"Jadi ... Bagaimana keadaannya?" tanya pria ber ekspresi dingin itu dengan senyum licik tercetak jelas
"Baik tuan, nona Aylin baik-baik saja." Bawahannya itu menjawab dengan dengan kepala tertunduk.
"Bagus, aku ingin kau tetap mengawasinya dan oh ya BUNUH semua orang yang mendekatinya."
"Baik tuan," jawab bawahannya.
Pria berekspresi dingin itu berjalan meninggalkan orang suruhannya setelah mengetahui keadaan gadisnya, ya gadisnya entah itu cinta atau obsesi tapi pria dingin itu mengklaim bahwa gadisnya. Dan tak seorangpun yang bisa mengubahnya.
Abdiel Justin Gilbert, yang sangat terkenal di kalangan pebisnis sebagai sang Iblis Penguasa Eropa. Mungkin sangat terkesan berlebihan bila tak menyaksikan langsung, tapi bagi yang sudah mengenal dirinya, mungkin mereka tidaka akan menganggap Abdiel sebagai Iblis melainkan setan dari Neraka.
Iblis yang kini tergila-gila pada kekasih hatinya, gadis yang mampu membuatnya luluh, gadis yang mampu membuatnya ingin hidup, dan gadis yang selalu dia klaim sebagai miliknya— Aylin.
"Aku kembali, Aylin sayang. Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi. Kau tidak tau bagaimana rasanya jauh dari sumber kehidupanku, tapi sekarang, kita akan bersama. Akan aku buktikan bahwa kau akan mencintaiku." Abdiel tersenyum menatap foto gadis yang hanya kelihatan matanya itu.
***
Aylin Dhalisha Mumtazah, gadis dengan kerudung panjang dan cadar yang menutupi wajah Ayunya itu, tetap setia tidur diatas ranjang empuknya. Entah sudah berapa lama dia tetap setia tidur dengan nyenyaknya diatas ranjang yang berada diruangan berdominan hijau itu. Kedua matanya masih setia terpejam.
Allahhu akbar ... Allahhu akbar ...
Sayup sayup azan subuh mulai terdengar."Asstagfirullahhalazim, ya Allah aku gak bangun buat sholat malam." Aylin langsung turun dari kasur, mengambil air wudhu lalu melaksanakan tugasnya sebagai seorang muslim.
Sehabis sholat tak lupa ia membaca Al-Qur'an, suaranya merdu dan menenangkan hati, memenuhi seluruh ruangan ini. Membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasa tenang.
Tok ... Tok.. Tok..
"Nak boleh Ummi masuk?" Terdengar suara di balik pintu
"Iya Ummi," jawab Aylin setelah tahu itu Umi tercintanya.
Terlihat wanita paruh baya masuk,
Setelah duduk di tepi ranjang dia memanggil anaknya dengan lembut."Dek, ayo sini Ummi mau bicara," ajak umminya dengan lembut
"Iya, Ummi," gadis itu berjalan dengan ragu dan duduk di samping umminya
"Ada yang Ummi ingin bicarakan nak, ini masalah lelaki itu dan dirimu." sang ibu menjelaskannya dengan lembut tetapi gadis itu sudah pucat mendengar kata pria itu.
"Ken ... Kenapa Umi? Ap ... Ap dia tahuuu..??" Gadis itu melihat Umminya dengan pandangan nanar
"Di sudah bebas, dan sekarang di ada di Indonesia." Penjelasan Umminya itu membuat gadis itu membeku seketika, jantungnya mulai berpacu di atas normal, kilasan masa lalu mulai memenuhi kepalanya.
"Mungkin ... Itu orang lain." cicit Aylin mencoba menyangkal
"Apa kau meragukan penglihatan Ummimu ini?."
"Tidak, hanya saja ..."
"Jangan terlalu khawatir sayang, semoga dia tak mengenalimu. Karena kau sudah berubah sekarang." ucap sang Ibu mencoba menenangkan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cadarku dan obsesimu ( Complete )
SpiritualAbdiel Justin Gilbert, Dingin, kejam, berjiwa psikopath. Pria yang tak pernah ingin hidup karena penderitaan yang dia rasakan. Jatuh cinta dengan gadis bercadar, yang sudah akan menikah dengan orang lain. Abdiel terobsesi, menjadikan Aylin sebagai t...