Setelah 2 hari berada di Jogja , rombongan ini pun melanjutkan perjalanannya dan destinasi selanjutnya adalah Malioboro . Mereka mulai berpencar dan berkeliling mencari pernak – pernik dan oleh- oleh . Dua sahabat ini terlihat ribut sendiri , berdebat satu sama lain dan tiada bosan membicarakan hal yang tak penting , ya siapa lagi kalau bukan Jevon dan Deny si pembuat onar di asrama dan tim bulu tangkis Nasional Indonesia .
"Von nanti fotoin gue ya kalau ada spot yang bagus,nanti mau gue upload nih ke instagram . Masa instagram lo doang yang like nya banyak , gue juga pengin."Ujar Deny sambil menarik baju Jevon ."Iya deh iya , nanti gue fotoin " jawab jevon dengan santai .
"Den anterin gue yuk cari oleh oleh buat kakek gue" Pinta Jevon pada Deny yang masih asik dengan kameranya .
"Nanti dulu aja deh Von,gue udah kebelet banget nih,mau cari toilet dulu . Gue udah gak kuat " kata Deny dengan wajah yang dimelas-melas kan .
"Ah lo itu Den,Males gue sama lo . Udah deh pergi sana , kalau lo brojol di sini, yang repot nanti gue." Dengan wajah yang memendam kekesalan pada Deny , Jevon menyuruh Deny untuk segera mencari toilet .
"Jangan marah dong babe , nanti gue traktir gudeg deh,sekaliah nih gue titip tas sama kamera . Bye honey,nanti kalo udah selesai gue telepon." Katanya dengan wajah sok imut dan menyunggingkan senyum seolah tak melakukan kesalahan dan segera lari sebelum jevon ngamuk , dan membuat jevon ingin melayangkan tinjuannya kepada Deny .
"Enak aja lo denn,Untung aja gue sabar,dasar sahabat tercinta Deny ku sayang " Katanya sambil membawa tas dan kamera Deny. Sudah terbukti bukan? Faktanya keduanya sama aja,sama gilanya .
* * *
Salah satu sahabat ini mulai berpetualang mencari barang yang di inginkan . Sambil menahan kekesalan nya pada Denny , lelaki ini mulai berjalan sambil sesekali mengambil gambar yang menarik perhatiannya . Dasar si Denny , anak sapa sih nyusahin orang aja kerjaanya,disinilah Jevon berjalan tanpa arah dan tujuan , tersesat dan terpisah dari rombongan dan sebatang kara , gue kira sel melankolis gue mulai bekerja,emang ada ya sel melankolis? . Ah gatau deh .Kata Jevon dalam hatinya sambil sesekali mengucapkan kekesalan .
Setelah lama menelusuri jalanan, Akhirnya ia menemukan sebuah toko antik yang menarik perhatiannya , ia mulai masuk dan melihat berbagai benda yang disukai kakeknya,sekaligus membelikannya oleh-oleh . Ada miniatur punakawan , Semar, Petruk , Gareng dan Bagong yang terbuat dari kayu yang di ukir dan di cat,yang menggambarkan betapa kreatif nya masyarakat Jogja dalam memoles suatu benda menjadi sebuah mahakarya . Ada juga miniatur , salah satu tokoh wayang dari Jawa yang terbuat dari perak , si manusia yang katanya bisa terbang yaitu Gatutkaca . Akhirnya setelah menimbang-nimbang ia pun membeli miniatur Punakawan dan miniatur Gatutkaca ."Beli oleh-olehnya udah dan Deny si bagong ke mana sih,dari tadi lama banget , gimana dia bisa telepon hp nya aja ada di gue , dasar tolol kok dipelihara." Kata Jevon yang mulai kesal dengan si Deny yang dari tadi belum menampakkan batang hidungnya .
"Udah deh ah,gue keparkiran aja sekalian ke bus,cepek gue" Ujar Jevon sambil melangkahkan kaki nya ke tempat yang di tuju , setelah hampir sampai ke parkiran bus , taanpa disangka hujan deras mengguyur kota Jogjakarta di siang itu .
"Ah,anjir mana hujan lagi." Kekesalan Jevon semakin bertambah,ia segera lari dan mencari tempat untuk meneduhkan dirinya dari derasnya hujan di siang itu . Sambil berteduh di pinggir toko , Jevon mencoba menelepon pelatihnya,Pak Bambang .
"Halo pak , ini saya kehujanan terus saya kepisah dari rombongan . Tadi saya sama Deny tapi Deny ke toilet dan nggak mbalik-mbalik pak." Ujar Jevon kepada Pelatihnya .
"Oh tenang aja von,si Deny sekarang sama bapak dan rombongan yang lainnya , nih mereka lagi bercanda bareng . Kamu sekarang di mana?" Tanya Pak Bambang .
"Saya ada di dekat parkiran bus pak saya tunggu disini aja ya pak ,badan saya udah pegel nungguin denny " Kata jevon sambil memeluk dirinya sendiri yang mulai kedinginan .
"Iya von,nanti sekitar jam empat rombongan ke parkiran , hati-hati von" .
"Iya pak" jawab Jevon mengakhiri pembicaraan .
"Dasar Deny tai,gue disini kedinginan dia malah asik sama yang lain." Jevon kembali meluapkan kekesalannya, ingin rasanya ia memukulkan raket , kalau bisa sampai raketnya patah ,pada sahabat tercintanya si Deny Bagong .
"Mana disini tambah dingin lagi , apalagi gue laper banget. Butuh yang anget-anget kayaknya" Katanya sambil mengeratkan pelukan pada badannya .
Ada sebuah warung di ujung jalan dengan pencahayaan yang remang-remang , yang menarik perhatian Jevon untuk segera menghampirinya . Dengan sedikit berlari ia mencari jalan yang kering yang bisa ia lalui dan sampailah ia di warung remang-remang dengan pencahayaan lampu neon .
Saat itu pengunjung warung sangat ramai,rupanya mereka juga mencari makanan penghangat . Setelah menunggu beberapa saat , pesanan wedang jahe dan serabi hangat telah tersaji dan siap untuk disantap . Serabi dan wedang Jahe, hidangan yang pas untuk saat ini ditambah lagi dengan datangnya hujan yang membuatnya semakin nikmat . Sambil menikmati serabi yang di hidangkan dan menunggu redanya hujan bulan Juni di siang itu . Sejenak ia menikmati setiap tetesan air hujan yang jatuh di kaca jendela warung itu , dan tanpa disadari memori lama itu kembali berlalu lalang dalam pikirannya,padahal ia telah menguburnya di titik yang paling dalam dan tak ingin membongkarnya kembali . Tapi hujan di bulan juni sedang menggodanya untuk kembali bermain dengan kenangan manis yang telah lama usai .
Serabi yang disantap tinggal separuh,tiba-tiba ada sesosok manusia basah kuyup yang langsung duduk di hadapannya,dengan cengiran lebarnya sambil menenteng dua kresek hitam . Entah spesies baru apalagi yang ada dihadapannya saat itu,yang pasti ia basah kuyup dan membawa barang yang banyak . Rambut panjang nya yang basah ia keringkan dengan tissu yang ada dimeja , semua yang dilakukannya sanggup membuat Jevon takjub dan dibuat melongo seketika .
Haloo!!! ini cerita pertamaku , semoga kalian suka yaa , silakan komentar dengan bijak,komentar kalian sangat berguna dalam cerita ini . Jangan lupa vote yaa! Terimakasihh . xoxo:)) - adenaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dropshot
Teen FictionPertemuan tak terduga , yang berawal dari hujan di bulan Juni , yang menghantarkan mereka ke sebuah tempat peneduhan . Berawal dari sama-sama terpencar dan disinilah mereka sekarang di sebuah warung dekat Malioboro, di Kota Jogjakarta mereka dipert...