Key POV
Akhirnya kami berdua sampai di sebuah ruangan yang sangat luas, di sini ada banyak sekali meja-meja dengan murid-murid yang terlihat ramai duduk di sana.
"Ini ruang makannya. Oh ya Key, di sini kita duduk dengan teman se-asrama kita, sesuai nomor asrama," jelas Thea panjang lebar.Aku hanya mengangguk paham.
"Nah itu meja kita," tunjuk Thea semangat. Di sana udah ada Rey, Ven, dan Rival. Mereka tampaknya sudah mengambil makanan masing-masing.
"Hai Key," sapa Ven dan Rival bersamaan.
"Hai," jawabku.
"Masa cuma Key doang yang disapa, aku enggak?" Thea memutar kedua bola matanya malas sedangkan Rival dan Ven hanya mengendikkan bahunya.
"Ayok Key, kita ambil makanannya dulu." Thea menarikku ke sebuah meja bundar yang berisi berbagai macam makanan, mulai dari makanan pembuka sampai makanan penutup.
"Wow, kayaknya beratku tambah deh kalo kelamaan tinggal di sini," aku berujar.Thea terkekeh, "di sini ada ruang olahraga kok, biar enggak gendut." Aku mengangguk kemudian mengambil makanan.
Di meja itu sudah tersedia berbagai macam makanan, berbagai minuman, buah, salad, ayam berbagai olahan, permen, cokelat, pudding, cupcake, serta berbagai dessert lainnya.Aku mengambil 2 cupcake rasa green tea dengan jus apel. Yah, rasanya sudah cukup hanya untuk malam ini.
"Kamu enggak makan nasi atau roti?" tanya Thea.
Aku hanya menggeleng, "aku enggak mood."
Kami berjalan menuju meja. Tinggal sisa 2 kursi, satu di sebelah Rey, dan satu di sebelah Ven.
Dengan sigap Thea duduk di sebelah Ven, "hehe, Key kamu duduk di sebelah Rey ya?" Ia menampilkan cengirannya.Aku mendengus kemudian duduk di sebelah Rey ini. Aku dan Rey hanya diam setiap Thea, Ven, dan Rival membuka obrolan.
Sebuah pengumuman dari pengeras suara di sudut ruangan mengalihkan perhatian kami. "Perhatian anak-anak, sebelum kembali ke asrama kalian, harap berkumpul di aula terlebih dahulu!"
Semua murid bergegas ke aula begitu pun dengan kami.
"Yuk."
***
"Baik anak-anak, jadi tujuan kami untuk meminta kalian ke aula adalah kami ingin menambah jadwal kalian jadi kalian akan kembali ke asrama pada jam 9 malam nanti ..."
Semua murid berseru kesal, aula langsung terasa ramai dan riuh sekali saat Kepala Sekolah--Mrs. Liliane--mulai menyampaikan tujuannya.
"Tenang dulu! Jadi setiap selesai makan malam, kalian harus menuju lapangan, kalian dengan teman seasrama kalian akan melawan asrama lain, kami mengadakan kegiatan ini untuk mengetes kekuatan kalian dan seberapa besar kekuatan kalian ..."
Hening. Semua murid hanya saling memandang satu sama lain.
"Mengerti? Besok kegiatan tersebut sudah dimulai, baiklah kalian bisa kembali ke asrama kalian masing-masing. Selamat malam!"
Begitu Kepala Sekolah mengakhiri pidatonya, semua murid pun langsung bergegas keluar dari aula menuju kamar mereka masing-masing.
"Wah bagus banget, kita kan udah lama gak ada lagi pertarung antar asrama tuh pasti seru," pekik Thea kegirangan.Ven dan Rival hanya menatapnya malas, seperti sudah terbiasa melihat reaksi Thea yang berlebihan.
"Enak apanya? Cuma ngehabisin tenaga doang," balas Ven kesal yang dibalas anggukan setuju Rival.
Thea hanya mendengus mendengarnya lalu mengalihkan pandangannya ke arahku. "Key, kekuatanmu apa?" tanyanya tampak sangat penasaran.
"Um ... entahlah, aku enggak tau." Aku menggeleng pelan sembari tersenyum canggung.Aku merasa tidak enak begitu orang lain menanyakan tentang kekuatan aku, karena aku sendiri enggak tahu.
Inilah yang aku bingung, aku kan tidak punya kekuatan. Bagaimana Mama dan Papa bisa menyekolahkanku di sini? Dari mana mereka tahu Akademi ini? Apa mereka juga punya kekuatan seperti guru-guru ataupun murid-murid yang berada di sini?
Raut wajah Thea berubah bingung menatapku, terlihat sangat jelas bahwa ia merasa aneh dengan jawabanku."Yang benar aja Key, semua murid bisa bersekolah di sini karena mereka mempunyai kekuatan, mungkin kau saja yang belum tahu hal ini." balas Thea yang diikuti tatapan bingung Ven dan Rival, sedangkan Rey masih memasang wajah cool--yang lebih terlihat tidak peduli--yang bikin para fans ceweknya pada teriak histeris, yang pasti bukan aku.
Dan sepertinya aku sendiri baru sadar bahwa asrama kami ini cukup terkenal di Akademi ini. Entah apa itu karena keempat temanku ini mempunyai kekuatan yang sangat kuat ataupun karena Rey, Rival, dan Ven memiliki wajah yang lumayan?
"Mungkin," balasku pada Thea.
"Coba tunjukkan kalungmu," ujarnya membuat aku mengerutkan dahi.
"Kalung apa?" Aku bertanya bingung.
"Ck, kau ini. Kalung yang diberi Mrs. Victoria sebelum kamu kesini," Thea menatapku kesal. Aku mengangguk mengerti lalu menunjukkan kalungku.
Raut wajah Thea berubah terkejut, "astaga Key, kamu punya double power. Kayak si Rey, Rival, sama Ven."
Mendengar ucapan Thea, Ven dan Rival segera mendekat dan memandang objek yang sedang dibicarakan."Well, kita berempat punya double power," kemudian Ven melipat tangannya di depan dadanya.
"Kita tes kekuatannya besok," lanjutnya yang dibalas anggukan Thea dan hendikkan bahu Rival.
"Yuk buruan masuk, besok udah enggak bisa bangun awal."
KAMU SEDANG MEMBACA
[#1] The Verrionne Academy | END
FantasíaDon't copy my story! Sudah di unpublish!! 5 part tersedia. Pindah ke DREAME! .. Menceritakan tentang seorang gadis berusia 17 tahun bernama Key yang ternyata memiliki kekuatan, hingga membuatnya dibawa ke sebuah akademi di dunia lain. Bagaimana perj...