3

1.9K 143 4
                                    

"Apa!" Ino berbicara cukup keras saat hinata menceritakan kejadian pagi tadi bersama Sasuke.

Saat ini mereka berada di cafe, untunglah suasana yang masih pagi jadi cafe belum ramai pengunjung, mungkin hanya mereka berempat pelanggan yang berada di cafe itu.

"Ino tak perlu sekeras itu kan bicaramu" tenten memutar mata bosan karena menurutnya ino terlalu berlebihan.

Maksudnya, sebagai sahabat jelas khawatir, tapi tidakkah Ino liat mereka berada di tempat umum.

Ino tak memperdulikan ocehan tenten, dirinya hanya fokus dengan Hinata.

"Jadi dia menyimpan surat itu, dan mengancammu akan menyebarkan surat itu, jika kau tak menuruti permintaannya ?" Tanya ino geram, namun kali ini dengan suara yang lebih rendah lagi.

Hinata mengangguk, kemudian matanya berkaca kaca.

"Ke-kenapa hidupku serasa akan hancur" suaranya serak menahan tangis.

"Kamu tenang saja hime chan, kami akan membantumu mendapatkan surat itu kembali, iya kan pig" ucap sakura menenangkan hinata.

Ino mengangguk semangat, kemudian berdiri dari duduknya.

"Aku akan menghadapnya langsung dan..Uchiha Sasuke, jika kau tak mengembalikan surat Hime chan ku, maka sakura akan mematahkan lehermu" ucapnya menunjuk muka tenten yang ino bayangkan adalah muka Sasuke.

"Hee, kenapa bukan kau saja ?" Tanya tenten jengkel setelah menepis tangan Ino yang menunjuknya.

"Heehee, kau tau aku tak pandai ilmu bela diri, hanya sakura yang bisaa" jawab Ino dengan wajah WATADOS nya (wajah tanpa dosa).

"Makanya yang kau Urusi jangan penampilan saja, wanita juga harus pintar bela diri, untuk melindungi diri tau, dasar pig" sindir sakura kepada sahabat pirangnya itu.

"Hee, daripada kau jidat, masih mending aku dimana mana keles" jawab balik Ino tak mau kalah.

"Sudahlah kalian berdua berhenti bertengkar, lama lama kalian saling jatuh Cinta jika seperti itu terus" tenten masih dengan muka malasnya berbicara.

"Emmm, kenapa bukan tenten chan yang menghadapi dia ?" Tanya Hinata polos.

"Aduhh,, Hinata chan bagaimana, kalau yang maju tenten mungkin Uchiha tengik itu langsung dead kau tau, karena tenten pasti menggunakan katana untuk menebas kepala Uchiha itu, emang kamu mau kita masuk penjara ?" Cerocos Ino panjang lebar.

Hinata nampak bergidik ngeri membayangkan hal itu.

Kemudian bergeleng mantap menjawab pertanyaan Ino.

"Sudahlah lebih baik kita cari saja dia" Sakura berdiri dan kemudian menarik hinata yang di ikuti kedua sahabat lainnya.

Mereka berempat sedang menyusuri koridor kampus fakultas bisnis yang berada di Gedung timur.

Saat ini mereka sesang menuruni tangga.

Ino dengan semangat menggebu berbalik dan lagi lagi membayangkan tenten adalah Sasuke

"Pokoknya, saat bertemu lagi akan ku tarik kerah bajunya dan 'kau pri brengsek cepat kembalikan surat hinata kalau tidak'.." berbalik dan langsung berhadapan dengan wajah datar namun ganteng milik sasuke "kenapa tampan sekali" gumam Ino, namun cukup terdengar oleh sahabatnya dan juga sasuke

"Kalau tidak apa ?" Sasuke bertanya dengan menatap tajam Ino, nyali Ino dan Yang lainnya hilang ditelan bumi.

Ino hanya tertawa kaku.

"Ahaha, ma-maksudku, hinata chan sudah siap menjadi pelayanmu,yah.. itu.. ya kan ?" Ino gelagapan karena merasa terintimidasi oleh tatapan Sasuke, dan Ino meminta persetujuan dari sahabatnya, tenten dan sakura hanya mengangguk kaku mengiyakan ucapan tenten.

My Love Is Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang