1

251 16 16
                                    


Malam sunyi sepi menyelimuti Caroline. Seorang gadis yang sudah hidup selama 17 tahun di panti asuhan. Caroline selalu berharap ia mempunyai kekuatan agar ia bisa merubah nasibnya. Ia tak tahu bagaimana rupa orang tuanya dan alasan orang tuanya meninggalkan ia di panti asuhan ini. Selama ini dia hanya bisa mengobati rindunya kepada orang tuanya hanya lewat surat-surat yang di berikan orang tuanya yang di titipkan oleh Ibu Margareth. Ibu Margareth adalah pemilik panti asuhan ini. Setiap ulang tahunnya Ibu Margareth selalu memberikan surat-surat orang tuanya yang di titipkan untuk dirinya. Saat ia bertanya siapa orang tuanya. Ibu Margareth selalu terdiam dan terkadang mengalihkan pembicaraan sehingga dia sudah terlalu malas untuk menanyakannya. Walau ia sangat berharap tau siapa orang tuanya.

Hari ini adalah hari ulang tahun Caroline yang ke 17. Ia sangat menunggu Ibu Margareth untuk memberikan surat dari orang tuanya. Ketukan pintu pun terdengar dari pintu kamarnya. Caroline yang sedang berias diri pun tersenyum mendengar hal itu. Ia pun bergegas untuk membukakan pintu.

"Selamat ulang tahun Caroline" ucap Ibu Margareth sambil membawa kue dan di ikuti oleh semua anak-anak panti asuhan.

"Ah terima kasih" kata Caroline

Caroline sangat senang sekali ia tak menyangka semua anak panti asuhan ikut merayakan ulang tahunnya karena biasanya hanya Ibu Margareth yang merayakannya di kamar. Senyuman Caroline tak pernah lepas dari wajahnya
"Ayo tiup lilinnya"seru salah satu anak panti asuhan
Saat Caroline hendak meniup Ibu Margareth melarangnya
"Eh make a wish dulu" seru Ibu Margareth

Caroline pun langsung teringat dan ia langsung memanjatkan doa dalam hatinya. Ia ingin mengetahui siapa orang tuanya dan ia ingin yang terbaik untuk semua penghuni panti asuhan ini. Setelah itu ia langsung meniup lilinnya. Perayaan pun berlangsung sangat menyenangkan walau hanya sederhana. Saat perayaan sudah selesai ia kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan beristirahat. Saat ia sudah selesai membersihkan diri dan beranjak untuk beristirahat ketukan pintu terdengar. Ia pun membatalkan niatnya dan langsung menuju pintu untuk melihat siapa yang ingin mengetuk pintunya. Saat ia membuka pintunya nampaklah Ibu Margareth yang sedang membawa sebuah kotak tua yang sedikit berdebu. Ia pun mempersilahkan Ibu Margareth untuk masuk. Setelah itupun mereka duduk dipinggir tempat tidur. Caroline pun menanyakan apa tujuan Ibu Margareth kesini dan mengapa ia membawa kotak tersebut. Ia pun berpikiran apakah itu ada kaitannya dengan orang tuanya atau tidak.
"Kotak apa itu Bu?"
"Ini kotak dari orang tuamu"
"Lalu apa isinya?"
"Bukalah"kata Ibu Margareth sambil memberikan kotak itu kepada Caroline.

Saat caroline membuka dan melihat isi yang ada dalam kotak tersebut ia terkejut dan kebingungan. Di dalam kotak tersebut berisikan kalung dengan liontin bintang dan sebuah tongkat. Tongkat itu berbentuk seperti tongkat sihir yang sering ia tonton di televisi. Hanya saja tongkat itu berwarna putih dan lebih menawan. Ia sangat bingung dan ia pun bertanya kepada Ibu Margareth.

"Apa maksud dari ini bu?"
"Ini adalah kalung dan tongkat dari ibumu"
"Ta....ta..tapi ini kan tongkat sihir bu?"
" Iya itu tongkat dari ibumu"
"Lalu maksud nya apa ? Mengapa ibuku memberikan tongkat ini kepadaku?"
" Jadi begini ceritanya...."
Flashback on
Di kerajaan Greenland terdapatlah seorang putri bernama Putri Rilette saat putri itu diangkat menjadi ratu untuk menggantikan ibunya yang meninggal ia mengangkat Jaqob sebagai penasehatnya. Putri Rilette menaruh hati kepada Jaqob dan ia ingin Jaqob menjadi pasangannya. Saat setelah Jaqob di angkat menjadi penasehatnya ia baru mengetahui bahwa Jaqob sudah mempunyai istri. Rilette pun murka dan ia merasa di bohongi oleh Jaqob. Ia pun menyuruh semua anak buahnya untuk membunuh istri Jaqob. Tanpa sengaja Jaqob mendengar rencana Rilette ia pun melarikan diri dari istana. Ia segera menemui istrinya dan menyuruh istrinya pergi menyelamatkan diri. Saat melarikan diri dari pasukan Rilette yang mengejar mereka. Jaqob tertangkap dan di masukan ke penjara bawah tanah sedangkang istri Jaqob yang bernama Milla telah berhasil menyelamatkan diri dengan bantuan teman Jaqob, Yaitu Margareth dan Demon. Mereka membawa Milla ke tempat yang aman di sebuah hutan terlarang. Mereka bertiga pun hidup di hutan tersebut tanpa di ketahui siapapun. Dan disitu pula mulai Milla menuliskan surat-surat untuk anaknya. Margareth yang mengetahui itu pun bertanya
"Sedang apa kau ?" Tanya Margareth
"Sedang menulis surat untuk anakku"jawab milla
"Untuk apa kau menulis surat untuk anakmu. Kau kan akan selalu bersamanya"
"Tidak setelah aku Melahirkan dan pulih aku akan menyelamatkan suamiku"
"Hah itu tidak mungkin. Kau sendirian lebih baik kau tidur saja. Kita akan
membicarakan ini besok dengan Demon"

Mereka pun beranjak untuk tidur.
Sedangkan Demon masih diluar untuk berjaga-jaga.

~~~
Aloha
Semoga suka ya sama ceritanya maaf typo bertebaran. Masih amatiran.
Btw yang di mulmed itu si Caroline bukan ibu Margareth. Cantik kan? Iya aku emang cantik kok hehehe /plak/
Jan lupa vote n comment yo

GreenlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang