Peluh bening mengucur di dahi dan leher Yongguk ketika melihat ayahnya mematung serta mendelik tajam ke 1 arah. Yaitu Yongguk sendiri. Yongguk bisa merasakan degup jantungnya menjadi terlonjak-lonjak. Bagaimana ini?!
Himchan di hadapannya justru meneleng kepala, menerka segala ekspresi yang dibuat oleh pemuda tampan di hadapannya. Mata Yongguk beberapa kali mengambil pandang sesuatu di belakang punggung Himchan, lalu kembali. Ekspresi tegangnya sulit ditangkap maksudnya.
"Ada apa?" sekali lagi Himchan bertanya. Ia mencoba menoleh mencari sasaran, namun pundaknya langsung ditahan. Tubuhnya dikonsen harus tetap menghadap ke arah Yongguk.
"Kita pulang, okey?"
Yongguk tahu bukanlah saatnya berbasa-basi dengan menyapa ayahnya dan memperkenalkan Himchan seperti calon istrinya.
Inilah saatnya Yongguk membawa lari lelaki pujaannya demi tidak kehilangan kesempatan kedua. Yongguk tahu ayahnya bukan macam orang tolelir yang akan langsung menerima keputusan puteranya. Selalu terjadi perdebatan.
Yongguk raih lengan kiri Himchan. Dengan cepat menarik tubuh itu seperti melayang begitu cepat, menghindari massa, dan melarikan diri sejauh mungkin sampai tak disusul. Mengabaikan es krim dalam genggaman pemuda imut itu jatuh ke tanah tak bersisa kembali.
"Hei!" penjaga pribadi mulai berteriak lantang, hendak berlari mengejar. Namun tangan pemimpin nya menahan laju. Sampai pria penjaga itu tersentak kaget. "B--boss?" Dia bingung.
"Biarkan dia. Aku tak mau pembicaraan kami diinterupsi oleh orang lain. Aku akan bertemu dengannya lagi , hanya kami berdua."
Baru beberapa saat menyudahi ucapannya, ia mendapatkan segera telepon masuk dari seseorang. Bukan seorang rekan bisnis, apalagi ucapan sayang dari sang mantan istri (itu mustahil).
"Halo?"
Suara menggerutu seseorang saja sudah terasa. Ia merasa kecewa, merengek, membuat jengah pendengaran Yongin saat itu juga.
"Akan Om pastikan keinginanmu terkabulkan, Chungha."
Dan telepon pun berakhir dengan suara decakan pria gagah itu.
.
.
.
.
.
.
"Aku akan terbunuh." Yongguk mencelos.
Himchan tak sengaja dengar, dan ekspresinya langsung ikutan panik. Ia pasti berpikir perkataan itu mengambil kutipan yang berbeda dari Yongguk pikirkan.
"Terbunuh siapa, Jongdae-ssi?!"
Yongguk tatapi Himchan dengan ledakan tawa setelahnya. Ia menganggap tingkah pemuda itu jadi semakin lucu.
"Tidak apa-apa." Yongguk mengasak rambut Himchan. "Kau tak perlu khawatir."
Himchan tersenyum lega.
Perjalanan mereka hanya dilalui dengan keheningan.
Yongguk lebih suka diam, begitu juga Himchan yang takut-takut memulai percakapan. Setiap kali ia tengok wajah pemuda di sampingnya, maka ia selalu melihat ekspresi tegang. Entah apa yang dipikirkannya sejak meninggalkan taman rekreasi tadi.
Yongguk diam. Ya. Ia sedang menduga-duga. Bagaimana respon ayahnya setelah pulang nanti? Tapi ia positif bahwa ayahnya belum mengenal siapa Himchan. Lalu alasanapa apa yang harus dilemparkannya kala menolak semua panggilan Beliau dalam sehari? (rasanya ia ingin membuang HP nya ke Sungai Han saja, agar tidak dilacak lagi).
![](https://img.wattpad.com/cover/101638335-288-k774573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol, My Boyfriend
Teen Fiction[BAP FF] (DISCONTINUE) Idol Korea bernama Boys Absolute , BA, bersinar di antara grup lainnya, tengah menjalani problema sengit. Bang Yongguk , leader luar biasa dengan segala yang ada. Jung Daehyun, main vocal tampan penakluk wanita. Moon Jongup...