keluarga

39.3K 2K 10
                                    

Author POV

Buat kalian semua pembaca, terima kasih sudah mau baca cerita saya, kalau sudah selesai sampai bawah tolong diklik tanda bintang ya...
Matur nuwun....

Yuuukkkk lanjut lagi baca ceritanya

Xander POV

Aku membawa mobilku ke arah tempat tinggal Elsa.
Sesekali kulirik dia yang duduk di sampingku. Elsa mempunyai aura yang lain tidak sekedar cantik, entah apa itu tapi aku serasa ditarik Medan magnet yang berkekuatan besar dari diri Elsa, sungguh berbeda dari para wanita penghibur yang pernah menemaniku.

"AWAS!!!" teriak Elsa yang mengembalikanku dari lamunanku.

Ciiiitt..
Seketika itu juga aku menginjak rem, untung belum sampai menabrak tiang dipinggir jalan.

"Shit!!! Kau mau mengajakku bunuh diri?!! Apa sih yang ada di pikiranmu sampai kau tidak fokus menyetir?!!" Umpat Elsa padaku.
"Kau yang ada di pikiranku" batinku tapi tak kuucapkan.

"Tuan, kalau dalam hal mengendarai mobil saja anda sudah tidak fokus, bagaimana mungkin anda bisa mengendarai rumah tangga dengan baik...pantas saja kau belum dapat istri sampai setua ini." Celotehnya semakin membuatku gemas melihat bibirnya yang tebal sexy berisi itu.

"Rumahku sudah dekat, aku jalan kaki saja, anda tunggu disini saja karena saya tidak akan lama." Ucapnya sambil keluar dari mobilku.

"Tunggu! Aku ikut denganmu, biarlah mobil ini terparkir disini, kau pasti lama karena berpamitan dengan 10 anakmu itu." Sahutku sambil ikut keluar mobil dan berlari kecil mendekati dirinya.

"Aku pulang..." Teriaknya saat masuk ke dalam rumah.
"Kak Elsa...." Jawab seorang anak kecil mungkin usianya sekitar 4 atau 5th.
"Hai ciquilitta, mana yang lain? Dimana Anna?" Tanyanya pada anak itu sambil berjongkok dan memeluknya.

Tiba-tiba keluar beberapa anak dari dalam sudut rumah

👏👏👏👏🎉🎉🎉
🎵🎵 HAPPY BIRTHDAY TO YOU....
HAPPY BIRTHDAY TO YOU....
HAPPY BIRTHDAY...
HAPPY BIRTHDAY...
HAPPY BIRTHDAY ELSA....🎵🎵
YEEEAAAIIIIYYY..... SURPRISE!!!!
🎉🎉🎉🎉

"wow....ouw...so sweet...thank u..." Ucap Elsa terkejut penuh haru sampai menutup mulutnya, lalu berpelukan dengan semuanya.

Ya kejutan ulang tahun untuk Elsa, ternyata hari ini dia berulang tahun ke 21th.

"Betapa bahagianya Elsa, dikelilingi banyak anggota keluarga, selalu meriah tak seperti aku yang anak tunggal, semua sepupuku yang lain juga anak tunggal, jadi aku tak pernah mengalami kejutan semeriah ini." Batinku dan pikiranku flashback ke hidupku dan keluargaku.

"Happy Birthday Elsa" ucapku yang membuat mereka lepas dari pelukan.
"Terima kasih Mr. Xander" sahutnya tersenyum sambil menghapus air mata yang sempat mengalir dipipinya.

"Senyuman yang indah sangat cantik natural" batinku melihat senyum Elsa.

"Kalian semua benar anak-anak Elsa?" Tanyaku pada semua anak disitu.
"Ya.." jawab mereka bersamaan kompak dengan anggukan kepala juga.

"What?! Are you sure?!" Tanyaku lagi dalam bingung.
"YES, WE ARE!!!" seru mereka dengan. Kompak lagi dan tertawa bersama.

"Elsa adalah ibu yang terbaik bagi kami semua. Kenalkan saya Anna yang tertua, ini ciquilitta adik kami yang termuda" ucap seorang anak.

" I don't understand yet"ucapku sambil menggelengkan kepala terheran.

