Part 1

75 4 0
                                    



Waktu itu, entah mengapa aku merasa sangat bosan dengan pelajaran yang sedang berlangsung.
Mata ini lebih memilih untuk memperhatikan seseorang yang duduk tepat didepan mejaku. Dia adalah seprang anak pindahan yang 3 hari lalu masuk ke kelas ini. namanya adalah Natalia.

*3 hari yang lalu*

Saat itu suasana kelas tengah gaduh karena guru mata pelajarannya sedang berhalangan hadir. Namun hal itu tak berlangsung lama.

Seketika kelas menjadi sunyi ketika Pak Udin Wali kelasku masuk bersama dengan seorang wanita yang sepertinya merupakan siswa baru ke kelasku.


"Selamat Pagi anak anak, bapak ingin memperkenalkan seorang siswa pindahan yang akan menjadi teman sekelas kalian." Ucap Pak Udin. "Ayo silahkan perkenalkan diri kamu."

"Perkenalkan Nama Saya Natalia Anastasya Clearova panggil aja Natali." Ucapnya

Kata kata pujian samar samar mulai terdengar dari sosok sosok yang berdiam diri dibangku bangku belakang, jenis manusia manusia berfikiran kotor yang otaknya selalu mudah dikalahkan oleh nafsu dunia mulai berkhayal yang iya iya.

"Yasudah Kamu duduk dibangku yang kosong itu." Ucap Pak Udin sambil menunjuk bangku kosong yang ada didepanku.

Natali langsung berjalan dan duduk dibangku itu. Bangku itu adalah milik Rahma, salah satu anak nakal yang sudah tiga hari tidak masuk kelas. Menurut kabar burung, dia akan dikeluarkan dari sekolah ini karena alfa yang sudah terlampau banyak.


~~●~~


Aku heran baru tiga hari wanita itu masuk kesekolah ini ia langsung terkenal. Bahkan tak sedikit anak anak dari kelas lain pergi ke kelasku hanya untuk sekedar melihatnya maupun untuk mengajaknya kenalan. Kebanyakan dari mereka adalah Kakak kelas. Dan itu berdampak denganku yang beberapa kali harus terusir dari tempat dudukku. Aku memang kesal namun aku tidak berani menolak. Bukan karena aku takut dengan mereka, hanya saja pasti mereka akan marah. Jujur saja aku tidak menyukai kekerasan makanya aku lebih memilih untuk mengalah

Kupandangi dirinya, aku mulai sadar bahwa ia begitu cantik. Kulitnya putih dengan postur yang ideal dan wajah yang menawan. Pantas saja banyak yang suka. Dari anak yang biasa saja sampai dengan anak yang populer disekolah. Bahkan kak Putra yang ketua osis disekolahku mendatanginya kemarin.

Tapi perlu kalian tau bahwa Natali tidak terlalu menanggapi mereka yang coba mendekatinya. Ia hanya menjawab seperlunya ketika ditanya dan terkesan cuek. Bahkan saat Anak yang katanya terkeren dan tertampan disekolahku mengajaknya kenalan, ia terlihat tidak tertarik sama sekali. Aku tidak habis pikir, jika anak terkeren dan ketua osis dicuekin gimana kalau aku yang hanya menjadi pemain figuran disekolah ngajak kenalan ya? Udah pasti aku gabakal diladenin.

Esoknya aku mendengar kabar dari teman sebangku ku bahwa Natali ternyata adalah seorang model. Dan waktu masih disekolahnya yang lama ia pernah mendapatkan juara 1 saat mengikuti Olimpiade IPA. Sudah cantik, model, pintar lagi. Lupakan saja keinginanku untuk bisa mendekatinya. Masih diberi kesempatan untuk memandanginya pun aku sudah bersyukur. Memang apa yang bisa diharapkan dari cowo cupu sepertiku. Walaupun aku cukup pintar, kurasa wanita SMA tidak mencari cowo yang hanya pintar saja. Menurutku mereka lebih mencari yang keren.

Aku masih ingat ketika teman temanku datang kepadaku saat guru menyuruh untuk membuat kelompok yang akan diberi tugas dan setelah tugas selesai mereka pun hilang begitu saja. Hanya beberapa orang saja yang benar benar temanku. Seperti Agung teman sebangku ku, Putri teman sebangku Natali, dan Rizky yang memang sudah mengenalku sejak Sekolah Dasar.

Biar aku kenalkan dulu siapa ketiga orang itu. Agung. ia adalah seorang manusia yang terlahir dengan wajah yang rupawan dan memiliki badan yang atletis. Terlahir dari keluarga yang berada membuatnya jadi salah satu orang yang cukup populer disekolah. Rizky, sesosok makhluk playboy cap gayung yang memiliki banyak gebetan namun tidak ada yang dipacari. Sama halnya dengan Agung, ia juga memiliki wajah rupawan dan fisik yang menawan. Mulai dari adik kelas sampai ke kakak kelas ia gebet. Putri, teman sebangku Natali. Ia adalah manusia yang biasa saja namun memiliki sifat yang sangat baik. Dan hanya mereka lah yang benar benar mau berteman denganku.

Siang itu saat istirahat tiba. Aku, Agung, dan Rizky pergi ke kantin dan memesan nasi goreng. Saat kami sedang asik melahap nasi goreng ada seorang kaka kelas, Kak Amira namanya. Ia terlihat sedang marah dan menghampiri Natali yang sedang makan bersama Putri.

*brakk* Kak Amira menggebrak meja.

Semua mata tertuju pada Kak Amira
"Heh! nat, lu jangan sok kecantikan deh disekolah ini. Jangan pernah deketin putra lagi!"

Natali tak mendengar ocehan Kak Amira, dia malah mengaduk sedotan minuman soda yang dipesannya, lalu meminumnya. Kak Amira yang terkenal dengan Queen Of Bacotnya itu, sontak kesal melihat kelakuan Natali yang sama sekali tidak menghiraukan omongannya. Ya maklum, Natali memang sangat cuek terhadap orang orang di sekelilingnya.

"Heh,lu punya kuping gak?" Bentak Kak Amira yang lagi lagi membuat seluruh orang dikantin memperhatikannya. Merasa sama sekali tak ada respon dari Natali, Kak Amira mengambil minuman dari genggaman Natali dan melemparnya. Minuman yang dilempar oleh Kak Amira jatuh tepat dibawah kaki ku. Aku rada kaget , dan tiba-tiba semua pandangan beralih padaku. Namun hanya sebentar saja.

"Mau lu tuh apa?" ucap Natalia dengan nada jengkel.
"Ya lu jangan..." Baru saja Kak Amira menjawab, Natalia langsung memotong.
"Gue gak pernah deket-deket sama Putra, tapi emang Putranya yang deketin gue."

Kak Amira mengepal tangan dan ingin menampar Natali, lalu di tepis oleh Natali. Suasana saat itu benar-benar seperti drama di televisi.
Sampai pada akhirnya terlihat Pak Udin ingin menuju kantin untuk membeli makanan, lalu Kak Amira dan teman-temannya meninggalkan kantin. "Awas lu." bisik geram Kak Amira dengan mata sinis menatap Natali. Dan hanya dibalas dengan senyuman mengejek oleh Natali.
Keadaan kantin pun berangsur normal kembali. Biang-biang gosip mulai menunjukan skillnya. Kejadian barusan nampaknya sangat berharga untuk mereka. Tak lama kemudian pun Natali pergi meniggalkan kantin bersama Putri.

Missing LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang