stay

3.5K 585 72
                                    

——————————

DONGPACA

-5-
stay

——————————

ketika donghyun membuka matanya sekali lagi, ia mendapati dirinya tengah berbaring di atas kasurnya dengan dua lapis selimut ㅡyang salah satunya adalah milik youngmin. ia melirik ke arah jam dinding dan menyadari sudah waktunya makan siang, pantas saja perutnya tak berhenti meronta.

ia berusaha beranjak dari kasurnya, namun tubuhnya terasa begitu lemah. ia menempelkan punggung tangannya di kening dan menghela napas setelah menyadari bahwa itu masih terasa panas.

ya, donghyun demam. dan itu yang menyebabkannya tidak mengikuti pelajaran, melainkan berbaring seharian di kamar. atau tepatnya, youngmin yang memaksanya untuk tidak masuk sekolah dan beristirahat.

youngmin sempat ragu untuk meninggalkan donghyun sendirian dalam keadaan seperti itu, namun di sisi lain, ia juga tidak bisa melewatkan ujiannya. jadi ia berjanji akan membawakan makan siang untuk juniornya itu. walau donghyun tidak begitu yakin youngmin bisa menepatinya karena ujian kelas tiga biasanya berlangsung agak lama, namun donghyun masih berharap youngmin datang dan merawatnya.

tiba-tiba donghyun dapat mendengar suara seseorang yang sedang berusaha membuka kunci pintu kamarnya. donghyun buru-buru merapikan sedikit rambutnya dan berdehem untuk menghilangkan suara paraunya sebelum akhirnya kembali berbaring ㅡpura-pura tertidur. ia tidak dapat menahan senyumnya saat mendengar pintu terbuka dan suara langkah kaki mendekatinya.

"kim donghyun?"

itu bukan suara youngmin dan donghyun tahu betul soal itu. ia sontak membuka matanya. dan benar saja, bukannya sosok jangkung berambut keriting dengan bibir plum yang ia lihat, melainkan seorang laki-laki lainnya dengan mata yang tampak mengantuk walau donghyun yakin ia tidak sedang mengantuk.

"umm, youngmin-hyung mengatakan bahwa kau demam," kata laki-laki itu kikuk.

donghyun beranjak dari posisi tidurnya, kini ia duduk sambil bersandar di punggung kasur. "yeah," jawabnya. "kau mencari sesuatu, sewoon-sunbae?"

sewoon menggeleng. "youngmin-hyung menyuruhku untuk membawakanmu makan siang," ia lalu duduk di ujung ranjang sambil memangku sebuah kotak makan.

sewoon membuka kotak itu lalu mengulurkannya pada donghyun. ia tampak canggung. "umm, kau bisa makan sendiri, kan?" tanyanya.

"tentu, sunbae, terima kasih banyak," jawab donghyun cepat lalu menerima makan siangnya. sebelum menikmati makanannya, ia menatap sewoon sejenak yang masih duduk di kasurnya tanpa ada keinginan untuk pergi.

"ujian hari ini berlangsung lebih lama dari dugaan youngmin-hyung, tadinya ia ingin membolos sebentar untuk membawakan makananmu," kata sewoon.

"tapi tentu saja aku tidak bisa membiarkannya. kau tahu, melewatkan ujian bagi siswa di tahun terakhir sepertinya adalah hal yang berbahaya," lanjutnya. "yeah, kau pasti mengerti maksud kata 'berbahaya' itu. kau bisa saja terancam tidak akan lulus sekolah,"

donghyun terdiam, mencerna perkataan sewoon benar-benar. itu membuatnya tersadar bahwa youngmin sedang berada di tahun terakhir sekolahnya, yang mana akan membuatnya sibuk dengan ujian-ujian dan lalu lulus. yang artinya...

... ia akan segera berpisah dengan donghyun.

———

"aku membelikanmu vitamin, roti, buah-buahan, danㅡ"

dongpacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang