Part 2
Setelah itu kami membagi kelompok tapi anehnya Arvia malah menuju Mr. Sam dan mengatakan sesuatu, aku menjadi penasaran apa yang ia katakan aku terus memperhatikannya dan dia kembali dengan ekspresi campur aduk seperti takut dan khawatir, aku memberanikan diri untuk bertanya
"Apa yang kamu bilang pada Mr. Sam?" Aku berusaha bertanya padanya dengan nada yang pelan
"Ti...tidak" Ucapnya dengan gugup
"Tak apa katakan saja!"
"Ti...tidak ap...apa apa" Ucapnya lagi
"Ya udah kalo gitu, kalo ada apa apa bilang sama aku aja!" Ucapku
"I..iya baiklah" Ucapnya sekali lagi dengan gugup
Sebenarnya kenapa sih dia, kepo deh aku. Permainan dimulai saat aku mengoper bola padanya dia hanya diam membeku sambil melihat bola yang kulempar, dan
Bukk...
bola itu langsung mengenai kepalanya dia menggerang kesakitan dan pingsan, aku cepat cepat menghampirinya
"Arvia bangun sadarkan dirimu!" Ucapku penuh rasa khawatir
Aku dan Brivia langsung membawanya ke UKS, kami menemaninya di UKS akhirnya dia bangun
"Arvia apa kau baik baik saja?" Ucap Brivia menanyakan keadaannya
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanyaku padanya
Dia hanya diam dengan wajahnya yang pucat pasi
"Baiklah kalo gitu aku tidak akan memaksamu menjawab" Ucapku padanya, aku hanya merasa kasihan saja
Tarvia pov's end
Arvia pov's
Setelah aku mendengar Mr. Sam mengatakan hari ini olahraga bola basket aku menjadi sangat takut karena dulu aku pernah mengalami hal buruk tentang olahraga basket.
Aku segera menemui Mr. Sam dan ijin untuk tidak mengikuti olahraga ini, tapi nihil dia tidak mengizinkanku untuk tidak ikut dan akhirnya aku ikut, Tarvia bertanya padaku"Apa yang kamu bilang pada Mr. Sam?" Tanyanya dengan nada yang pelan
"Ti...tidak" Jawabku dengan grogi
"Tak apa katakan saja!" Tanyanya lagi dengan penuh harapan aku mengatakan apa yang aku bilang pada Mr. Sam
"Ti...tidak ap...apa apa" Sekali lagi aku menjawab pertanyaannya dengan berharap ia mengerti karena aku tidak ingin membahas masa lakuku
"Ya udah kalo gitu, kalo ada apa apa bilang sama aku aja!" Ucapnya lagi
"I...iya baiklah" Ucapku sekali lagi
Permainanpun dimulai, saat Tarvia mengoper bola padaku rasa takutku muncul seakan tubuhku membeku dan tak bisa melakukan apapun tiba tiba
Bukk
Bola tepat mengenai kepalaku aku menggerang kesakitan dan akhirnya semua menjadi buram dan berwarna hitam
.....
Aku pelan pelan membuka mataku dan tepat disampingku ada kedua temanku dan wajah mereka terlihat khawatir
"Arvia apa kau baik baik saja?" Ucap Brivia menayaka keadaanku
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Tarvia padaku
Aku hanya diam, aku tidak ingin mereka mengetahuinya
"Baiklah kalo gitu aku tidak akan memaksamu untuk menjawabnya" Mungkin dia menyadari kalo aku tak ingin menjawabnya
Akhirnya aku istirahat di UKS selama pelajaran berlangsung.
Maaf temen temen kalo chapter
Ini terlalu gaje, soalnya aku susah mikirinnyaHehehehe......
Next, jangan lupa votte & comentnya
Tunggu chapter selanjutnya ya!😘😘😘😘