first touch

6.9K 978 88
                                    

——————————

DONGPACA

-1-
first touch

——————————

bagaimanapun, dilihat dari penampilan dan betapa kikuknya ia, tak akan ada yang menyangka bahwa im youngmin sedang berada di tahun terakhirnya di sekolah, terutama bagi kim donghyun yang notabene adalah siswa baru dan bertemu youngmin untuk pertama kalinya. ketika seniornya itu ㅡdengan t-shirt putih over size dan sweatpantsmembuka pintu kamar bernomor 101 setelah donghyun mengetuk, donghyun pikir ia akan sekamar dengan siswa di tahun pertama sepertinya. dan donghyun baru menyadari bahwa dugaannya salah setelah melihat dasi sekolah dengan tiga strip di atas meja belajar youngmin.

youngmin memang jauh lebih tinggi dari donghyun, namun perpaduan wajah ceria dan rambut keritingnya benar-benar membuatnya terlihat lebih muda. belum lagi cara ia memperkenalkan diri kepada donghyun ㅡmalu-malu dan gugupㅡ yang membuat donghyun harus berpikir dua kali untuk percaya bahwa laki-laki itu tiga tahun lebih tua darinya.

setelah mengedarkan pandangannya, kamar youngmin terlihat seperti milik laki-laki kebanyakan. beberapa pasang sepatu diletakkan asal di depan pintu, beberapa potong pakaian ㅡyang entah bersih atau bekas terpakaiㅡ tergeletak asal di punggung kursi dan atas kasur, keranjang sampah plastik penuh dengan pembungkus snack dan makanan instan, dan beberapa lembar kertas yang diremas tersebar di lantai kamar. dan donghyun bisa menerima hal itu. ia bersyukur setidaknya tidak ada kondom bekas atau noda bekas ejakulasi.

"well, penjaga asrama tidak memberitahuku bahwa kau datang hari ini, kupikir minggu depan. jadi, umm, aku belum sempat merapikan kamar," kata youngmin kikuk sambil buru-buru mengambil bajunya yang berada di atas kasur ㅡkasur bagian bawah yang sepertinya akan menjadi milik donghyun.

"mereka juga tidak memberitahuku bahwa aku akan sekamar dengan seorang sunbae," timpal donghyun.

donghyun, yang awalnya memperhatikan barang-barang youngmin di atas meja belajar ㅡbeberapa buku persiapan ujian, komik, partitur, dan alat-alat tulisㅡ, kini berpaling memandangi calon roommate-nya yang tengah merapikan sprei kasur yang agak berantakan. lelaki itu harus membungkukkan badannya yang jangkung untuk melakukannya karena kasur di kamar mereka yang berupa kasur tingkat.

"mungkin karena ini satu-satunya kamar yang tersisㅡ ak!" ia menjerit lalu buru-buru mengusap kepalanya setelah tidak sengaja terbentur ranjang atas dari kasur tingkat.

menyaksikan kejadian itu dengan jelas, donghyun tertawa lirih. namun kemudian buru-buru menutup mulutnya karena melihat youngmin menoleh ke arahnya sambil mengerucutkan bibir. dan donghyun terpaku untuk menyadari betapa menggemaskan seniornya itu.

"aku dengar sekolah menerima lebih banyak siswa tahun ini," kata youngmin, masih sambil mengusap-usap kepalanya. kini ia mulai memunguti remasan-remasan kertas di lantai. dan donghyun kembali memperhatikan segala aktivitasnya.

"oh, aku juga dengar hal yang sama," timpal donghyun sambil berjongkok, berniat memungut sebuah remasan kertas di dekat kakinya.

bersamaan dengan itu, youngmin juga berniat mengambil kertas yang sama dengan donghyun. tangan kedua lelaki itu bersentuhan, membuat masing-masing dari mereka sontak mengangkat kepala. kedua pasang mata mereka bertemu. dan donghyun dapat merasakan perasaan aneh timbul dalam dirinya.

perasaan yang membuat hatinya bergetar. yang juga membuatnya bingung, antara harus merasa senang atau geli. namun yang pasti adalah perasaan itu mendorong hasrat kim donghyun untuk selalu berada di dekat seorang im youngmin.

——————————

dongpacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang