Saat ini jam sudah menunjukkan pukul empat sore dan aku masih belum keluar dari kamar, setelah bangun aku mandi lalu makan. Untung saja aku memiliki beberapa cemilan di sini jadi tak perlu repot untuk turun ke bawah karena pasti akan bertemu dengan Ulya.
"Jes, apa aku boleh masuk?" Aku yakin itu pasti dia.
"..." tak ada jawaban dariku.
"Jes please, aku akan menceritakan semuanya. Aku akan menjelaskan padamu. Asal kau ijinkan aku masuk," kemudian aku berfikir sejenak dan akhirnya membukakan pintunya.
"Masuk," kataku malas.
"Terimakasih Jes," ucapnya yang hanya aku balas dengan anggukan.
Lalu aku duduk di sofa di susul oleh Ulya.
"Jes, aku selama ini tidak bermaksud untuk menyembunyikan semuanya. Sebenarnya aku ingin memberi tahumu dari dulu, tapi kau selalu pergi berdua dengan Aldrin dan tidak ada waktu sedikitpun denganku, kau ingatkan?"
Kenapa dia menghubungkannya dengan Aldrin? tapi aku akui memang semenjak aku berpacaran dengannya aku menjadi jarang bermain lagi dengan Ulya, tapi aku sudah menyesali itu semua.
"Iya aku ingat, aku kan sudah minta maaf," jawabku sinis.
"Iya aku tau, semenjak kau pacaran dengannya. Kau tidak seperti dulu lagi Jes, tapi akhirnya aku sekarang senang setelah kau putus dengannya kau kembali lagi seperti dulu," ucapnya.
"Sebenarnya aku itu saudaranya Prissy. Maaf aku tidak memberi tahumu karena saat Prissy bercerita padaku setelah dia mengenalmu dan menceritakan semuanya tentangmu aku jadi yakin jika Jessy yang diceritakan Prissy itu adalah kau. Jadi aku tidak ingin menambah-nambahi cerita ini karena bisa membuat kau lebih terbebani lagi karena semua masalah yang kau hadapi dan masa lalumu itu tidaklah mudah.Tapi aku rasa semua sudah terbongkar jadi mau tidak mau aku harus memberi tahumu kan?" ucapnya.
Aku masih diam ingin mendengarkan dia bercerita lagi.
"Soal Prilly, kau sudah diceritakan Prissy tentang masalah itu kan?" tanyanya dan aku hanya mengangguk.
"Dulu saat aku pertama kali diajak Prissy ke London, aku diperkenalkan Prissy dengan Brithney, Aretha, Laila, dan juga Prilly lalu kita semua bersahabat. Aku juga mengenal Stive dan one direction, tapi aku kenal saat sebelum mereka tenar. Aku sudah tau tentang semua kejadian itu karena Prissy selalu bercerita tentang apapun kepadaku. Dia tidak terlalu terbuka orangnya Jes, kecuali denganku. Aku juga ikut membenci Prilly saat melakukan hal konyol itu dengan Stive sama seperti yang lain," jelasnya.
"Dan satu hal terbesar lagi Jes, maaf ... maaf aku tidak memberitahumu dari awal kita bertemu karena ... karena yang tau tentang hal ini hanyalah Niall, itu saja baru tadi aku beri tau. Bahkan Prissy dan yang lain pun tidak tau," ucapnya.
"Apa?" tanyaku ingin tau.
"Sebenarnya aku.." ucapnya canggung.
"Kau kenapa?" tanyaku mendesaknya.
"Aku bisa membaca pikiran orang. Maafkan aku."
Kenapa aku baru tau? pantas saja selama aku bersahabat dengannya dia selalu bisa menebak apa yang aku pikirkan.
"Tapi kenapa kau baru beri tau aku sekarang? apa kau juga ingin mencari teman yang tulus sama seperti yang Prissy katakan saat dia membongkar rahasianya itu?"
"Tidak Jes! aku tidak seperti itu, ini beda Jessy. Aku melakukan ini demi kebaikanmu. Please jangan marah. Aku hanya tidak ingin kehilangan sahabat lagi Jes," ucapnya sambil menangis.
Aku menjadi kasihan dengan Ulya.
Akhirnya sepuluh menit kemudian setelah aku bimbang untuk memaafkannya atau tidak, akhirnya aku yang meminta maaf karena sebenarnya ini bukan sepenuhnya salahnya bukan? dia melakukan ini semua demi kebaikanku juga seperti apa kata Niall tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Fanfic[COMPLETED] Aku tak tahu apakah bisa bertahan dengannya untuk saat ini. Sepertinya sangat sulit memutuskan itu. Semuanya berjalan terlalu cepat sampai aku benar-benar memilikinya. -Jessy Angel Valerie