"Mr.Xander, saya permisi ke dalam untuk berkemas, anda silahkan duduk di sofa." Ucap Elsa padaku lalu masuk ke dalam sebuah kamar diikuti oleh Anna dibelakangnya.

"Kau siapa?" Tanya ciquitta padaku.
"Saya Xander teman Elsa." Jawabku.
"Kau mau membawa ibu kami kemana? Berapa hari?" Tanyanya lagi dan kali ini dia telah naik duduk di pangkuanku, aku sendiri terkejut karena tak pernah sedekat ini dengan anak kecil.

"Hmm...saya akan meminjam Elsa sementara waktu karena ada tugas dari kantor yang harus dia selesaikan, tapi jangan khawatir Elsa masih akan tetap berkunjung kemari." Jawabku pada anak ini.

Elsa POV

"Kak, kau mau pergi kemana? Kenapa harus membawa koper? Apakah kau akan meninggalkan kami? Apakah itu tamu mommy yang seharusnya tugasku?" Pertanyaan Anna tak ada hentinya yang akhirnya membuatku berhenti berkemas lalu duduk di pinggir tempat tidur bersama Anna.

" Anna, dia Mr.Xander, dia CEO ku di XXL Corp. Saat ini aku mendapat tugas darinya dengan bonus yang sangat besar. Kamu tenang saja ini semua tidak berhubungan dengan badan. Tolong selama aku pergi jaga mereka semua baik-baik, selalu nyalakan alarm dan telepon supaya kita bisa tetap berkomunikasi." Jelasku pada Anna, namun dia masih tetap sedih bahkan menangis.

" Anna, kamu harus kuat, demi dirimu sendiri juga adik-adik disini. Aku mengandalkanmu Anna." Ucapku lagi sambil memeluk anna.
Setelah Anna tenang dan mengerti semua penjelasan ku, kita pun keluar dari kamar.

"Ciquilitta, jangan ganggu Mr. Xander." Ucapku saat melihat ciquilitta sedang dipangkuan Mr.Xander sambil memainkan dasi Mr.Xander.

"Mari tuan, saya sudah siap" kataku padanya.

"Anak-anak, kalian baik-baik saja di rumah ya, selama aku pergi kalian semua harus saling menjaga apalagi kalau sampai penjaga mommy datang kemari, kalian harus saling melindungi, dan juga menurut pada Anna, okay?!" Kataku pada mereka, sedih dan khawatir rasanya meninggalkan mereka semua. Kucium dan kupeluk mereka satu per satu sebelum keluar dari rumah.

Aku terus menangis di mobil dalam perjalanan ke rumah Mr.Xander.
"Mereka sangat menyayangimu." Ucap Mr.Xander memecah keheningan. Aku hanya mengangguk.

"Mereka semua adalah anak yatim piatu, yang butuh uang demi kelangsungan hidup mereka. beberapa anak itu aku bawa kabur dari tempat ibuku. Aku tak pernah membiarkan ibuku menjual anak gadis di bawah umur demi club nya laris. Beberapa lagi adalah adik mereka. Aku akan selalu menggantikan mereka melayani tamu, demi menjaga virginitas mereka. Biarlah cukup aku saja yang kotor bukan mereka, hidup mereka masih panjang, mereka masih memiliki harapan masa depan yang baik. Tapi ibuku selalu menculik mereka saat aku bekerja, beruntung aku memiliki teman bartender yang selalu akan menelpon ku bila ada anakku yang diambil paksa oleh ibuku. Maaf Tuan jika saya sering ijin pulang cepat dari kantor karena harus menyelamatkan anakku. Bagiku mereka adalah masa depanku yang tersisa sehingga aku harus menjaganya selalu. Maaf sudah berbicara panjang lebar pada tuan." kataku.

ceritaku ini mengalir sendiri dari mulutku, entah mengapa aku merasa nyaman mengeluarkan perasaanku pada Mr.Xander.

"Jangan panggil aku tuan atau Mr., Panggil saja aku Xander. Aku memang 15 tahun lebih tua darimu, tapi aku ini calon suamimu, kau ingat itu Khan? Jadi panggil saja Xander. Dan untuk ceritamu tadi, aku senang kau bisa terbuka padaku.terima kasih." Ucap Mr. Xander. Akupun mengangguk.

My Lovely Bitch (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang