Bertemu denganmu,
Serendipiti terindah dalam hidupku
Kehadiranmu menorehkan pancarona
Diantara candramawa hari-hariku
Nayanikamu menenangkan
Bagai petrikor di tengah derasnya hujan
Derai suara dan tawamu begitu lembut
Bagai arunika menyinari padang rumput
Namun, saat jemarimu melambai
Telapak kakimu beranjak dari putihnya pasir pantai
Bulan dan mangatanya jadi saksi, memandangi
Aku yang baru menyadari
Bahwa segala tentangmu adalah efemeral
Kepergianmu menyepaikan hatiku
Langkah kakimu membawa serta kepingannya
Menciptakan lakuna hampa di dada
-Ice
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
PoetryMungkin telapak tak lagi mampu menjejak Tapi tak apa, aku masih punya barisan sajak Mungkin lidah tak lagi dapat bersuara Tapi jangan khawatir, kataku tak akan padam oleh udara Mungkin jemari tak lagi sanggup menggapai Tapi, sekali lagi, jangan khaw...