Part 11

473 34 7
                                    

Maapkeun karna udah lama gak update... Hehe

Sorry for typo...

Hari ini Arga ingin masuk kelas karena males dihukum katanya.

"Woy Ga tungguin napa?" teriak Abi tak terima karena Arga berjalan sangat cepat sedangkan yang dikejar hanya memutar bola mata dengan malas tapi dia berhenti juga, kasihan pikirnya.

"Kita lewat belakang aja yah soalnya kalo lewat depan pasti ada Bu Muna." saran Arga. (Fyi, Bu Muna adalah guru BK yang kalo ngasih hukuman gak tanggung-tanggung. Dia pernah ngehukum anak kelas X gara-gara telat 1 menit dan kalian semua tau apa hukumannya? Lari keliling lapangan 10 kali yang luasnya nauzubillah. Dan dari situ semua murid pada takut sama Bu Muna).

Sesampainya di kelas, semua mata tertuju kearah ke arah mereka yang hanya hiraukan oleh mereka lalu melanjutkan langkah menuju bangkunya.

"Arga, Ari, dan Abi silakan maju kedepan!" Titah Bu Dewi, guru yang ngajar kimia dikelas mereka. Bu Dewi adalah guru yang masih muda dan cantik tapi dibalik itu semua, dia juga termasuk guru terkiller disekolah ini.

Dengan langkah malas mereka bertiga maju menghadap yang kuasa. Eh salah, menghadap Bu Dewi.

"Ada apa?" tanya Arga santai.
"Gak ada sopan sopannya ya kamu bicara seperti itu terhadap saya! Kamu pikir saya teman kamu, hah!! Kalian saya hukum lari 15 putaran lalu bersihkan toilet pria samping gudang!" kata Bu Dewi dengan wajah merah padam menahan amarah yang akan meluap-luap.

"Tapi--" protes Abi terhenti karna udah dipotong oleh Bu Dewi.

"Gak ada tapi-tapian, kalau Kalian masih disini hukuman kalian bertambah!" Ancamnya.

Arga segera pergi dari kelas, mengabaikan kedua sahabatnya yang menatapnya bingung.

"Kenapa kalian masih disini?! cepet keluar!" bentak Bu Dewi yang membuat Ari dan Abi lari keluar kelas.

10 menit berlalu mereka lari mengelilingi lapangan dan sekarang mereka sedang berada di kantin, kenapa cepet banget karena mereka lari 5 putaran, kan 15 dibagi 3. Emang siapa yang mau lari 15 putaran di lapangan yang sangat luas itu.

"Haah.. Capek gue." kata Abi lalu meminum air mineral dingin yang baru saja dibelinya hingga sisa setengah botol.
"Yee gitu aja capek!" ucap Ari.
"Emang lo gak capek?" tanya Arga.
"Ya capeklah!" jawabnya seraya meminum air mineral milik Abi yang tinggal setengah itu hingga habis tak tersisa.

"Yahh habis.. Beli sendiri napa Ri." kesal Abi.

"Cuma air aja Bi, pelit amat." jawab Ari sambil mengalihkan pandangannya.

"Yee gitu aja marah lu, seharusnya gue yang marah."

Arga hanya menatap malas keduanya. Kapan mereka akur? Jawabannya tidak akan pernah. Karena mereka lebih senang seperti ini dibanding baikan menye-menye.

"Ya abis-"

"Shut up!" Sela Arga dan yeah berhasil buat mereka terdiam.

"Udah berantemnya? kalo belum gue mau ke rooftop dan kalian jangan ngikutin!" ucap Arga seraya berdiri dan menuju rooftop.

"Loh, Ga kita ikut dong."
"Kita ikut ya ya ya!"
"Diem disini atau gue gak mau makan seminggu!" ancam Arga yang langsung membuat kedua sahabatnya terdiam. Mereka yang akan selalu repot jika dia tidak makan. Lagian siapa yang ingin tidak makan seminggu.

Arga pergi meninggalkan kantin dengan seringaiannya karena berhasil mengerjai kedua sahabatnya.

Setelah sampai di rooftop dia langsung duduk disofa yang disediakan kemudian mengeluarkan rokok dan pematiknya, lalu mulai menyulutkan rokoknya ke pematiknya dan mulai menghasilkan asap yang mengepul diudara.
Dia merokok sambil memejamkan matanya dan menikmati hembusan angin yang menerpa wajah mulusnya.

Tiba-tiba sofa yang ia duduki sedikit bergerak yang artinya ada seseorang yang tengah duduk disebelahnya.
Saat dia mulai membuka matanya, dia melihat Vania yang tengah duduk disampingnya sambil menatap lurus kedepan.

"Ngapain?"

"Apanya?" Jawab Vania santai.

Arga menghembuskan nafas lelahnya.
"Ngapain lo disini?" tanyanya sekali lagi.
"Gak tau, gue gak tau kenapa gue kesini dan liat lo lagi ngerokok."
"Pergi!"ucapnya datar tapi tersirat dengan tegas.

"Kenapa? siapa aja boleh dong kesini. Termasuk gue dan gue gak mau pe-" ucapan Vania terhenti saat Arga tiba-tiba berdiri dan membuang rokoknya lalu menginjaknya hingga rokok tersebut mati dan melenggang pergi dari hadapan Vania. Vania hanya diam mematung melihat kepergian Arga.

"Ish... Es balok!" Umpat Vania, Lalu dia berjalan pergi meninggalkan rooftop untuk kembali ke kelasnya.

Sesampainya didepan kelas, dia melihat Arga sedang memejamkan matanya. Setelah lebih dekat dengan Arga, dia tahu bahwa Arga sedang mendengarkan lagu lewat earphonenya.

"Ish... Ternyata disini perginya." ucap Vania kepada dirinya sendiri.

Tak lama datanglah Ari dan Abi serta Ghea dan Kara.
Mereka menuju bangku masing-masing.

"Darimana aja lu tong?" tanya Abi kepada Arga sedangkan yang ditanya hanya diam.

"Yee goblok dia lagi pake earphone" jawab Ari sambil menoyor pelan kepala Abi sedangkan yang ditoyor meringis pelan.

"Berisik!" sentak Arga karena merasa terganggu dengan kehadiran sahabatnya.

"Selow aja lah mas."
"Bisa diem gak?!"
"Iye iye diem gue." akhirnya Abi pun mengalah.

*
Bel pulang telah berbunyi dengan nyaring dan disambut dengan senang hati oleh seluruh siswa maupun siswi di SMA GARUDA.

Namun tidak untuk Arga dan kedua sahabatnya yang bahkan enggan untuk beranjak.
"Loh kalian gak pulang?" tanya Ghea.
"Kita lagi nungguin sepi aja" jawab Ari.
"Yaudah kita duluan ya." pamit Kara lalu pergi meninggalkan Arga dkk.

Setelah sepi Arga, Ari dan Abi menuju taman belakang sekolah untuk menemui seseorang.

"Akhirnya kalian datang juga," ucap seseorang dengan senyum liciknya.
"Apa mau lo?" tanya Arga to the point
"Mau gue cuma satu.....

Haii
Maaf ya lama banget gak update😂😂

MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang