Chapter 1

543 50 13
                                    

Reupload untuk chapter 1 dan 2. Fic ini aku lanjutkan karena sayang banget sama ceritanya. Happy reading guys. Naruto and others are not mine. I just borrow their character.



Sasuke berjalan menelusuri ruang demi ruang kantor hokage, mengabaikan berbagai jenis tatapan manusia yang menyapanya.

"Yo Sasuke, kau sudah kembali?" Suara sang penguasa Konoha mengudara begitu melihat pemuda itu berdiri di ambang pintu yang memang tak tertutup.

"Hn" gumaman khas seorang Uchiha terdengar, pertanda bahwa pria itu merespon.

Sasuke berjalan mendekati pria bersurai pirang yang hampir tertutupi dengan setumpukan berkas. Satu tangannya yang masih tersisa meletakkan sebuah berkas, laporan misi terakhir teamnya.

Tak ada suara. Sasuke hanya menatap datar pria yang sedang membolak-balik berkas yang Ia bawa dengan tatapan datar.

"Kupikir tak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku tak salah mengangkatmu sebagai kepala anbu" pria di depannya bersuara, berusaha mengulas senyum di wajahnya yang lelah.

"Hn" Sasuke kembali bergumam lalu berbalik, bermaksud meninggalkan ruangan tersebut sebelum sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Sasuke" Sasuke kembali menghadapkan wajahnya.

" Aku tahu ini bukan urusanku, tapi-" terdengar jeda sejenak, Sasuke memicingkan mata "para tetua menanyakan, kapan kau akan melamar Sakura" dan kening Sasuke kini mengerut tak suka.

"Mereka bertanya bukan tanpa alasan, kau tahu sendiri banyak nyawa Shinobi yang terenggut karena perang, bahkan ada beberapa klan yang berakhir generasinya. Klanmu termasuk klan penting Sasuke makannya-" pria itu menghela nafas kasar lalu kembali menatap Sasuke
"Dan juga hanya hubunganmu dengan Sakura yang tak mengalami perkembangan"

Lalu keduanya terdiam, pria pirang masih menatap Sasuke yang tetap berekspresi datar. Puluhan detik berlalu, pria pirang masih menunggu hingga suara dentuman pintu terdengar.

Sasuke menarik nafas dan menghembuskan nya pelan.
"Kita perlu bicara Naruto"

Kini Naruto yang mengerutkan kening. Tak biasanya, Sasuke mengajaknya berbicara serius. Ia dapat merasakan bahwa akan terjadi sebuah masalah. Otaknya sedang berpikir, masalah apa gerangan yang tengah mendera sahabatnya.

"Apa yang kau rasakan pada Hinata?" Sasuke bertanya masih dengan ekspresi datar sementara Naruto mengangkat alis, pertanda bahwa pria itu sedang bingung. Apa-

"Sasuke, kau tak menyukai Hinata kan?" Naruto berdiri sambil menggebrak meja, menatap tajam sahabatnya.

Sasuke menghembuskan nafas kasar lalu menatap Naruto dengan tatapan jengkel

"Baka, mana mungkin aku menyukai istrimu?!"dan mendengar itu, Naruto bernafas lega dan duduk kembali.

"Lalu kenapa kau bertanya hal seperti itu?" Naruto kembali bersuara dan Sasuke  kembali menghela nafas kasar.

"Apa yang kau rasakan pada Hinata ... Tak aku rasakan pada Sakura"

" Apa yang kau katakan Sasuke?" Naruto berucap dengan nada yang benar-benar serius. Otaknya yang tak seberapa dapat mencerna dengan jelas maksud perkataan sahabatnya. Lalu hubungan apa yang mereka jalani selama dua tahun ini? Batin Naruto.

Yah, perang telah berakhir sejak 4 tahun yang lalu dan Sasuke kembali dari perjalanannya 2 tahun setelahnya. Lalu Sasuke mulai menjalin hubungan dengan Sakura seperti janji tak terucap yang Sasuke sematkan pada gadis itu sebelum Ia pergi.

Semua terlihat baik-baik saja. Sasuke masih tetap dengan sikapnya yang dingin bahkan dengan gadis yang orang-orang anggap sebagai kekasihnya.

Sakura memahami itu, bahkan jika pria itu melupakan hari ulang tahunnya, bahkan jika pria itu melupakan janjinya, bahkan jika pria itu menerima misi yang lama tanpa memberi tahunya. Semua tak apa, asal pria itu tetap kembali padanya.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang