Part 10

3.1K 96 21
                                    

Pelajaran pertama dimulai aku segera mengambil buku dan alat tulisku .Tiba tiba Nella menyenggol tanganku "Pssstt.... Vir... pas istirahat ceritain yak"kata Nella sambil berbisik dengan mata yang tertuju pada papan tulis.

Aku hanya bergumam sudah tertebak Nella pasti kepo kenapa aku bisa berangkat bareng kak Veno hari ini .

Kring kring kringg...... (kira kira begitulah bunyinya)

Bel isitirahat berbunyi hampir seluruh siswi yang ada dikelasku mengerubungi mejaku .

"Vir tadi pagi lo berangkat ke sekolah bareng kak Veno lagi?" kata Shella salah satu temen sekelas Vira yang ngefans banget sama kak Veno.Aku hanya mengangguk sebagai jawaban."Kok bisa Vir ? yang kemaren lo berangkat bareng kak Veno gw kira gw salah liat jadinya gw gk nanya sama lo"kata Nita salah satu temen sekelas Vira yang juga ngefans banget sama kak Veno."Rumahku deket sama rumah kak Veno,jadi bisa berangkat bareng" kataku .Setelah kata kataku tentang rumahku yang berdekatan dengan rumah kak Veno siswi siswi yang mengerubungi mejaku langsung pada berkomentar.Kira kira ini beberapa komentar yang tertangkap oleh pendengaranku "Wihhh... enak banget lo Vir" "Coba rumah gw juga deketan sama rumah kak Veno " "Ihhh.. si Vira enak banget baru masuk langsung deket sama cowok pentolan sekolah" kurang lebih begitulah komentar dari teman teman sekelasku yang sedang berdesak desakan mengerubungi mejaku hanya demi mendapatkan jawaban dariku tentang hal yang tadi pagi terjadi.

Kok mereka malah pengen sih berangkat bareng kak Veno? mereka blom tau aja dengan berangkat bareng kak Veno aku jadi dilabrak 2 kali sama kak Sherly kataku dalam hati

Tetapi ketiga sahabat Vira tau bukan itu alasan kali ini Vira berangkat bareng kak veno.Karena kemaren ia sudah dimarahi habis habisan oleh kak Sherly karena hal itu , jadi nggak mungkin ia mau melakukan kesalahan yang sama dua kali berturut turut.Walaupun Vira udah bilang dia nggak mau nurutin omongan kak Sherly.Tapi ketiga sahabatnya tetap yakin bahwa Vira nggak akan senekat itu mau ngelawan perintah kak sherly.

Setelah para siswi yang mengerubungi mejaku sudah balik ke aktivitas mereka masing masing sekarang giliran Venny , Thiya , dan Nella beraksi.Dengan cepat Thiya dan Venny berjalan kedepan mejaku dan Nella agar bisa mendengar penjelasanku lebih jelas.Mereka sangat kepo tentang hal apa yang bikin aku masih mau berangkat bareng kak veno hari ini.

Aku yang sudah mengerti bahwa ketiga sahabat baruku itu mau menanyakan tentang hal yang tadi pagi terjadi langsung berbicara sebelum salah satu sahabatku sempat bertanya"Kalian pasti mau nanya kenapa tadi pagi gw berangkat bareng kak Veno ?"tebakku yang dibalas dengan anggukan kompak oleh Nella , Thiya , dan Venny."Gw tadi pagi berangkat bareng kak Veno karena gw nggak mau takut sama ancamannya kak Sherly dan gw juga nggak akan mau pernah nurutin omongannya kak Sherly" jawabku tanpa basa basi.Nella,Thiya, dan Venny mengangguk mengerti tetapi ekspresi mereka menunjukkan bahwa mereka kaget dan gak percaya aku akan senekat itu."Sekarang, daripada mikirin kak Veno mendingan kita ke kantin aja yuk" kataku mengajak ketiga sahabatku.Mereka pun mengangguk serempak.

Aku,Nella,Thiya,dan Venny segera pergi menuju kantin . Dikantin banyak orang yang menatapku dengan aneh.Ada yang menatapku sambil berbisik dengan temannya.Ada juga yang menatapku dengan sangat sinis.Hampir semua yang melakukan hal itu berjenis kelamin, wanita. Aku berusaha untuk nggak peduli dengan tatapan siswi siswi di sekelilingku.

