Salju turun tak kunjung berhenti. membuatku semakin merapatkan jaketku karena tiupan angin yang sesekali muncul menerpaku. ini sudah menjadi kebiasaanku setiap pagi hari untuk berjalan-jalan pagi. bisa dibilang berolahraga lah.
sudah sekitar 8 tahun aku menghirup udara London. maksudku tinggal di London. dulu sebelum aku menempati rumah sederhanaku di London, aku bertempat tinggal di LA bersama keluargaku. namun setelah peristiwa itu terjadi dan membuat ku kehilangan segala yang kupunya termasuk ... tidak! sudah cukup aku kehilangan banyak air mata akibat selalu mengingat kejadian sialan itu. kejadian yang berhasil merenggut semua kebahagiaanku. membuatku selalu terpuruk setiap hari karena selalu mengingatnya.
tapi aku beruntung karena Tuhan masih sangat menyayangiku. Ia selalu memberikanku banyak alasan agar aku bisa tersenyum kembali. dan salah satu alasan mengapa aku tersenyum adalah Emma, sahabatku. ia selalu ada disaat aku benar-benar membutuhkan sandaran. maka dari itu aku sangat menyayanginya.
tak terasa sudah 1 jam aku menghabiskan waktu ku untuk berjalan pagi ditengah badai salju ini. dan kurasa sekarang bibirku sudah mulai membiru akibat terlalu lama diterpa salju. aku harus pulang.
.
.
.
.
"Nicole! dari mana saja kau? Mom khawatir sekali denganmu." ucap Mom langsung ketika aku sampai dirumah.
"Mom seperti tidak tahu aku saja. aku kan memang selalu jalan-jalan setiap pagi." ucapku santai seraya masuk dan melepas jaketku.
"iya Mom tau. tapi tidak begini juga Nicky. diluar sedang ada badai salju dan kau malah keluyuran seperti ayam? Mom tak mau kau sakit Nicky. Mom tak mau kehilanganmu. " ucap Mom sambil mengelus puncak kepalaku. sudah 2 tahun terakhir ini Mom sangat overprotective terhadapku. tidak lain dan tidak bukan ya karena kejadian sialan itu.
"sudahlah Mom. Nicole sudah besar. Nicole bisa jaga diri Nicole sendiri. Mom juga harus berusaha untuk bisa melepas kepergian Dad. Mom tak boleh terus-terusan begini. Nicole tak suka melihat Mom yang selalu menangisi Dad setiap malam. Mom terlihat cengeng jika seperti itu!" ucapku dengan nada makin meninggi.
"Mom tidak nangis Nicky. Mom hanya khawatir saja terhadapmu. Mom sangat bersyukur sekali karena Tuhan masih menyayangi Mom, jadi Tuhan masih memberikan mu kesempatan untuk hidup bersama Mom." ucap Mom sambil membuatkan ku roti bakar.
tiba-tiba pikiranku kembali melayang pada kejadian 8 tahun silam saat aku berumur 10 tahun ..
-flashback starts-
"Nicole! ayo cepat! kita hampir terlambat." teriak Dad dari lantai bawah.
"baik Dad!" balasku balik berteriak.
akupun segera mengemas barang-barangku dibantu oleh Mom dan memasukkannya ke dalam tas kecilku. setelah semua siap, aku langsung turun untuk segera berangkat.
"kapan dia akan datang kemari?" tanya Dad langsung ketika aku sampai di lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity of Love
Подростковая литератураNicole seorang gadis asal LA sangat terpukul ketika ayah dan juga kekasih sekaligus cinta pertama Nicole mengalami kecelakaan pesawat yang membuat Nicole kehilangan dua orang yang mereka sayang tersebut. Dan hatinya semakin sakit ketika sang ibu te...