[About Fikri]: si Gendut yang suka spam

63 10 50
                                    

Kata orang, kelas tanpa satu oragg yang berbadan oversize itu gak lengkap. Begitu juga dengan kelas 9a. Kelas 9a tanpa Fikri? Yang benar saja!

Fikri mungkin bisa dibilang salah satu 'tali' penyambung, antara semua orang yang berada di kelas 9a.

Kelas 9a akan terasa hampa jika Fikri tidak ada. Karena dengan kehadiran nya, kelas 9a menjadi tidak terlalu flat.

Apalagi di grup chat alias grup kelas. Fikri adalah orang yang paling mudah di temukan di dalam grup kelas. Bagaimana tidak, tiap menit dia selalu on. Entah dia sedang tidak ada kerjaan, atai malah kurang belaian.

Selain sifat nya yang pendiam dan baik, kadang-kadang ia juga begitu menyebalkan. Laki-laki memang tidak jauh-jauh dari jata menyebalkan ya?

Fikri biasanya muncul di grup hanya untuk hal-hal yang tidak berfaedah atau spam. Tapi dengan begitu, grup kelas menjadi terasa lebih hidup.

-----

"Fikri! Piket!" teriak sang petugas kebersihan, siapalagi kalau bukan Farah.

"Gue udah tadi pagi. Tri tuh belum." elak nya.

"Kalo gue gak liat dengan mata kepala gue sendiri, gue gak percaya." tukas Farah lagi.

Fikri menghela nafas panjang. "Far, mau lo itu apa sih?"

Farah mengernyitkan dahi memasang mimik wajah maksud-lo?

"Lo gak bisa liat orang seneng ya?"

"Emang itu lo lagi ngapain?"

"Gue barusan download lagu," jeda, "Ya, gue mau dengerin lah."

"Wih lagu apa? Gue mau denger dong!" tiba-tiba Rossi datang entah darimana.

Fikri pun menangguk. Ia mulai menekan tombol di ponsel nya.

Ayo goyang dumang, biar hati senang, pikiran pun tenang, galau jadi hilang, ayo goyang dumang biar hati senang, semua masalah jadi hilang....

"Fik, gue nyesel suruh lo putar tuh lagu." cibir Rossi.

"Udah ah sana! Jangan ganggu gue. Gue lagi mau apalin lagu ini." usir Fikri.

Farah menatap tajam ke arah Fikri. "Fikri.."

Mendengar isyarat itu, Fikri mau tidak mau harus bangkit dari duduk nya dan segera menaati perintah Farah.

"Duhilah, Fik! Lo badan doang yang gede. Giliran di teriakin sama Farah langsung kicep." ejek Fadli yang langsung dibalas oleh tatapan sinis oleh Fikri. Sedangkan Farah tersenyum menang.

-----

"Fik, lo tumben gak ke kantin." tegur Fauzi.

"Diet."

Satu kata itu sukses membuat Fauzi dan kawan-kawan terheran-heran.

"Kesambet apa lo?"

"Diet mesti kesambet dulu ya?" tanya Fikri sekenanya.

"Tumben aja gitu," jeda, "Biasanya dalam sejam itu lo paling gak bisa nahan lapar." lanjut Fadli.

"Lo udah kayak emak nya aja deh." cibir Rendi

SolbioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang