DATING

179 15 0
                                    

aku bangun pagi pagi sekali hari ini
tentu saja mau melarikan diri dari sesosok jimin

aku memakai sepatu ku dan langsung berjalan cepat melewati rumah jimin menuju halte bus

kenapa aku merasa bersalah menghindar dari nya? molla

-
-

sudah ½ jam aku menunggu jin di pinggir jalan depan cafe yg dia sebutkan

tapi kenapa dia tidak juga muncul?

"hyejin!!"

aku menoleh kebelakang dan melihat jin terengah engah berlari ke arah ku

"aku telat ya? maaf sekali"

"gwenchana"

dia benar benar tampan hari ini, dia memakai baju turtleneck dengan coat warna coklat nya yg menutupi bahu nya yg benar benar besar

kita bermain, makan, menonton bioskop bersama. banyak sekali yg kita lakukan hari ini

"kau lapar bukan? sudah jam 5 sore" dia melihat jam tangan nya

"sedikit"

"ayo makan, aku traktir" dia menarik tangan ku ke arah tempat makan mexico

kami mengambil tempat duduk di depan cafe, langsung mengarah ke jalan raya

"kau mau makan apa?"

"apa saja boleh"

dia memanggil pelayan

"dua nachos, dan dua tequila"

"itu saja tuan? baiklah silahkan tunggu ½ jam"

"apa jimin tau kita berdua kesini?"

"tidak, aku sembunyi sembunyi"

"sudah berapa lama kau berkencan dengan jimin?"

"umm, begini.."

"ada apa?"

"aku dan jimin tidak berpacaran, kami hanya bohongan"

"apa?!" nada nya meninggi

"w-wae?"

"waah, benar benar mengejutkan"

"lalu duit ku hari ini yg kuhabiskan untuk mu itu apa gunanya?"

"apa maksud mu?" mata ku mulai berair

"dengar hyejin, aku tidak pernah suka dengan mu, aku dan nayeon bekerja sama untuk memisahkan mu dari jimin"

aku hanya bisa diam, terkejut dengan apa yg dikeluarkan dari mulut nya

"tidak mungkin juga aku mendekati mu secara tiba tiba. kau itu tidak secantik apa yg kau pikirkan hyejin ssi"

sakit

aku mulai menangis, jadi ini alasan kenapa jimin melarang ku kemarin?
kenapa dia tidak bilang saja inti nya?

"balikan uang yg aku keluarkan hari ini"

"kenapa cuma nangis? kau tidak miskin kan?"

BUG!!

tiba tiba jimin muncul dari belakang ku. memukul wajah jin tanpa henti. orang orang yg berada di restoran berusaha menghentikan jimin, namun dia tidak mau berhenti

hati ku benar benar sakit

harga diri ku benar benar direndahkan oleh nya

aku hanya bisa menangis

jimin beranjak berdiri dan menarik tangan ku keluar dari restoran

"bukan kah sudah ku larang kau bertemu dengan nya?!!" jimin membentak ku

"a-aku tidak tau, k-" omongan ku terputus

jimin memeluk ku erat, ini pertama kali nya dia memeluk ku

hangat

"jangan pernah lakukan hal seperti ini lagi, aku benar benar cemas"

tangisan ku pecah di pelukan nya

tbc

sewaan -pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang