CANDRAMAWA

49 11 0
                                    

(13)










Sekilas tapi langsung merasuk.
Itulah yang kurasakan kala itu.
Senyuman yang pernah kurindukan, kau tunjukkan hari itu.
Retina yang ku dambakan kembali menatapku hari itu.
Membuat hati yang beku ini kembali meleleh.

Aku tahu, kau hanya sekedar menyapaku.
Menyapa masa lalu yang 'pernah' kubuang jauh.
Tapi kini masa lalu itu muncul dengan 'harapan baru'.
Iyakah? Mungkinkah?
Itulah pertanyaan yang muncul di otakku.
Menimbulkan kontraversi di dalam hati dan pikiran.
Apakah kau akan mengekangku lagi?
Mengekangku pada ruang kelabu tanpa pasti hitam atau putih.
Atau meleburkan keduanya menjadi candramawa.

Andai aku kau suruh memilih,
Aku pasti memilih menjadi hitam baru menjadi putih; Bukan menjadi putih lalu harus hitam.

Apakah kau terlalu senang bermain di khayalku?
Sampai kau tak mau membiarkanku bebas memilih warna yang aku suka?
Ataukah kau hanya singgah bermain di khayalku yang belum juga menemukan jalan keluar?
Sampai kau bingung harus keluar darimana untuk mengakhiri semua?
Kau butuh bantuanku; Iya. Bantuan untuk mengeluarkanmu dari khayalku. Bantuan untuk mengakhiri semuanya.

Tapi sekali lagi maaf. Kali ini aku tak mau membantumu.
Atau mungkin tak bisa membantumu. Lagi.
Aku masih suka, masih cinta, masih betah, mengulur waktu agar kau terus bermain di khayalku.
Mungkin sampai aku tak 'kan menampilkan diriku dihadapanmu lagi.

Membiarkan kau menjadi fosil yang akan aku awetkan di khayalku.
Bersama sebuah teman yang mengiringi kita berdua. Kenangan.



|21:21|

Candramawa [Ks.] hitam bercampur putih

KILAS BALIKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang