Satu karung beras
Setumpuk baju bekas
Sebuah tenda yang mudah lepas
Kau memikirkan ketiga hal itu, meringkuk kedinginan di dalam pelukan hujan
Berat, penat, itu kesimpulanmu
Rasanya kau ingin keluar dari semua rumus kehidupan
Tapi bagaimana?
Kau tidak pernah mempelajari rumus-rumus itu, bahkan ahli matematika pun tak tahu rumus apa itu
Sejenak kau dangakkan kepala kecilmu itu ke arah langit
Mencoba mencari jawaban
Mencari arak-arakan awan
Tapi kedua matamu hanya dapat melihat sebuah cangkir merah marun
Ia tepat di depanmu, menutupi pemandanganmu
Memelajari tiap sudutnya, mencoba tiap rumusnya
Dan kau teringat, "Oya, ini adalah secangkir kopi favoritku!"
Kau takkan pernah sadar bahwa cairan coklat kehitaman itu tersenyum padamu, berusaha menyapamu
Dia ingin menghiburmu, menenangkanmu, menghangatkanmu
Baik kau dan dia berharap, langit meneteskan hujan kopi
Hujan dan kopi
Sebuah rumus yang terlupakan
-1 Februari 2017 [1:03 AM]

YOU ARE READING
Aparecium
Puisibasically, this is just a poetry collection written by a geeky girl p.s.: bukan profesional dan cuma untuk ngisi kegabutan :") [START: 28/6/17] [#260 in indonesia 13/05/18] ©2017 Anne