𝘾𝙝𝙖𝙥𝙩𝙚𝙧 1 - 𝙏𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧

247 16 0
                                    

CAHAYA matahari menyusup melalui celah jendela yang tidak tertutup begitu rapat, sehingga membuatku terbangun dari mimpi yang membawaku pergi sejauh mungkin dari realita di dunia yang terasa menyakitkan.

"Huoowwaah... " pagi hari yang diawali suara menguapku seakan terdengar tak anggun.

Lalu pintu kamarku yang terbuat dari kayu ukiran dan dilapisi cat berwarna coklat emas pun terbuka secara perlahan

"Sayaaaanngg..sudah bangun? "
Ucap seorang wanita bertopeng dibalik pintu

"Apasih!!..ganggu orang tidur! " ucapku sambil menarik selimut kembali menutupi tubuhku

"Huh, cepat bangun sayang.. mama sudah siapkan sarapan untukmu di meja makan. "

"Makan saja makanan itu olehmu, aku tak sudi memakan makanan beracun buatanmu..yang ada nanti diriku mati mengenaskan!! "

Wanita itu pun akhirnya pergi setelah mendegar ucapanku yang mungkin menyinggung hatinya.

"Aku rindu Bunda.."
Gumam ku dalam hati mengiringi kepergian wanita tersebut.

------

"Ayaaaahhhh...! " teriakku bahagia saat melihat Ayah pulang dengan membawa tas coklat ke hitam-hitaman ditangannya.

Peluk hangat pun menyambut kedatangan Ayah, akan tetapi tak lama kemudian muncul seseorang yang asing kulihat dibalik Ayah.

"Hai..?" Sapanya dengan lembut disertai senyuman manis yang mungkin palsu terukir untukku.

"Siapa kau?" Tanyaku lalu kedua mataku berubah terfokus memandang bunda yang berada di sampingku seakan ku bertanya SIAPA DIA?

"Afira..perkenalkan dia Alenna mama baru mu.." ucap Ayahku dengan muka tanpa berdosa

Diriku hanya bisa terdiam seolah membeku diruangan yang bersuhu panas.

Ya Tuhan..
Inikah takdir buruk yang Kau tentukan

"Maafkan Aku Annisa.. Alenna sekarang menjadi istriku sekaligus mama dari Afira..dan aku akan segera menyeleseikan urusan perceraian kita. "

Tes.
Satu air mata pun lolos tanpa bisa kuhalangi. Raut wajah kebahagiaan pun berubah menjadi kebencian.

"Aku benci Ayah! Benci Ayah! BENCI!!! " hanya kalimat itu yang aku ucapkan sebelum akhirnya aku memilih pergi dari rumah, tanpa membawa apapun dan tanpa tahu tujuan ku kemana. Yang aku inginkan hanya mencari ketenangan.

- Bersambung -

Appreciate if you want to be appreciated.
Don't forget vote, comment, and share!!

𝐃𝐈𝐀 𝐌𝐀𝐋𝐀𝐈𝐊𝐀𝐓𝐊𝐔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang