggila, siap tidak siap harus siap.

'Oke hinata kau bisa. Baiklah.. dalam hitungan ketiga dan ungkapkan. Oke fine, satu.... dua... tiga...' hinata keluar dari persembunyiannya menyodorkan surat sambil menundukan kepala dan mata terpejam.

"Aku sudah lama menyukaimu jadilah pacarku" ucapnya cepat.

Saking gugupnya hinata hingga ia tidak menyadari bahwa naruto telah berlalu disampingnya. Dan tak mendengar ucapannya.

Ketiga sahabatnya keluar dari persembunyian dengan tersenyum lebar, namun senyuman itu sirna seketika, raut wajah berganti shock, tegang dll.

Hinata masih menunduk,

"Nata... hinata" hingga panggilan dari sakura mebuatnya mendongak dan membuatnya sangat panik. Hingga suratnya terjatuh.

Didepan hinata nampak pemuda tinggi dengan kulit putih, rambut yang acak acakan sedang menatapnya dan menyeringai.

"A-ak..a-kku.." sungguh saking paniknya sampai dirinya tak tahu harus berbicara apa

"Hinata" tenten berseru memanggil namanya

Tanpa melanjutkan ucapannya hinata pergi meninggalkan pemuda itu yang masih menyeringai di tempat (itu pipi ga pegel apa ya 😆)


TBC

YOSH... silahkan berikan vote kalian dan vimmentnya..

Maaf kalau jelek yah..haha

My Love Is Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang