M.

912 136 15
                                    

Bobby heran.

Dia lagi di ruang teater sama beberapa anak Rapp macem Jaewon, Hanbin, Zico, Ravi, Rapmon, Agus.

Mino habis keluar sama Chanyeol balik-balik sudut bibirnya berdarah.

"Bang kenapa lo?" Tanya Agus. Dia juga heran liat Mino bawa dua sibling yang satu mukanya abis nangis. Satunya mukanya mau nangis tapi ditahan.

Bobby mau nanya kalah start dari si Agus.

"Gak papa, gue pulang dulu ya. Kita cari Venue lain aja. Jangan aula. Gue serahin ke lo Zic sama Sungjae." Ujar Mino mengambil tasnya.

"Ayo,"

Mino pulang sama Irene dan Rose.

"Mas Yeol, ada apaan sih?" Tanya Jaewon. Mereka yang ada di ruang teater merapat menyiapkan telinga untuk mendengarkan kesaksian Chanyeol.

"Tuh ketua BEM emang kampret!! Proposal gue dibuang dan Mino ngamuk ngehajar dia." Yeop jadi emosi. Apa yang dia siapin dengan seenaknya aja dibuang sama Suho.

"Aduh mampus. Mino ngamuk jiwa premannya muncul dong??!" Tanya Zico.

Chanyeol ngangguk, "iya, tapi cuma sekilas. Untung dia bisa ngatur emosinya lagi. Kita cari Venue dimana ini? Aula umum dipakai."

"Mas. Kalau kita ngadain di club gimana??" Tanya Rapmon. Tapi segera dipiting Bobby lehernya.

"Lo mau ditonjok bang Mino??" Ucap Hanbin sewot.

"Dimana woy," Jinyoung ikutan bingung.

"Kita ngikut aja, tapi pastiin aulanya yang besar." Ucap Eunji.

"Padahal gue udah mau naruh beberapa barang buat ngedesain panggungnya di aula." Pundung Sulli.

"Acaranya tinggal delapan hari lagi." cemas Sungjae.

"Gimana kalau kita pakai Ballroom teater??" saran Johnny.

Diangguki juga sama Jaewon. Aula di kampus banyak, tapi yang umum dan gede cuma satu. Yang lain aula milik jurusan. Jadi ya harus ijin ketua jurusan dulu dan itu ribet.

Aula anak rapp mah kecil. Tapi keren soalnya sama Mino didekor macem panggung SmTm beneran.

Gak cukup kalo mau nampung anak kampus yang pada mau nonton ini acara. Kolabnya teater vs Rapp.


"Ya waduh ga bisa headbang.an dong. Masa duduk macem nonton bioskop." Ujar Ravi.
Aulanya anak teater emang mirip bioskop.

"Makanya club aja." Rapmon masih ngotot, anak club soalnya.

"Nanti mah merembet ga jadi acara malah kobam semua blok!" Sewot Zico. Rapmon cuma tertawa tanpa dosa.

"Si Suho nerima acara apaan sih emangnya? Paling kondangan ya?" Tanya Kai. Dia anak dance tapi nyasar disini.

"Iya. Nikahannya salah satu anak anggota DPR. Bangsat banget." Jawab Chanyeol.

"Wah, kok dadakan macem tahu bulat. Kita kan udah ngajuin izin duluan." Kesal Sowon.

Semuanya kebingungan. Ini acara planning udah lama.

"Pinjem aulanya anak dance, kan lumayam luas. Aulanya di belakang. Jadi gak bakal ganggu kondangan kan? Nanti yang mau nonton lewat gerbang kampus yang belakang aja. Parkiran disitu juga lumayan. Gimana??" Hanbin ngasih saran ketika tersadar ada BangKai.

Semua melihat ke arah Kai, "gila lo semua. Gue udah putus sama Soojung." Kai keki sendiri.

"Ayolah bang, mbak gue masih cinta kok sama lo. Cuma dia gengsi." Ucap Jaewon.

Iya Soojung itu kakaknya Jaewon. Dan Soojung itu ketua jurusan Dance.

Jung Soojung itu galak macem uminya Jaewon. Kalau abah sih sabar. Cuma Kai yang bisa nakhlukin keganasan seorang Jung Soojung.

"Ntar gue bantu bujuk juga tipis-tipis tem," sulli pukpuk in Kai. Dia sobatnya Soojung soalnya.

"Nah, iya." Bobby bertepuk tangan semangat. "Kita udah susah payah nyiapin acara ini. Jangan sampai gagal cuma karena masalah aula. Mana tiket udah disebar."

Semuanya ngangguk setuju. Sepemikiran sama Bobby.

Ini cuma kumpulan anggota panitia yang inti, belum yang masih ada kelas. Jadi sebelum anggota yang lain kelabakan, mereka segera menyelesaikan masalah yang ada.

"Bikinin proposalnya Yeol. Ntar pastinya dia minta beberapa anak dance buat ikutan collab. Dia cerdik banget gak mau rugi soalnya." Ujar Kai menghela napas pelan.

"Gampang bro, nanti kolabnya jadi tiga jurusan, Rapp+teater+drama." Hibur Zico.

'Fighting BangKai!!!" Ujar Bobby menyemangati Kai.

***

Yugyeom kaget,

"Perasaan lo tadi gue anterin ke kampus deh Rose."

Mino langsung masuk dan rebahan di sofa santai. Rose masuk ke kamarnya. Dan Irene masuk ke dapur.

Yugyeom dikacangin dan ngelanjutin main ps. Ps.nya Mino.

"Yeom pinjem kamar, gue mau tidur jangan diganggu."

Mino naik ke lantai dua dan tidur di kamar Yugyeom. Untuk semntara kamar tamu sekarang jadi kamar Yugyeom.

"Kenapa sih? Ada apaan??" Yugyeom bermonolog sendiri.

"Yeom tutupin pintunya dan jangan berisik. Moodnya Mino lagi jelek." Irene bawa segelas susu dan memperingati Yugyeom. Kemudian dia masuk ke kamar adeknya.

"PMS berjamaah kali ya" racau Yugyeom yang cuma pakai kolor sama kaos oblong jalan ke pintu depan dan nutup pintu pelan.

RingaLingaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang