pertemuan pertama

45.2K 2K 18
                                    

Elsa POV

"STOP!!! APA LAGI YANG KAU LAKUKAN DISINI?!!" teriak suara perempuan yang kukenal sebagai ibu tapi tak pernah kurasakan naluri ibu dalam dirinya.
"hentikan tingkahmu mom, sudah seringkali aku katakan jual saja wanita yang sudah kotor dan hina, jangan anak gadis yang masih polos, apalagi dibawah umur seperti ini." Sahutku sambil memegang erat tangan Anna melindungi dari mommy dan para penjaganya.

Anna seorang gadis berusia 17th yang kesulitan keuangan sehingga nekad menjual kegadisannya melalui club mommy. Aku ditelepon oleh kenzi bartender di club mommy, dan saat aku datang kutemukan Anna sedang menangis saat menunggu tamunya yang belum datang. Kenzi selalu menolong setiap gadis seperti Anna ini supaya tidak jatuh ke dunia gelap prostitusi.

"Mom, sudah kubilang kalau kau berani mengambil anak gadis lagi untuk kau jual, maka aku akan mencabut seluruh fasilitas yang aku berikan selama ini, dan club ini akan segera kututup sehingga kau akan menjadi gelandangan di luar sana. Kau masih ingat Khan?" Ancamanku selalu berhasil mengalahkannya.

"MINGGIR!!!" teriakku pada para penjaga mommy yang mengepung kami.

"Baiklah elsa kali ini kau boleh membawanya pergi, tapi kau harus membayar ganti rugi pada tamuku, atau kau yang akan menggantikan dia melayani tamu. Penjaga, Biarkan mereka pergi." Perintah mommy langsung dituruti oleh para penjaganya.

"Hubungi aku saat tamunya sudah datang, aku akan datang sendiri." Ucapku sambil berjalan keluar.

Ibu macam apa yang tega berlaku seperti itu, kadang aku berpikir jangan-jangan aku ini sebenarnya anak angkat atau anak bawaan ayahku sebelum menikah dengannya.

"Kak, kakak gak boleh terus menggantikan kami, terlalu banyak pengorbanan kak Elsa untuk kami" ucap Anna dalam perjalanan pulang.
"Anna, kalian semua adalah mimpiku, aku bermimpi kalian bisa meraih masa depan kalian yang layak. Hidupku memang sudah hancur dan rusak sejak dulu. Aku sudah tak memiliki masa depan, tapi kalian masih punya harapan meraih masa depan. Tenanglah....kalian hanya cukup berdoa untuk aku, tak perlu membalas apapun kepadaku, aku ikhlas...Aku sayang kalian semua." Sahutku menenangkan Anna.

Aku selalu berdoa bisa mendapatkan tempat yang lebih layak untuk mereka semua, tempat yang jauh dan tidak bisa ditemukan oleh mommy, karena mommy selalu datang menjemput mereka lagi dari tempatku saat aku bekerja.

Ayahku meninggalkan warisan sebuah hotel mewah untuk aku kelola, tapi keuntungan dari hotel itu 50% aku berikan kepada ibuku supaya dia tetap bisa hidup. Sedangkan untuk menghidupi 10 anak ini aku harus bekerja lagi di XXL Corp sebagai bagian admin, karena mereka butuh banyak biaya untuk sekolah dan kebutuhan mereka semua. Aku ingin mereka tidak sekedar hidup, tapi mereka bisa hidup layak setidaknya sekelas menengah, bukan yang hidup pas-pasan saja.
Kadang aku menemani tamu yang baik sehingga diluar pengetahuan mommy, aku juga mendapat bonus dari tamu.

Drrrttt....drrrttt....
Baru saja kami tiba di rumah, handphoneku berbunyi. Dilayar tertulis "mommy bitch"

"Iya...ada apa?" Sahutku di telepon
"Ada tamu yang ingin dirimu untuk menemaninya, dia mampu membayarmu berapapun yang kau minta, ambil atau tidak?" Tanya mom
"Dimana aku harus menemui dia?" Tanyaku
"penthouse di hotel milik ayahmu" jawab mom
"Baiklah aku akan tiba disana 30menit lagi" jawabku langsung menutup telepon.

"Kak....jangan pergi please.."pinta Anna memohon.
"Anna, jaga mereka disini ya....jangan pernah bukakan pintu untuk siapapun ya, hubungi aku jika ada sesuatu yang berbahaya...aku akan pulang secepatnya...tak apa Anna, percaya padaku, oke..." Sahutku menenangkan Anna, dan Anna hanya bisa menunduk menangis.

Xander POV

"Huh, semoga saja keputusanku ini tepat, aku sudah menyelidiki gadis ini selama sebulan, semoga dia bisa diajak bekerja sama." Batinku sambil merebahkan diriku di kasur penthouse hotel Montanes.

Ting....tong....
Bunyi bel pintu kamar penthouse berbunyi.

"Tepat waktu juga gadis ini, sangat profesional" batinku sambil berjalan ke pintu.

Ceklek...
Aku terpana pada penampilan sederhananya namun tetap cantik seperti di fotonya, tubuh langsing, kulit putih agak kecoklatan bersih, wajah tirus, hidung mancung, mata coklat bulat besar, tinggi sebahuku, tanpa riasan yang mencolok sangat natural.
Beda dengan para jalang yang biasa aku temui.
"Selamat sore Mr.Xander" sapanya menyadarkan aku dari kekagumanku.
"Selamat sore, mari masuk ke dalam" sahutku datar.
Dia berjalan masuk dan aku msih menatapnya terpana, melihatnya dari belakang sungguh memunculkan gairah dalam diriku, lekukan pinggang dan pantat yang penuh benar-benar membuatku nyeri di bagian bawah.

"Kau sanggup membayarku berapa?!! Hitungan per jam akan dimulai dari sekarang, jadi lebih baik cepat kita lakukan daripada uangmu habis sia-sia." Ucapnya sangat angkuh.
"Berapa tarif tertingginya?"tanyaku
"€.3.000 per jam hanya untuk menemani minum, €.10.000 per jam hanya untuk mengobrol dan berciuman bibir dan €.100.000 per jam untuk bercinta." Jelasnya sangat angkuh dan menantang.
" Hanya segitu tarif tertinggimu? Baiklah.... Sekarang kau baca ini dan silahkan isi sendiri nominal yang kau inginkan, berapapun itu aku sanggup membayarmu!" Sahutku tak kalah menerima tantangannya sambil menyerahkan berkas perjanjian kepada dia.

Please vote and comment ya...+ Follow me...

My Lovely Bitch (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang