(3) Kesabaran

648 14 0
                                    

Sudah dua hari Laras menginap di rumah mertuanya, disini Laras sudah menumpahkan segala keluh kesahnya yang selalu dia simpan, yang selama ini dia selalu berusaha bersabar dan tersenyum untuk semua orang. Kemarin usaha Laras untuk menyimpan sendiri lukanya gagal ketika Vandy memaksa untuk bolos sekolah dan mengajak Laras ke rumah nenek kakeknya.
Flashbach on
"Vandy kenapa kerumah nenek, mama sudah bilang kamu harus sekolah"

Vandy hanya tersenyum hangat, lalu turus dan berlari memutari mobil membukakan pintu untuk mamanya.Vandy menggandeng erat tangan mamanya menggiringnya masuk ke rumah kakek dan neneknya.

"Lhoh.. kalian kesini, Vandy kamu tidak sekolah?" Ucap ayah Andi

"Nggak kek.. Vandy mau ngehibur mama.. kasian di rumah udah kebanyakan ujian kesabaran.. Vandy aja nggak tahan jadinya"

Mereka semua kini duduk di ruang keluarga orang tua Andi. Vandi bersandar di pundak Laras, tangannya memeluk pinggang Laras erat. Laras dan mertuanya sibuk bercerita tentang tanaman. Vandy tahu kakek dan nenekmya berusaha mengalihkan beban fikiran Laras dengan membicarakan halyang di sukai Laras. Tanpa sadar airmata Vandy menetes, Vandy tak sanggup melihat ibunya berjuang mati matian menahan kesabarannya.

"Lhoh.. Vandy kok nangis" ucap Laras

"Vandy sedih ma.. vandy sedih lihat mama nyimpen semuanrasa dakit mama sendiri, Vandy udah cukup gede ma untuk jadi tempat mama berbagi... tapi mama milih untuk nyimpen semuanya.. Vandh ngerasa nggak berguna buat mama"

"Vandy.." ucap Laras ikut menangis tak menyangka jika putranya begitu sangat sedih karna dirinya.
Kedua mertua Laras juga menangis, merasa bersalah seperti Vandy

"Nak, kamu bisa berbagi apapun dengan kami" ucap ayah mertua Laras

"Ungkapkan lah sayang, kami akan mendengar kan mu.. agar bebanmu berkurang walau sedikit.." ucap ibu mertuanya yang juga mulai sesenggukan

"Ayah.. ibu...."

"Hiks... Laras.. iya.. aku juga sakit, aku kecewa bu yah... tapi aku bisa apa.. aku tak bisa berbuat tega dan memaksa Andi meninggalkan Putri dan anaknya.. kalaupun anaknya akan kami rawat akulun tak akan sanggup.. semua itu pasti akan mengingatkan rasa sakit hatiku bu.."
Tangis larasbsemaki mejjadi hegitu pula andy dan kertuanya

"sudah 14 tahun kita bersama dan dua tahun terakhir dia menghianati cinta kami dengan begitu mudahnya... aku sakit jika mengingat bagaimana dia bisa melakukan itu, apa dia tidak mengingat cinta ku, mengingat aku ketika menghianatiku.. atau setidaknya ingatlah anak anak kita.. aku sakit bu, ayah aku tidak tau harus bagaimana.. untuk melepasnya pun aku belum sanggup, bagaimana anak anak ku nanti"

"Aku...hiks... aku sempat berfikir ujtuk merelakan dia dengan wanitanya.. tapi apa.. aku tak pernah sanggup... aku sangat mencintainya bu.. aku berusaha bahagia agar tak membebani Andi bu"

Flashback end---

Hari ini Laras mengantarkan ketiga anaknya sekolah lagi, di usianya yang baru 31 tahun mungkin terlalu muda untuk mengurus tiga orang anak sekaligus. Tapi Laras melakukannya dengan senang hati, karna sejak awal memilih menikah muda memiliki anak di usia muda juga merupakan pilihannya. Laras teringat dulu saat kehamilannya dia masih kuliah, bahkan ketika melahirkan Vandy juga berada di kampus saat itu sahabat baik laras yaitu Ratna yang kelimpungan membantunya dan Andi. Ya Laras kuiah di salah satu kampus swasta di kotanya, maka tak heran jika kehamilan dan status menikahnya tidak di permasalahkan.
Dulu dia dan Andi sempat ditentang ketika menikah muda,tapi karena usaha dan pembuktian cinta yang mereka lakukan akhirnya keluargapun luluh dan mengizinkannya.
Mungkin untuk gadis seusianya dulu sangat di sayangkan jika menikah muda tapi dulu Andi da Laras sudah bertekat dan juga takut jika kedepannya akan terjadi hal hal yang tidak di inginkan.

CHOISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang