Biar Rindu Di Kejauhan

1.9K 112 20
                                    

Minggu kedua....

Aku mengambil ponsel yang diletakan di atas nakas, lalu kembali mengecek ponsel yang entah sudah keberapa kalinya. Seharian ini Mas Yori tidak memberi kabar padaku, aku khawatir, aku ingin menghubunginya tapi Mas Yori sudah mewanti-wanti agar aku tidak mengubunginya lebih dulu dan membiarkan dia nanti yang menghubungiku.

Ini menyebalkan.

Entah kenapa aku sangat rindu padanya, perasaanku campur aduk, padahal dua minggu ini Mas Yori selalu intens menghubungiku walau kami hanya sebatas menanyakan kabar dan kegiatan masing-masing, tapi kali ini tidak biasanya. Apa Mas Yori sangat sibuk hingga tidak sempat mengabariku?

Ya Allah jaga suamiku.

Selesai sholat isya, aku menggeratak dapur berharap ada bahan makanan yang bisa ku masak. Nihil. Ini kacau, aku lupa belanja persediaan. Mana perut lapar sekali. Huh, ku elus-elus perutku dengan lembut.

"Makan apa ya dek?" Tanyaku pada perut yang semakin membesar ini. "Kasian juga kalau bangunin Oma."

Saat ini pukul sepuluh malam dan Mami sudah tidur nyenyak di kamar sebelah. Aku tidak tega membangunkannya karena seharian ini Mami membantuku mengurus kegiatan bazar dan pameran.

Aku membuka beberapa media sosial, melihat status-status dari istri anggota. Sejauh ini aku tidak melihat status yang aneh dari mereka, ya.. setiap kali pertemuan aku tidak lupa mengingatkan agar istri prajurit harus bisa menjaga nama baik suami, kesatuan dan sopan santun dalam bersosial media.

Aku menelan ludah melihat postingan terakhir Wiwi--wakilku sepuluh menit yang lalu di instagram kemudian mengirim chat padanya.

Me: wi punya makanan apa?

Balasan Wiwi masuk dengan cepat.

Wiwi: Ijin mbak mau Appetizer, Main Course, atau Dessert nih?

Me: Wow berasa kyk lagi di western resto yes

Wiwi: wkwkwk maklum punya krucil mesti byk menu mbak.
Wiwi: Ada pepes ayam. Mbak mau?

Me: boleh klo msh ada sisa😅

Wiwi: Masihhh.. Siap dianter ya skrg mba

Me: Ngrepotin gk wi?

Wiwi: gpp mba, ada Mas Purnomo jg di rumah. Biar bisa nganterin. Bentar aku siapi dulu

Me: Nuhun pisan ya Wi

Wiwi: Sama2 mba, gantian masa aku terus yg dikasih makanan

Me: hihi okeyyy deh kalo dia paksa👍

Wiwi: 😆😆😆😆

Enaknya tinggal di Asrama itu begini, kadang bisa saling tukar masakan sesama anggota, apalagi punya partner yang seumuran.

Lima belas menit kemudian Wiwi datang membawa makanan yang tadi ku minta.

"Besok kurve Toga ya mbak? Harusnya Bu Danbrig kunjungannya ke Pameran ya bukan ke Batalyon." Ujar Wiwi, seraya merapihkan kembali tepak Tupperware kosong. Memang kegiatan besok sedikit bentrok mengingat kunjungan Ibu Komandan yang bersamaan dengan jadwal pameran galeri kami.

A Lucky to Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang