Part 1 - Pertemuan

9 1 0
                                    

Happy reading^^

Auothor pov

TONG DENG TONG DENG DENG TONG JRENGG!

JRENGG!

TONG DENG!

JRENGG!

KREN-

Duakk

"Aduhh Vi, sakit pala gue." Lucky mengelus-elus dahinya yang terkena bantal Vinessa.

"SALAH LO BEGO! NGAPAIN LO PAGI-PAGI GINI GANGGUIN ORANG TIDUR! DASAR GILA!" Vinessa bantingin apa aja yang ada dikasurnya kearah Lucky.

Lucky halangin mukanya pake kedua tangannya. "Aduh duh Vi. Ko lo bantingin gue? Gue bangunin juga!" Lucky ngelus-ngelus dahinya.

"Bangunin si bangunin, tapi gak pake bawa-bawa PANCI SEGALA!" Vinessa berhenti ngebantingin Lucky setelah dikasurnya gak ada apa-apa lagi.

"Elahh, lo kan KEBO Vi. Kalo gak pake gituan, lo gak bakal bangun." Kata Lucky dengan menekan kalimat 'kebo'.

"H a k a s a s i! PERGI LO! DASAR GILA!"

"Gak."

"Pergi! Atau g-"

"VINESSA! LUCKY! JANGAN RIBUT! INI MASIH PAGI. TURUN CEPAT!"

Teriakan seorang wanita membuat kedua adik-kakak ini diam sebelum-

"LUCKY COMING MOM!"

"Ishh gila! Hadeh ngantuk gue." Vinessa menguap, kemudian dia pergi kekamar mandi. Karena Ivi tipikal orang kalo sudah bangun dari tidurnya, dia gak akan bisa tidur lagi. Dan juga kalo dia tidur lagi bisa-bisa dia diganggu lagi sama si kutu kupret!.

Sepuluh menit..

Makanan i'm coming! Ivi sudah turun kelantai bawah dimana ruang makan beserta keluarganya disana.

"Pagi semua, maaf lama hehe." Orang yang ada disana hanya mengangguk. Ivi langsung aja ambil roti terus dia oles pake selai strawberry kesukaannya.

___

Setelah sarapan pagi keluarga Fernandes berkumpul diruang keluarga. Lah? Ko berkumpul? Mereka -Ivi&Lucky- gak kesekolah?
Nah! Karena sekarang akhir tahun jadi sekolah diliburkan selama seminggu. Yeahh🎉

Sesekali terdengar canda dan tawa dari mereka. Saling melepas rindu satu sama lain.
Jarang sekali mereka bisa berkumpul seperti ini. Karena kesibukan Fernan-Ayah Ivi dan Mutya-Bunda Ivi yang jarang ada dirumah. Mereka selalu pergi ke Jerman buat mengurus perusahaan disana. Sedangkan Bagas? Meskipun dia berada di Indonesia, tepatnya lagi di Jakarta. Dia juga selalu disibukkan dengan pekerjaannya. Dia akan pergi pagi dan pulang tengah malam. Tapi meski begitu, bagas tetap selalu menjaga adik-adiknya dari jauh.

Jadi yang ada dirumah hanya Ivi dan Lucky saja.

"Gimana sekolah kamu?" Tanya Fernan pada Ivi.

"E-eh, b-baik ko." Jawab Ivi gagap.

"Kamu gak buat masalahkan?" Tanya Mutya juga

"Elahh, tiap hari juga dia suka dipanggil keruang b- Akh!" Ivi mencubit lengan Lucky sambil melotot tajam. Kemudian dia nyengir pada Fernan dan Mutya.

Fernan dan Mutya menyatukan kedua alis mereka, "Ruang apa Ky?" Tanya Fernan.

"A-ah, itu anu. R-ruang.. ruang musik! Iya ruang musik Yah, Bun. Ivi kan pinter maen gitarnya." Lucky tersenyum sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

Prince Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang