Lima-Cahaya itu kembali terbit!

7 3 0
                                    


"Perjuangan bukan hanya menjadi sebuah kata yang mudah untuk diucapkan oleh mulut , tapi ada kisah dibaliknya . Entah itu pengorbanan , tawa bahagia , tetes air mata , cinta hingga mimpi yang terselip dalam setiap ruangnya ."-Fidela Aluna.


"Halo Keenan , dedek gemesku , yang unyunya ngalahin personelnya EXO sama BTS . Nunggu lama yaa , uuu tayang deh." Ujar Fidela sambil mencubit gemas pipi adiknya yang sekarang wajahnya merengut berlipat-lipat

"Apaan sih kak , lama banget sih . Hujannya udah berhenti dari tadi . Ditungguin malah betah neduh diwarung . Keasikan ngomong sih sama mas-mas ganteng."  Goda Keenan sambil menoel pipi sang kakak .

"Enak aja kalau ngomong , tapi emang sih dia ganteng serasa ketemu sama artis . Kalau dibuat perbandingan mungkin sebelas dua belas sama Al Gazhali , tapi dia lebih dari Al mungkin ya . Dia itu dek kaya ada sisi dinginnya gitu , tampangnya aja yang dingin tapi kalau udah ngobrol sama dia , dia itu kaya berubah jadi kalem-kalem gimana gitu , kaya ada manis-manisnya . Anget aja rasanya Nan." Kata Fidela sambil memasangkan helm dan bersiap menaiki motor yang dikendarai oleh adiknya , ia kembali bercerita tentang pertemuannya dengan sosok manusia yang ia panggil dengan sebutan 'Mas Ganteng' .

"Katanya sih , Dia atlet bulutangkis loh Nan , mungkin dia ikut club daerah di Jakarta sana deh . Keliatan kalau dia tinggi banget kan Nan , badannya Gagah terus tegap Nan , nggak kaya Rio . Rio mah beda jauh kalau dibandingin sama dia . Terus ya Nan dia itu kaya punya pesona tersendiri yang buat kita selalu pengen natep dia terus." Fidela bercerita panjang Lebar , mendeskripsikan 'Mas Ganteng' yang ia temui tadi pada Keenan , adiknya .

Baru kali ini Keenan mendengarkan Sang Kakak bercerita dengan antusias . Tanpa disadari Binar mata Fidela seolah mendapatkan cahaya yang telah lama ia cari . Sorot mata ini lah yang telah lama Keenan tunggu sekian lama dari sosok kakaknya , bukan lagi sendu , yang sekarang ia rasakan hanya hanya mata yang memancarkan kebahagiaan .

"Semangat amat sih cerita tentang mas ganteng , kok gue jadi ikut penasaran ya . Emang dia dari mana kak." Tanya keenan , sambil tersenyum jahil pada kakaknya .

"Dari Jakarta dek , dia kesini liburan sama clubnya , tapi katanya di kepencar sama temennya . Terus dia neduh , terus aku ketemu dia."

"Tapi Nan itu pertemuan paling memalukan sepanjang sejarah hidup gue , ah malu deh gue kalau inget kejadian tadi." Kata Fidela sambi kepalanya geleng-geleng dan menjambak rambutnya yang sampai sekarang masih basah .

"Gue kira urat malu lo udah putus kak." Ejek Keenan yang tertawa sampai bahunya berguncang .

"Yee dasar lo . Udah deh fokus sama jalannya . Jalan raya juga pengin lo seriusin jangan pacar lo aja yang diseriusin . Sekarang Jalan Rayanya marah kan , makannya sekarang macet." Kata Fidela menjelaskan kerisauan hati Jalan Raya yang mereka lalui, sambil memukul bahu adiknya yang berguncang karena tertawa mengejeknya .

Sambil menyetir Jevon mencerna kata-kata sang kak yang sangat susah ia pahami , dan akhirnya ia baru paham setelah sekian lama berpikir ."Maksud lo? Kok bisanya sih . Gak ada sangkut pautnya , Jalan Raya sama pacar gue . Udah deh kak diem aja,nanti sampai rumah aku kasih es krim."

"Iya deh iya." Jawab Fidela sambil mengeratkan pegannya pada sang adik .

***

Sesampainya dirumah ia disambut oleh sang Ayah , yang kini sedang membaca koran di ruang keluarga .

"Halo Ayahku yang paling ganteng sedunia yang melebihi kegantengan Brad Pitt." Kata Fidela sabil mencium tangan Ayahnya dan memeluknya .

"Eh anak ayah udah dateng yang ngakunya mirip sama Emma Watson." Sang Ayah memeluk putrinya .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DropshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang