12; Akhir Mereka

614 50 49
                                    

Sudah lebih dari seminggu, Jungkook dan Eunha tidak saling berkomunikasi. Eunha tidak tau kenapa. Tapi yang pasti, tiap kali Eunha melewati Jungkook atau pun menyapa Jungkook, Jungkook tak pernah lagi menggubrisnya.

Padahal bisa dibilang, Jungkook hampir saja menembak Eunha. Namun niatnya terhempaskan begitu saja saat seseorang berbicara bahwa Eunha hanya menjadikannya pelampiasan karena Eunha sempat di php-in Wonwoo yang merupakan sepupunya.

Amarah Jungkook tersulut.

Ia marah.

Tapi tak tahu untuk siapa.

Malam ini, sudah malam kedelapan Eunha hanya memandang kosong langit malam.

Ia mengembuskan napas frustasi.

Ia benar-benar tidak mengerti kenapa Jungkook seakan-akan tidak mengindahkan keberadaannya.

Dan akhirnya ia lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di kasurnya.

---

Semua anak XI IPA 1 sudah tahu bahwa Mingyu pasti jatuh cinta pada Mina.

Bagaimana tidak tahu?

Setiap hari Mingyu selalu melontarkan gombalan recehnya untuk Mina.

Namun hanya direspon dengan semburat rona merah di kedua pipi Mina, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Mina sudah berkali-kali dibuat terbang oleh perkataan maupun perilaku Mingyu terhadap dirinya.

Misalnya,

"Mina cantik."

"Mina mau buka maskernya? Sini aku bukain, susah ya tangannya lagi repot."

"Mina makan sayur yang banyak yaa."

Yaa, seperti itulah kegiatan Mingyu sehari-harinya, menggoda Mina.

---

Yuju. Anak hiperaktif yang satu ini sedang dilanda badai topan yang membuatnya goyah. Goyah dalam mencintai seseorang.

Ia suka Deka.

Namun akhir-akhir ini hatinya tergoyahkan karena tingkah manis Bambam kepadanya.

Tetapi, Yuju memutuskan untuk menghilangkan perasaannya pada Bambam maupun Deka.

Sedangkan Deka, iya menyukai Eunha. Namun perasaannya cukup ia pendam karena melihat kedekatan Eunha dengan Jungkook. Bisa dibilang, Deka itu sudah menyerah bahkan sebelum berusaha.

---

Sedangkan Jiho, anak yang satu ini hidupnya mulus-mulus saja. Simpel, dirinya tak mau menaruh hati apalagi memberikan hatinya kepada seseorang.

Jadi, Jiho berteman dengan laki-laki tidak boleh melebihi batas yang diterapkannya secara tak tertulis dan hanya dia yang tahu.

---

Sampai dua hari kemudian, kebetulan sekolah sedang libur, Yuju, Eunha, Mina, dan Jiho memutuskan untuk pergi ke toko buku.

Yuju mencari novel baru incarannya, Eunha dan Mina sibuk berburu komik Miiko yang serinya belum mereka punya, sedangkan Jiho mencari-cari buku yang menarik namun dengan harga yang miring.

Saat mereka mengantri di kasir, Mina mendapat Line dari Mingyu yang isi pesannya bertujuan untuk mengajak Mina bertemu. Mina pun pamit dan langsung ngacir ke tempat yang diberitahu Mingyu. Di depan minimarket dekat rumah Mina. Tak lama, Mina pun tiba di lokasi. Mata Mina menangkap sesosok pria yang sangat dikenalnya, Mingyu.

"Mingyu!" seru Mina sambil memamerkan senyum manisnya.

Tapi anehnya, Mingyu tak membalas senyumannya.

Mina sesak seketika. Namun wajahnya tak menunjukkan hal itu.

"Mina." panggil Mingyu

"Ya?"

"Aku minta maaf."

Mina terheran. "Ha? Minta maaf? Buat apa?"

"Aku minta maaf untuk semua gombalan aku. Aku minta maaf buat perlakuan aku yang beda kalo lagi sama kamu. Sebenerya aku gak bermaksud untuk bikin kamu naruh hati ke aku. Gombalan-gombalan busuk itu cuma candaan sebenernya. Aku bilang ini ke kamu supaya kamu gak salah paham sama tingkah aku. Aku tau kamu suka sama aku, tapi maafin aku, aku gak bisa bales perasaan kamu." jelas Mingyu.

Mina seperti dihantam sebuah besi besar dari langit. Orang yang selama ini ia kira suka kepadanya, ternyata hanya menganggapnya sekedar teman. Namun Mina tetap bersikap baik sebagai respon atas pernyataan Mingyu barusan. "It's okay, aku paham kok Gyu. Aku pamit ya?"

Tepat saat langkah pertama Mina pergi dari hadapan Mingyu, setetes air jatuh dari kedua matanya. Akan butuh waktu lama untuk menghilangkan rasa sakit yang dideritanya.

---

Sementara itu, Eunha masih bersama Yuju dan Jiho. Kali ini di sebuah restoran cepat saji, Eunha tak sengaja menangkap sebuah punggung di baris antrian yang tak asing baginya.

Ada sedikit keraguan di hati Eunha.

Dan keraguan tersebut akhirnya berubah menjadi kepedihan begitu sang pemilik punggung berbalik dan membawa sebuah nampan yang berisi porsi nasi+ayam dan minuman soda ke salah satu meja. 

Meja yang ditempati seorang perempuan. Perempuan yang kala dulu menatapnya sengit, dingin, dan tak suka kini tengah bersama Jungkook. Dahyun namanya.

Perempuan yang saat ini sedang tertawa bersama Jungkook.

Makan bersama Jungkook.

Serta menghabiskan waktu bersama Jungkook.

Saat itulah, Eunha menyatakan, definisi pria brengsek adalah Jungkook.

-END­-

Maaf yang sebesar-besarnya buat yang nungguin dekel.

Maaf gak bisa bikin ending yang sad T.T

Unpredictable? yes.

Karena kehidupan gak selalu happy ending:)

Terima kasih untuk para pembaca yang udah meluangkan waktunya demi membaca ff abal ini:')

Terima kasih juga buat @anxromeda dan @ibaekrawls yang udah buat gua termotivasi supaya gak unpub dekel:)

Btw, gua ada alur cerita, castnya pilih ya:

Wonwoo x Mina
Mingyu x Mina
BTS's Taehyung x OC

Vote yaaa..

See you on my next story!:D

DEKEL;96-99Line [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang