Pagi menyingsing. Sinar matahari memasuki kamar Caroline melewati celah-celah kamarnya dan membuat ia tersadar. Saat dirasa sudah cukup sadar dia bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas mandi. Setelah mandi ia segera bersiap-siap untuk memulai hari pertama belajar. Hari ini adalah hari yang keren menurutnya. Karena, ia berpikiran bahwa belajar sihir adalah hal yang paling asik dan Yang selalu ia impikan. Setelah semua beres ia segera keluar dari kamar menuju tempat makan lalu ia menikmati makanan yang sudah tersaji. Setelah itu ia menuju untuk ke sungai. Ya, di belakang panti ini ada sungai tak jauh memang hanya 10 menit berjalan. Saat ia menuju ke sungai ia banyak bertemu anak panti yang sedang bermain dan Caroline menyapa Mereka semua. Tak lama Caroline sampai ditempat tapi ia tak menemukan siapapun di situ. Ia berpikiran bahwa ia terlalu pagi ke sini lalu ia memutuskan untuk menunggu saja. Ia menunggu sambil melihat sungai. Sungai yang indah dan sangat jernih sehingga ia bisa Melihat ikan-ikan saling berkejaran. Tak lama terlihat Ibu Margareth datang membawa sebuah buku tua yang ia yakini sangat tebal. Mungkin maling pun jika dilempar menggunakan buku itu akan pingsan. Ibu Margareth berpenampilan berbeda dari biasanya. Jika dalam keseharian ia tampil dengan gaya yang sangat sederhana kini ia berpenampilan sangat elegan dan berwibawa.
"Hai bu" sapa Caroline
"Oh hai Caroline kau sangat bersemangat sekali" jawab Ibu Margareth
"Mau ku bantu?" Tanya Caroline
"Ah tak usah" jawab Ibu Margareth sambil meletakkan buku itu dia atas batu
"Oh baiklah" kata Caroline
"Oke,hari ini kita akan melakukan pengenalan dahulu tentang berberapa macam elemen sihir" kata Ibu Margareth
Caroline sangat antusias saat mendengarkan penjelasan dari Ibu Margareth. Ia pun menyesal tidak membawa buku tulis. Setelah pelajaran hari ini selesai membuat ia semakin yaki jika ia pasti bisa mengalahkan Ratu Rilette. Setelah semua pelajaran selesai ia tak ingin Kembali ke panti ia ingin berdiam diri di pinggir sungai sambil mengamati keindahan yang ada. Saat itu ia teringat bahwa ia masih mempunyai sodara kembar laki-laki. Ia langsung bangkit dan berlari menuju Ibu Margareth. Setelah memasuki panti ia mencari Ibu Margareth dan akhirnya menemukan ibu Margareth sedang di dapur
"Ibu" panggil Caroline
"Ada apa? Mengapa kamu berlarian seperti itu?" Tanya Ibu Margareth kebingungan
"Aku mau tanya dimana sodaraku berada?"
"Oh Carlos ia berada di daerah utara "
"Aku ingin menemuinya bu"
"Kau akan menemuinya nanti jika kau sudah belajar semuanya" kata Ibu Margareth sambil menepuk bahu Caroline
"Apakah pelajaran ini sangat lama dikuasai?"
"Tidak asal ada kemauan dan tekad pasti cepat. Kekuatan yang kau miliki akan keluar dengan sendirinya. Kita belajar hanya untuk bagaimana kita bisa memanfaatkan kekuatan tersebut dan bagaimana cara kita mengontrolnya"
"Oh begitu baiklah bu aku akan belajar dengan giat"
"Nah bagus"
Setelah itu Caroline membantu ibu Margareth menyiapkan makan siang setelah itu Caroline juga bermain bersama anak panti lainnya.
Sore pun datang. Caroline berniat untuk jalan-jalan ke sekitar panti. Ia pun bergegas mandi dan merapikan diri setelah itu ia berpamitan kepada Margareth. Disetiap jalan semua memandang Caroline. Caroline hanya membalas dengan senyuman. Ia pun sudah sampai ditempat yang ia tuju sebuah hamparan sawah yang sangat asri. Ia biasa menghabiskan waktunya di situ hanya untuk melukis atau menulis. Ia merasa jika berada di situ semua idenya muncul. Hari ini Caroline berniat untuk menulis sebuah puisi. Puisi tentang rasa rindu pada seseorang yang belum pernah ia temui. Ia pun segera mengeluarkan buku dan sebuah pensil. Tangannya sangat lancar saat menuliskan goresan kata-kata yang indah di bukunya. Tak lupa ia juga menghias buku tersebut dengan ukiran-ukiran indah di tepi lembaran yang ia pakai.
Caroline sudah selesai menulis sebuah puisi. Ia pun bergegas merapikan alat-alatnya. Setelah dirasa sudah selesai ia berjalan pulang tak disangka ia saat di jalan ia bertabrakan dengan seseorang yang menggunakan jaket hitam dan penutup wajah. Tabrakan itu sangat kuat sehingga membuat bahunya sakit.
"Ah maaf " kata Caroline
Tetapi orang itu langsung meninggalkan Caroline. Tanpa membalas atau melihat Caroline. Orang yang aneh pikir Caroline. Saat itu ia tersadar bahwa Malam sudah datang. Ia langsung berlari menuju panti.
Another side
"Ah akhirnya aku menemukanmu gadis kecil. Semoga kita akan cepat berjumpa dengan momen yang indah. Hahahaha"
~~~~~
Aloha im back. Mungkin aku akan rajin-rajin update karena gabut wkwk.
Oh ya semoga suka sama ceritanya maaf typo bertebaran. Ingat dong kan aku masih amatiran.
Jan lupa vote dan comment ya :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Greenland
FantasíaCover By @wattpadscaffe Pertarungan hebat yang harus di jalani oleh Caroline untuk menyelamatkan semuanya