Part 9

2.8K 116 23
                                    

Tidak lama setelah aku berbaring di atas kasur tiba tiba ada teriakan dari arah pintu masuk rumah. "VIRAA KITA UDAH PULANG" teriak seseorang yang suaranya udah familiar banget buatku.c"IYA KAK, VIRA DIKAMAR" balasku sambil berteriak juga.

Kedua kakakku segera menuju kamarku. "Jadi kamu mau curhat apa Vir?" tanya kak Luna. Aku pun menceritakan peristiwa yang terjadi dari awal hingga akhir dengan detail tanpa ada yang terlewatkan.

"Wahh parah tuh orang berani beraninya nyentuh adek gue" kata kak Mark setelah aku bercerita, sambil mengepalkan tangannya. "Iya dia kayaknya harus dikasih pelajaran" kata kak Luna dengan tangan yang juga terkepal. "Vira, kalau kamu di sakitin sama dia jangan diem aja" kata kak Mark memberi nasihat. "Iya Vir, kalau perlu bales aja" kata kak Luna. "Lagian kamu juga ber 4 dia ber 3 kalah jumlah kan dia" kata kak Mark lagi.

"Tapi mereka itu kalau udah nge bully sadis kak mereka bisa ngelabrak aku pas aku lagi sendiri, kan kalau gitu mending nggak usah di bales kak" kataku yang membuat kak Mark dan kak Luna terdiam sebentar seperti sedang mencerna omonganku barusan.

"Vir?" kata kak Luna tiba tiba. "Kenapa kamu tetep mau pulang bareng Veno?" tanya kak Luna. "Karena aku nggak mau nurutin omongannya Sherly kak " kataku sambil menatap kak Luna. Ia hanya mengangguk .

"Yaudah kalau gitu lo jangan deket deket sama Sherly dan kalau dia main fisik lagi sama lo,lo harus kasih tau gue, ok Vir",kata kak Mark yang aku jawab dengan anggukan. Tiba tiba HP ku berbunyi tanda ada pesan masuk. Aku segera membuka HP ku.

Kak Veno

Veno:Vir, besok pagi gue jemput lagi yaa

Veno:Jam 7 sama kyk kemaren

Veno:Ok?

Vira:Ok,kak

"Siapa Vir?"tanya kak Luna.
"Kak Veno, kak dia ngajakin aku berangkat bareng lagi besok" kataku menjawab pertanyaan kak Luna. Kak Luna hanya mengangguk ngangguk.

*****
Keesokan harinya aku bangun jam 6.30. Aku segera mandi dan menyiapkan barang barang ku untuk ke sekolah. Pukul 6.55 semuanya sudah siap.

Aku segera keluar dari kamar menuju ruang makan. "Bunda Ayah, Vira berangkat dulu yaa" kata ku sambil mencium tangan kedua orang tuaku. "Nggak sarapan dulu Vir?" tanya ayah ku. "Nggak yah sarapannya di sekolah aja"kataku. "Kenapa Vir? Ada yg nungguin kamu lagi ?" tanya bundaku. Aku hanya mengangguk kecil. "Hahh siapa yang nungguin Vira?" tanya ayah tiba tiba.

"Seseorang yah" kataku lalu langsung lari keluar rumah "Vira pergi dulu, Assalamualaikum" kataku sambil menutup pintu rumah.

Aku segera berlari keluar gerbang rumah. Terlihat kak Veno yang sedang menungguku dengan motornya.

"Hi kak" kataku sambil mendekatinya "Hi Vir" katanya membalas sapaanku. "Maaf yaa kak udah bikin kakak nunggu lama" kataku dengan kepala ditundukkan. "Gak papa kok" katanya "Yaudah, ayo cepet naik biar gak telat" lanjutnya lagi.

Aku pun segera menaiki motor kak Veno. "Pegangan yaa "katanya "I..i..iya kak" kataku terbata bata.

Aduhh gue mau pegangan sama apaan.Masa gue harus pegangan ke perutnya kak Veno, kataku dalam hati.

"Vir,cepet pegangan" kata kak Veno. "I..i...iya kak" kataku dengan terbata bata lagi. Bahkan sampe sekarang aku masih bingung harus pegangan sama apaan.

Akhirnya aku memutuskan untuk berpegangan dengan besi yang terletak tepat dibelakang tempat aku duduk.

Kak Veno mengangkat alisnya "Masa pegangannya sama gituan sih?" kata kak Veno. "Emangnya seharusnya pegangannya sama apaan kak ?" tanyaku pura pura polos. Dalam hati aku berdoa agar tidak disuruh pegangan ke perutnya.

"Yaudah deh terserah lo kalau mau pegangannya sama gituan" katanya
"Tapi kalau nanti jatoh jangan nyalahin gue yaa" katanya, lalu segera menjalankan motor dengan kecepatan lumayan tinggi.

Aku berpegangan dengan sangat kuat dengan besi di belakang tempat dudukku supaya kalau tiba tiba kak Veno berhenti mendadak tubuhku tidak bersentuhan dengan tubuh kak Veno.

Akhirnya kita sampai di sekolah.Saat pertama kali masuk ke gerbang sekolah, aku dan kak Veno langsung jadi pusat perhatian.

Pasti kak Sherly ngeliat gue berangkat bareng kak Veno, pikirku dalam hati.

Tidak lama setelah aku dan kak Veno memarkir motor bel berbunyi. "Gue duluan ya kak" kataku yang dibalas anggukan oleh kak Veno.

Aku segera berlari ke kelas ku .Saat dikelas semua mata tertuju padaku termasuk ketiga sahabat baruku. Aku hanya pura pura tidak menyadari hal itu dan segera duduk di sebelah Nella.

Maaf banget karena aku jarang update

Maaf juga kalau ada kesalahan kata-kata atau tanda baca diceritaku

Makasih banget buat kalian yg udah mau nungguin ceritaku

Makasih juga buat kalian yg udah mau meluangkan waktu untuk baca cerita aku

Dan makasih juga buat kalian yg udah mau vote dan comment di cerita aku

Makasih udah baca cerita ini

Jangan lupa VOMMENT

New Girl and Popular BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang