part 6

21 3 0
                                    

"Daybin kenapa pintu apartemen terbuka?"

chanyeol yang sudah pulang melihat keadaan pintu sudab terbuka dengan lebar. rasa penasaran dan kekhawatirannya menyatu menjadi satu ia segera memasukki ruangan  1per1 untuk mencari keberadaan perempuan yang saat ini ia khawatirkan.

"Astaga,,mengagetkan saja" chanyeol mengelus dadanya, ia tersontak melihat daybin  duduk dipojokkan meringkuk memeluk kedua kakinya di lantai

"Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?" chanyeol menghampiri daybin ia berjongkok menyetarakan posisi.

"Hikss....hiksss....chan..." daybin mendongakkan wajahnya yang terbenam, raut muka yang terlihat kusut, entah keberapa kalinya air mata itu terus membanjiri pipinya hingga basah.

Tiba-tiba Daybin memeluk chanyeol dan berhasil membuat kedua matanya membulat sempurna ia terkejut atas perlakuan daybin termasuk diluar dugaanya itu.

Suatu dorongan membuat tangan chanyeol membalas pelukkan
daybin untuk kedua kalinya ia membiarkan wanita itu menangis dipelukkannya lagi. 

Chanyeol sangat khawatir sekaligus penasaran apa yang telah terjadi sejak dia pergi. Beribu pertanyaan yang akan Chanyeol lontarkan namun ia mengurungkan niatnya dan membiarkan daybin untuk tenang terlebih dahulu.

Chanyeol membantu daybin berdiri mengiringnya berjalan menuju kamar, membiarkan daybin beristirahat disana.

"Tidurlah disini, aku akan tidur diruang tamu" chanyeol memberikan senyum kepada daybin.

"Yeol, tadi..."

"Ini sudah larut istirahat lah, besok saja kau cerita nde?"

"Baiklah"

Chanyeol berlalu pergi,membiarkan daybin terbaring di atas kasur king size miliknya.

~~~~

suara cicitan burung yang sedang terbang kesana kemari. Langit yang tadinya gelap berubah menjadi terang sehingga Cahaya matahari lolos masuk kedalam sela-sela jendela kamar. 

"Nghh" Tanganya menghalangi silau cahaya matahari yang mengenai pelopak matanya. Karna merasa risih ia berniat untuk berbalik badan namun sesuatu terjanggal dibagian pinggan ramping miliknya, dengan malas ia mendonggakkan kepalanya kebawah, yang tadinya matanya hanya terbuka sedikit membuat matanya membulat sempurna berusaha mengumpulkan kesadarannya saat ini.

Sebuah lengan kekar melingkar sempurna di pinggang daybin ia sudah menduga siapa lagi jika bukan chanyeol,dengan gesit daybin membalikkan tubuhnya melihat chanyeol yang masih tertidur pulas kedua mata yang masih tertutup dan rambut yang sedikit beracak-acakkan namun terlihat seksi bagi siapapun yang melihatnya.

"Aaaaaaaa" daybin mendorong tubuh chanyeol hingga ia tersungkur di lantai

"Akh!, pantatku sakit bodoh!" chanyeol mengelus bokokongnya

"Kau yang bodoh! Kenapa kau bisa disini!"

"Terserah aku, ini kamarku bukan kamarmu! Minggir aku mau tidur" chanyeol beranjak dari lantai membanting tubuhnya keranjang  membelakangi daybin dan menutup matanya kembali

"Yak!! Bukan berarti kau seenaknya tidur seranjang dengan perempuan!!"

"Apa salahnya aku satu ranjang dengan istriku, memang seharuanya seperti itu kan? "  chanyeol tersenyum remeh merasa menang dengan perkataanya tadi.

"Kau bilang kau tidur disofa dan membiarkanku tidur di kamarmu"

"Memang,, terus ?"

"Yak!! Jangan berlagak tidak tau apa-apa!"

DATING AFTER MARRIAGE (revisi)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang