Hitam, putih, abu-abu
Kelam, pedih, semu
Aku hanya bayang kelabu
Yang hidup di bawah selimut debu
Terbuang, kotor, mejijikkan
Sudikah menatapku?
Pedulikah pada nasibku?
Aku hidup dalam kalbu menatap semu
Pantaskah aku merasakan dunia?
Menginjak tanah, menghirup udara
Di tempatku berada, tak ada yang berbeda
Hanya ilusi yang menyapa
Duri bagai makanan sehari-hari
Menancap perih dalam hati
Namun, siapa peduli
Mereka anggap aku hanya ilusi
-Ice
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
PoetryMungkin telapak tak lagi mampu menjejak Tapi tak apa, aku masih punya barisan sajak Mungkin lidah tak lagi dapat bersuara Tapi jangan khawatir, kataku tak akan padam oleh udara Mungkin jemari tak lagi sanggup menggapai Tapi, sekali lagi, jangan khaw...