Mataku memandang sekeliling kantin mencari meja yang cukup untukku dan ketiga sahabatku.Saat sedang mencari Thiya tiba tiba teriak "ITU DI POJOK" katanya sambil menunjuk 1 meja dengan 5 kursi di pojok kantin. Aku dan ketiga sahabatku seegera menuju pojok kantin tapi sebelum kita sampai di meja itu tiba tiba ada siswa yang dengan enaknya duduk sana. "Yahhhhh......" kata Venny kecewa.

Setelah diperhatikan siswa itu adalah salah satu teman kak Veno namanya, Rio. Beberapa detik setelah itu kak Vandy dan kak Rino menyusul duduk ditempat itu.Dalam hati aku bertanya tanya, kok kak Veno nggak ada ??? . Tapi tiba tiba " Vira" kata seseorang dari arah kiri. Aku segera menengok ke sumber suara begitu juga ketiga sahabatku. Aku agak terkejut karena tiba tiba orang yang sedang aku pikirkan muncul didepan mata."Halo kak" kataku kaku. "Tadi awalnya lo sama temen temen lo mau duduk disini ya ?" Katanya sambil menunjuk meja yang sudah diduduki ketiga sahabatnya. Aku mengangguk "Yaudah kalo gitu lo sama temen temen lo duduk aja " kata Veno sambil menarik baju Rio supaya menyingkir dari kursi yang akan diduduki Vira dan ketiga sahabatnya.

Rio menatap sahabatnya itu dengan kesal karena bajunya ditarik tarik. Sedangkan Vandy dan Rino yang mengerti situasi sudah berdiri dari tempat duduknya. Veno masih menarik narik baju Rio agar berdiri dari kursi tempat ia duduk. Tapi Rio tidak bergerak sedikit pun, ia masih menatap sahabatnya dengan kesal. "Yaudah kak ngga pa pa aku sama temen temenku cari tempat duduk lain aja" kata Vira tidak enak dengan kak Rio yang terlihat sangat kesal.

"Jangan! Gw aja yang cari tempat lain" kata Veno dengan sedikit memaksa."Ayo Ri gece " kata Veno sambil menarik narik kembali baju Rio."Iya Ri ngalah ama yang muda" tambah Vandy. Kesal dengan sahabat sahabatnya yang sangat memaksa Rio akhirnya berkata "Yaudah lo pada pergi aja, cari tempat duduk, kalo udah ketemu baru panggil gw, lagian juga ini meja kursinya ada 5 jadi cukup buat mereka sama buat gw" kata Rio dengan sekali napas. Membuatku melongo melihat orang berbicara secepat itu. Kalau dipikir pikir ini adalah pertama kalinya aku mendengar kak Rio berbicara, dan aku langsung dibuat takjub dengan caranya berbicara.

Jika dilihat antara kak Rio, kak Vandy, kak Rino, dan kak Veno, kak Rio adalah yang paling cuek, datar, dan dingin. Kak Rino yang paling pendiem dan pinter. Kak Vandy yang paling ceria, usil, dan ramah. Sedangkan kak Veno adalah yang paling ganteng, terkenal, dan jago dalam olahraga.

Lalu aku tambah melongo saat menyadari suatu hal, bahwa aku dan ketiga sahabatku akan duduk dalam 1 meja dengan kak Rio. Ketiga sahabatku reaksinya tak jauh berbeda denganku, melongo, menyadari mereka akan duduk semeja dengan pentolan sekolah.

Veno tampak berpikir tentang kata kata yang diucapkan Rio. Tak lama kemudian ia mengangguk,setuju. Lalu segera pergi, Vandy dan Rino segera mengekor dibelakangnya. Sebelum pergi mereka bertiga sempat tersenyum tipis kearahku dan ketiga sahabatku. Dapat dipastikan senyum tipis itu berdampak sangat kuat pada ketiga sahabatku.

Setelah kak Veno dan kedua temannya pergi aku dan ketiga sahabtku segera mengisi kursi yang kosong dan tentu saja kita berempat berjarak lumayan dekat dengan kak Rio.

Posisinya adalah kak Rio di meja bagian kanan, aku dan Nella ada dimeja bagian depan, dan Thiya serta Venny ada di meja bagian belakang.

Hening cukup lama. Tiba tiba "Jangan percaya" kata seorang cowok.

================================
Maaf kalau ada kesalahan kata kata dan tanda baca.

Maaf juga aku jarang banget update.

Semoga kalian suka sama ceritanya 😊😊😊

JANGAN LUPA VOMMENT

MAKASIHHHHH 💜💜💜

New Girl and Popular BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang