Hari ini aku tidak kuliah karena kalian pasti tau kan alasannya?
Tadi malam the boys dan Paul menemaniku sebentar di rumah setelah mengantarku pulang. Mereka sampai tengah malam dan saat itu aku sudah tertidur pulas.
Saat aku bangun aku merasa ada seseorang yang sedang berada di rumah ini. Aku mulai curiga karena yang tinggal di sini kan hanya aku? atau mungkin itu..
Aku memberanikan diri untuk turun ke bawah dan yang aku dapati adalah seorang pria sedang menonton tv di ruang utama berambut pirang.
"Niall?" ucapku membuatnya menoleh.
"Oh good morning Jessy, bagaimana keadaanmu?" sambil menepuk sofa di sampingnya menyuruhku untuk duduk di sana.
"What are you doing?" tanyaku lalu tangan Niall merangkul pundakku.
"Aku? aku menjagamu lah apalagi?" ucapnya, "aku tidak ingin Louis duluan yang menjengukmu hari ini," tambahnya dengan nada berbisik.
"Hanya hari ini? berarti besok-besok kau tak akan menjengukku lagi?" godaku.
"Bukan itu, maksudku aku tidak ingin Louis duluan yang menjagamu. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu lagi," ucap Niall.
"Niall, kau masih belum berbaikan dengan Louis hanya gara-gara hal konyol ini?"
"Maybe yes, aku kasihan padamu waktu kau ketakutan. Itu terlihat mengerikan dan ini semua gara-gara Louis."
"Niall ayolah ini kan hanya jebakan, aku jatuh sakit bukan karena itu tapi karena aku terlalu banyak pikiran. Ingat kata dokter kan, Ni?"
"Okay okay Valerie, i know."
"Don't call me Valerie!"
Lalu Niall tertawa dan mengacak rambutku kemudian bangkit dari duduknya. "Aku akan membuatkanmu sereal, jangan kemana-mana okay?" ucapnya lalu pergi ke dapur.
Ini lebih dari apa yang aku bayangkan dan aku impikan. Harusnya saat ini aku berusaha sekeras mungkin mencari pekerjaan part time untuk membeli tiket konser 1D. Tapi ini justru berbeda 180 derajat.
Aku akan ikut tour bersama mereka, bisa bertemu mereka setiap saat, dekat dengan mereka bahkan sekarang mereka bersamaku dan itu semua terjadi begitu saja. Aku pasti akan sangat bersyukur pada tuhan.
"Valerie!! berhenti melamun."
Niall membuyarkan pikiranku saat ini dan ku lihat ditangannya yang sudah membawa semangkuk sereal.
"Makanlah," ucapnya.
Saat aku mau mengambil mangkuk dari tangan Niall, dia malah menjauhkannya.
"Tidak! aku akan menyuapimu, aku tau kau masih lemas okay?" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya. So funny!
"Tidak Ni aku bisa makan sendiri, kalau aku masih lemas aku tidak akan repot-repot turun ke bawah."
"I don't care yang penting kau masih lemas, Aaaaaa buka mulutmu ... pesawat akan mendarat !!" teriaknya.
Aku hanya menuruti perkataannya. Niall memang sangat humoris.
Setelah selesai mandi aku memutuskan untuk turun ke bawah dan bermain gitar. Sebenarnya aku masih bisa masuk kampus karena badanku sudah mulai sehat lagi, tapi aku tadi di marahi Niall jika ketahuan ke kampus hari ini.
Niall pamit setelah dia menyuapiku, katanya ada rekaman di salah satu studio entah namanya apa. Sekarang aku sendirian di rumah ini seperti hari-hari biasa.
Saat tengah bermain gitar aku teringat tugas yang diberikan Mrs.Chloe padaku. Walaupun diberi waktu seminggu aku ingin cepat menyelesaikannya karena aku tipe orang yang tidak suka menunda pekerjaan kecuali sangat terpaksa. Hey aku tidak bermaksud sombong bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Fanfiction[COMPLETED] Aku tak tahu apakah bisa bertahan dengannya untuk saat ini. Sepertinya sangat sulit memutuskan itu. Semuanya berjalan terlalu cepat sampai aku benar-benar memilikinya. -Jessy Angel Valerie