(1)

47 7 0
                                    

Bertemu denganmu,

Serendipiti terindah dalam hidupku

Kehadiranmu menorehkan pancarona

Diantara candramawa hari-hariku

          Nayanikamu menenangkan

          Bagai petrikor di tengah derasnya hujan

          Derai suara dan tawamu begitu lembut

          Bagai arunika menyinari padang rumput

Namun, saat jemarimu melambai

Telapak kakimu beranjak dari putihnya pasir pantai

Bulan dan mangatanya jadi saksi, memandangi

Aku yang baru menyadari

          Bahwa segala tentangmu adalah efemeral

          Kepergianmu menyepaikan hatiku

          Langkah kakimu membawa serta kepingannya

          Menciptakan lakuna hampa di dada

-Ice

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang