Dua-Matahari itu nyata!

17 7 0
                                    

"Close your eyes , clear your heart and let it go."

Disinilah mereka sekarang , sepasang kakak dan adik yang terlibat dalam pertarungan sengit .

"Anjir gue kalah sama adek gue nih , pinter banget sih sekarang." Fidela memuji sang adik yang sekarang bertambah jago dalam permainan bulutangkis .

"Nggak kok kak,dimana-mana tuh masih jagoan kakak,kayak nya nih kak,bakat bulu tangkis yang dimiliki Ayah tuh nurun ke kakak,bukannya ke aku , padahal aku pingin jadi atlet bulu tangkis kayak kakak." Keenan pun yang tadi nya bersemangat mendadak lesu,menyadari bahwa ia tak memiliki bakat sama sekali di bidang bulutangkis . Matanya yang tadinya berbinar sekarang seolah meredup .

"Apaan sih kamu dek , andai ya dek aku bisa menukar bakat bulutangkisku ini pasti akan kuberikan seluruh bakat dan skill ku buat kamu." Sambil mengelus puncak kepala sang adik , sejujurnya ia ingin sekali mengabulkan permintaan sang adik , tapi ia menyadari ia hanya manusia biasa , yang hanya bisa menerima .

"Aku tahu kok kak apa yang kakak rasain , aku tahu dituntut itu nggak enak rasanya,aku tahu kakak tertekan banget sama didikannya Ayah . Tapi aku juga tahu kalau hati kakak itu baik banget , demi mewujudkan keinginan Ayah , kakak rela mengubur mimpi-mimpi kakak." Kata Keenan yang seolah mengerti apa yang dirasakan oleh kakaknya .

Keenan tahu kakaknya yang tukang mimpi itu bakal membuat mimpi itu menjadi nyata , Keenan tahu suatu saat sang kakak akan membuat mimpinya menjadi kenyataan bukan hanya menjadi bualan semata tapi mimpi itu ada dan sang kakak pasti akan menggapainya .

"Iya dek , kakak harus berusaha dulu demi ayah , kalau semuanya udah selesai baru deh kakak mewujudkan mimpi-mimpi kakak yang lainya . Kamu tahu kan kalau kakakmu ini seorang pemimpi yang menggantungkan mimipi-mimpi nya di langit malam . Kamu nggak usah mikirin kakak , kamu belajar yang rajin aja . Jangan pacaran ajaa,hahaa." Fidela berusaha menutupi kesedihannya dan menggantinya dengan tawa bahagia , Sang pemimpi yang satu ini harus mau berkorban dulu demi sang ayah dan adiknya , untuknya kebahagiaan sang ayah dan sang adik adalah nomor satu .

"Oh iya kak , gimana kabarnya Mas Rio?Uhuuy tambah lama tambah hatcep deh kakak . Jangan lupa fokus sama latihannya." Goda Keenan pada sang kakak,yang sekarang matanya melotot dan wajahnya memerah .

"Eh kamu ini . Kisah cinta kakak mah rumit ya gitu lah . Sebelum kita putus kita udah jarang ketemu dan lost contact , dan setelah itu si Rio nggak ada kabar dan udah deh kita putus . Gausah di pikirin sih,nggak penting . Yang penting bentar lagi kakak kan ikut seleksi tim nasional dan harus fokus latihan . Lagi pula ya dek si mas Rio udah sama yang lain,cepet banget ya move on nya,yang sini aja susahnya minta ampun buat move on , kok bisa ya dia setega dan segampang itu." Raut wajah Fidela tiba-tiba berubah,susah untuk menutupi kesedihannya . Ia tahu kalu luka yang di berikan Rio terlalu dalam dan nyaris sangat sempurna untuk memenuhi syarat mematahkan hati seseorang . Sayang ya ,hatinya yang tulus terbuang sia-sia .

Kata Fidela ibarat pesawat yang awal nya lost contact , lalu statusnya naik menjadi hilang , terus pesawatnya ditemukan udah jatuh hancur, ringsek dan udah nggak berbentuk lagi . Mungkin itu deskripsi kisah cintanya dengan Rio , pacarnya sewaktu SMA dan mohon dikoreksi sekarang statusnya berubah dari kata "Pacar" menjadi "Mantan" .

"Nggak usah sedih deh kak,pasti ada yang lain . Dan pastinya orang yang tepat buat kakak itu datangnya nggak keduga sama sekali . Kakak fokus aja sama latihannya , buktiin ke ayah kalau kakak bisa ngebanggain ayah dan jangan lupa kak teruslah bermimpi . Aku selalu ada buat kakak." Kata-kata tegas yang diucapkan Keenan membuat Fidela terenyuh , ia menyadari bahwa adik kecilnya ini telah bertumbuh menjadi sosok manusia yang telah beranjak dewasa , bukan lagi sosok anak kecil yang harus Fidela tenangkan saat ia sedih , justru sang adik lah yang seolah memberi ketenangan untuk Fidela . Sedih rasanya jika harus mengingat kalau masa kecil Keenan tak sebaik dirinya,ia masih bersyukur kalau ia masih dirawat Ibunya sampai umurnya dua tahun sedangkan Keenan,untuk mendengarkan lagu pengantar tidur yang dinyanyikan Ibunya pun tak pernah .

"Iya dek,kamu bener . Kamu sekarang udah jago ya nasehati kakak . Perasaan gue kakanya,tapi kok berasa adik ya hahaha." Candanya yang membuat sang adik tersipu .

"Pulang yuk dek , udah gerah nih." Ajaknya untuk kembali kerumah .

* * *

"Dek habis ini anterin ke malioboro ya mau beli lampu hias yang Ayah bilang kemaren , sekalian beli gudeg buat makan nanti sore." Teriak Fidela pada Keenan yang ada di kamarnya .

"Inggih kanjeng putri." Kata Keenan dengan nada yang yang dihaluskan .

"Apaan sih kamu dek."

Setelah mendapatkan lampu hias dan barang-barang yang diinginkanya , Fidela melanjutkan ke tujuan selanjutnya,sebelumnya ia menghampri sang adek yang terlihat bosan menunggu di parkiran .

"Dek aku mau beli gudeg yang di sebrang sana , terus mau beli serabi yang di sebrang sana , biar nggak bosen nunggu, nih aku kasih uang buat beli es dawet kesukaan mu" ujarnya merayu agar sang adik tak bosan menunggunya .

"Iya deh kak,jangan lama-lama udah mau hujan." Jawabkeenan mewanti-wanti .

"Iya beib,bye Keenan sayanggg." Dengan mimik muka yang genit dan jangan lupakan suaranya yang menggelegar, seketika pandangan mata orang-orang tertuju pada Fidela .

"Kak jangan mulai deh gilanya malu nih gue diliatin banyak orang." Jawab Keenan dengan mata melotot dan malu dengan tingkah kakaknya . Sambil melihat sang kakak pergi , ia takjub dengan sosokmanusia satu ini,mari kita perjelas penampilannya : kaos oblong warna putih yang bertuliskan "I Love Bali" yang sablonnya telah pudar,dibalut dengan jaket jeans denim kebesaran , celana jeans hitam yang bagian dengkulnya kurang kain alias bolong , rambut panjang lurusnya yang tergerai sehabis keramas , kresek hitam besar di tangan kanan dan kirinya yang berisi barang-barang pesanan Ayahnya dan jangan lupa sandal jepit warna hitam di kakinya . Sempurna! . "Kayaknya kakak gue nanti malam cocok deh kalau tidur di pinggir toko nggak beda jauh,sama orang-orang yang tidur disitu . Nyentrik banget tuh orang,untung cantik . Coba aja kalau nggak cantik , Mas Rio mana mau sama si kakak." Ujar Keenan pada dirinya sendiri , berbeda dengan sang adik yang stylish,kalau sekarang sih ibarat anak hitz gitu . Fidela tampil apa adanya dengan keanehan dan tingkah konyolnya yang mampu menghangatkan hati setiap orang yang ada di dekatnya . Disaat banyak orang menirukan sosok yang di idolakannya , ia mampu menjadi dirinyasendiri . Hadirnya seolah menjadi magnet dengan cengiran yang tercetak diwajahnya yang manis . Dan matahari itu terasa nyata karena adanya Fidela , hangatnya seolah menjalar dan mampu mencairkan setiap hati yang beku.

DropshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang