2.

133 108 351
                                    

Aku di sini yang salah. Aku sudah jatuh padamu di awal padahal aku tahu kamu sedang mengejar yang lain.

- Clara

***

      MESKIPUN Clara masih merasa tak enak badan, Clara tak akan mau berdiam diri di rumah meratapi kebosanan. Dia lebih baik di sekolah meskipun tak ada sedikitpun orang yang mau berteman dengannya, lebih baik Clara merasakan sendiran di antara keramaian daripada merasakan sendirian di antara kebosanan.

Clara tersenyum begitu dia melihat Mark sudah memarkirkan mobilnya di halaman rumah. Clara menyampirkan tasnya sembari melangkah ke arah mobil hitam itu. Begitu dia membuka pintu mobil depan, Clara mendapati Flora sudah duduk manis di sana.

"La, duduk dibelakang ya." pinta Mark, Clara yang melihat itu pun berusaha mengerti. Dia kemudian mengangguk lalu menyeret langkahnya untuk membuka pintu mobil. Clara kemudian mengambil duduk di jok belakang Flora.

Mood Clara benar-benar hancur sekarang.

Sepuluh menit mereka sudah sampai di parkiran sekolah tetapi Clara merasa dia sudah menghabiskan waktu satu jam berada di mobil itu. Sepanjang perjalanan Clara hanya diam sementara Mark dan Flora sedang asik mengobrol hal-hal yang menurut Clara tak penting untuk dibahas. Biasanya di dalam mobil, Clara akan menjadi sangat cerewet dan berujung berdebat dengan Mark namun sekarang Mark tampak tak meliriknya sama sekali.

Clara membanting pintu mobil kemudian berjalan cepat meninggalkan kedua insan itu yang masih bertengger di kursi jok masing-masing. Clara tak mempedulikan sapaan hangat para pemuda yang memujanya secara terang-terangan, biasanya Clara akan merespon sapaan mereka dengan senyuman tapi pagi ini keramahaannya hilang karena perubahan moodnya yang luar biasa membuat cewek itu terlihat seperti monster air.

Clara berjalan dengan wajah kusut menuju toilet. Lima menit lagi bel masuk akan dibunyikan. Namun tampaknya Clara masih tak bergeming di dalam toilet. Dia berusaha merubah moodnya kembali agar nanti Mark tak terlalu menaruh curiga kepadanya.

***

"MARK!"

Ketika Mark dan Clara sedang asik duduk di taman belakang sekolah, Flora datang dan menghancurkan kebahagiaan yang dimiliki Clara dalam sekejap. Clara membuang pandangannya begitu Flora menatapnya tajam.

"Kok kamu ada di sini?" tanya Flora terdengar seperti nada manja tersemat disetiap kata yang di ucapkannya

"Kamu nggak masuk kelas Flo?" tanya Mark bingung.

Flora mengerlingkan matanya. "Nggak ah males." kata Flora. Beruntung Clara tak menatap wajah Flora yang akan memicu muntahnya untuk keluar. "Kamu ngapain sama Clara?" tanya Flora, memicingkan matanya ke arah Clara dengan wajah tak suka.

"Tadi ketemu Clara di sini sendirian, aku langsung nyamperin dia deh." balas Mark dia lalu menggeser pantatnya kemudian menepuk bangku panjang itu di sisi kirinya. "Sini duduk."

Clara terpaksa menggeser pantatnya, dia ingin sekali pergi dari sini namun dia tak ingin menyinggung perasaan Mark. Kalian tahu kan? Clara itu lebih mengutamakan perasaan Mark daripada perasaannya.

Murid-murid yang berlalu lalang menatap mereka bertiga aneh. Apalagi ketika melihat Clara duduk dengan wajah kusut sementara Mark merangkul Flora mesra hal itu membuat anggapan para murid tentang Clara memiliki rasa lebih dari teman terhadap Mark semakin kuat.

INVISIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang