Om Telolet Om

23 5 0
                                    

Gak perlu penjelasan lagi, gue kira kalian udah paham.
Kuy cuss lah! Langsung ae, gak usah liat bacotan gue lama-lama. Takut tar lo semua pada juling dan ngeluarin busa dari hidung. :v *minta ditabok 😑

***

"Pak, kira-kira berapa lama lagi nih kita nyampe nya?" Iqbaal bertanya pada supirnya sambil clingak-clinguk ke luar jendela mobil.

"Gak tau mas. Kayaknya masih lama dah.." Cowok ini menghela nafas berat, dua rekannya sudah sampai di lokasi Inbox sejak tadi, sedangkan dirinya? Masih terjebak macet. 😪

***

"Gimana? Iqbaal masih belum sampai juga?" Salah satu kreatif menghampiri stand CJR dengan wajah cemas.

"Belum mbak, macet katanya." Jawab Aldi sekenanya.

"Ya udah, nanti kalian naik ke stage duluan aja. Biar Iqbaal nyusul belakangan." Aldi dan Kiki hanya mengangguk.

***

"Bang, cepetan dong! Saya udah telat nih." Iqbaal uring-uring an gak jelas. Lima belas menit lalu, dia memesan Go-jek untuk mengantarnya ke Ramayana Bogor Square yang merupakan lokasi Inbox saat ini.
Cowok ini sedari tadi juga tidak bisa diam karena kesulitan melihat dan bernafas. Pasalnya dia menggunakan masker dan kacamata hitam serta helm agar di sepanjang perjalanan tidak ada orang yang mengenalinya.

"Ini udah ngebut mas. Kalo ditambah ngebut lagi, mas-nya mau kita jatoh trus gak sampai-sampai?" Iqbaal bergidik, dalam hati ia mendengus. 'Jatoh mah jatoh aja sendiri, gak usah ajak-ajak gue!'

CIIIT!!!

DUAGH!!!

"ADAW!!!"

Iqbaal mengelus kepalanya yang sakit karena helm yang ia kenakan membentur helm abang Go-jek yang lagi nyetir di depannya.

"Abang bisa nyetir gak sih?!" Semprot Iqbaal garang.

"Ma-maaf mas, di depan ada-..

"OM TELOLET OM!!"

Belum selesai menjawab, ucapan abang supir Go-jek itu terpotong oleh suara lantang anak-anak kecil yang memblokade jalan di depannya.
Iqbaal memutar bola matanya kesal. Dia turun dari motor dan melepas aksesoris yang ia gunakan sebagai alat penyamaran.

"WOY!! LO SEMUA BISA MINGGIR GAK SIH?! GUE MAU MANGGUNG NIH, UDAH TELAT KARENA MACET MAKIN TELAT GARA-GARA LO SEMUA!!"

Anak-anak itu melongo melihat Iqbaal yang marah-marah. Penampilan Iqbaal saat ini sudah jauh dari kata 'rapih'.

"KAK IQBAAL CJR!!!"

Teriakan diiringi gedebukan sandal yang beradu dengan aspal membuat Iqbaal kalang kabut.

***

"Ngomong-ngomong soal album, kapan nih kalian mau rilis album baru?" Andhika Pratama bertanya pada Aldi dan Kiki.

Kiki tersenyum sebelum menjawab, "kalo gak ada problem sih dalam waktu dekat kita mau rilis album baru kita."

"Dalam waktu dekat itu kapan sih? Dibarengin sama ulang tahunnya Ichiro ajah, biar gue gak ngeluarin duit gitu." Uus menyeletuk dengan candaan garingnya, membuat para penonton berseru menyoraki host Tyrex itu.

"Hahaha.. Boleh tuh boleh!" Aldi tertawa ngakak.

Tiba-tiba Iqbaal datang dari arah backstage, membuat semuanya tercengang kaget.

"Wah.. Anak boiben gak patut dicontoh nih. Heh, jam segini baru datang, ke mana aja lu?" Audi bertanya dengan tangan bersidekap di dada. Matanya menatap Iqbaal yang sedang duduk selonjoran di atas panggung dekat tangga sambil mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal.

"Iya nih, gak on time lu. Kayak gue aja!" Ujar Uus dengan wajah imutnya.

"Baal, kenapa telat lu?" Andhika ikut nimbruk.

Iqbaal mengatur nafasnya yang masih ngos-ngos an sebelum menjawab, "tadi gue telat gara-gara ada anak-anak kecil yang-.."

"OM TELOLET OM!!" Teriakan itu membuat Iqbaal dengan terpaksa menghentikan kalimatnya.

Semua mata kini memandang kaget ke arah Aldi dan Kiki yang berdiri di pinggir jalan raya dengan tangan yang menggenggam gadget. Entah sejak kapan mereka turun dari panggung dan berdiri di situ.
Mereka begitu antusias saat sebuah bus terlihat semakin dekat dengan posisi mereka. Segera mereka mulai merekam moment itu dengan gadget dan berteriak..

"OM TELOLET OM!!!" ...lagi dengan lebay-nya.

Aldi dan Kiki jingkrak-jingkrak kegirangan saat supir bus itu menekan klakson uniknya.

"BANG KIKI!!! ALDI!!!" Iqbaal berteriak dengan suaranya yang melengking, membuat Aldi-Kiki, para host, dan penonton melongo ke arahnya -padahal yang dipanggil cuma Aldi sama Kiki-.

"KENAPA GUE GAK DIAJAK SIH?! KAN GUE JUGA MAU IKUTAN!!!" Ujar Iqbaal diikuti dengan sosoknya yang berlari terbirit-birit membuat semua penonton, kru, dan host memutar bola mata jengah.




END

___

Maapkeun kalo garink(pake k) guys😁
Tinggalkan vote sebelum kalian pergi dari sini. Biar gue bisa ngerasain yang namanya terbang, meskipun pada akhirnya bakal terhempas balik ke tanah lagi😑

Dah ah!

Gue cabut ye, bhay!!!👋🏻

- Amy yang jadi rebutan antara Iqbaal dan Calum *huekk😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang