Part 5

31 0 0
                                    

Akhirnya aku pun pasrah dan pergi ke kantin bersama Nadine.

~Di Kantin

"Eh duduk disitu aja yuk." Ajak Nadine.

"E-eh yuk" ku.


Saat sedang duduk bersama Nadine, aku sadar banyak pasang mata yang sedang mengeluarkan tatapan mengintimidasi kepada kami, eh bukan, maksudnya kepadaku.
Sebetulnya aku sudah benar-benar tidak nyaman dengan keadaan sekitar. Tapi aku coba tahan-tahan saja deh.

Dikantin kami hanya makan dan mengobrol ringan saja, sebenarnya hanya Nadine yang aktif berbicara, aku hanya menjadi pendengar yang baik saja, dan hanya mengangguk-anggukan kepala.


"Ih kok kamu daritadi aku ajak ngomong Cuma ngangguk-ngangguk aja sih."


"Emm iya abisnya aku bingung mau ngomong apa." ku dengan jujur.

Jujur saja aku cukup grogi untuk mengobrol berdua dengan wanita seperti ini. Apalagi dia cantik dan populer. Sebelumnya pun aku jarang sekali ngobrol berdua dengan wanita. Paling hanya dengan ibuku atau adikku.

Nadine itu sebelas-duabelas dengan Natali kecantikannya. Tapi lebih manis Natali sedikit dibanding Nadine. Dari dulu cukup banyak yang mengejar-ngejar Nadine. Dari teman seangkatan maupun dari Kakak kelas. Aku tau info ini dari Rizky. Karena dulu ia juga mengejar-ngejar Nadine. Namun na'as cinta bertepuk sebelah tangan. Nadine tidak pernah menanggapi Rizky.


"Eh udah mau bel nih, balik ke kelas aja yuk!" Ajak Nadine.

Dan hanya ku balas dengan anggukan.

Dijalan menuju ke kelas, aku semakin merasakan banyaknya tatapan membunuh dari jomblo-jomblo berkarat yang menaruh harapan untuk bisa kencan atau jalan berdua dengan Nadine. Tapi saat kulihat Nadine ia tampak biasa saja. Apa ia tidak sadar bahwa sedaritadi banyak yang melihat ke arah kita. Ahh sudahlah. Aku hanya berharap agar tidak ada yang akan mendatangiku dan melabrakku karena sudah dekat dengan Nadine.

~~●~~


~Malam harinya

*drtdrdtdrdrdt*

*One massage from Nadine*


"Pandu,, besok kamu bisa anterin aku ga?"


Dagdigdug dagdigdug.. Hatiku deg degan melihat pesan dari Nadine.



"Anterin kemana nad?" Balasku.

"Aku mau beli buku ndu, bisa ga?"

"Bisa nad."

"Yeee besok ya ndu jam 10 pagi"

"Oke."

Wahh Nadine mangajakku ke toko buku besok. Ini pertama kalinya bagiku jalan dengan wanita selain adik dan ibuku. Eh Aku pakai baju apa ya besok.

Ditengah kebingungan aku pun punya ide untuk bertanya pada Agung dan Rizky. Langsung ku sms mereka berdua.


"Gung, besok Nadine minta dianter sama aku ke toko buku, aku pake baju apa ya?" Send to Agung

"Ki, besok Nadine minta dianter sama aku ke toko buku, aku pake baju apa ya?" Send to Rizky
Cukup lama aku menunggu balasan dari mereka berdua, tapi mereka tak kunjung membalas. Sampaii..*Tetttt* Terdengar bunyi bel rumahkuLangsung ku turun kebawah. Dibawah sudah ada Rizky, Agung, dan Ibuku.Quote:"Eh tuh Pandunya udah turun" Ucap Ibuku

"Woy lu seriusan nadine mau ngajak ja....."

Langsung ku tutup mulut Rizy dengan tanganku.

"Itu kenapa mulut Rizky kamu tutup." mamaku.

"Eh engga ko ma gapapa hehehe" ku. "Udah ayo ke kamar aku aja." Ajakku.

Setelah masuk ke kamar mereka langsung membrondongiku dengan banyak pertanyaan yang aneh aneh.

"Lu seriusan Nadine ngajak lu jalan besok?" Rizky.

"Bukan jalan tapi nganterin ke toko buku." ku.

"Tapi tetep aja itumah jalan-jalan juga."

"Bener ini mah bener kamu pasti melet Nadine kan ndu?" Ucap Agung dengan oonnya.

"Enggalah mana pernah aku melet Nadine."

"Tapi kenapa Nadine kaya ngedeketin kamu ya ndu" Ucap Agung lagi "Kamu yakin ga main pelet?"

"Udahlah kamu nanyanya gapenting banget si gung." Ucapku kesal.

Tuh kan apa ku bilang. Ini semua tuh aneh banget. Sampe kedua sahabatku pun tidak percaya dengan semua hal diluar nalar ini. Memang belum pernah ada sejarahnya ada wanita yang mengajakku jalan. Dan yang mengajakku jalan pun sangat luar biasa. Sesosok wanita separuh bidadari. Benar-benar tidak akan habis kalau difikir-fikir dengan logika.

Apa ini salah satu konspirasi dunia? Apa jangan-jangan aku adalah keturunan dari raja iblis, dan Nadine adalah orang yang diutus untuk mendekatiku lalu membunuhku. Cukup ini semakin melantur. Benar-benar tidak akan habis untuk difikirkan.


"Jadi aku harus pake baju apa nih?" ku.

"Tenang, aku sama Rizky udah nyiapin pakaian buat kamu besok." Agung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Missing LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang