Trust me in every difficulty there is always easy, and believe me if God will send help through someone unexpected. This is destiny, you just follow the groove, and keep trying.
"Ayo adik-adik bangun, siap-siap sholat subuh" ucap Adara sambil mengetuk pintu-pintu kamar adiknya.
Membangunkan adik-adiknya menjadi kegiatan rutin Adara setiap pagi. Saat ini ialah satu-satunya anak yang paling besar di panti asuhan sekar melati ini. Kakak-kakaknya yang lain sudah menikah dan ikut tinggal bersama suaminya. Panti ini telah berdiri selama 20 tahun lamanya, dan di dirikan oleh ibu Asih dan Suami, namun 5 tahun yang lalu suami bu Asih pak Dika telah meninggal dunia.
Setelah memastikan adik-adiknya sudah bangun dari tidurnya, Adara pun menghampiri ibu Asih yang sedang memasak di dapur, di bantu oleh budeh Lastri dan bibi Ida yang tak lain adalah kakak kandung dan adik kandung bu Asih.
"Ibu kue-kuenya udah jadi?" Tanya Adara pada ibu Asih yang sedang memotong-motong sayuran.
"Eh nak Dara, sudah nak tinggal di bungkus saja" ucap bu Asih.
"Adara saja bu yang bungkus kue-kuenya"
"Yasudah, kalau begitu"
Ya, setiap hari Adara berjualan kue-kue basah yang dibuat oleh bu Asih, yang di bantu oleh budeh Lastri dan bibi Ida.
Tugas Adara adalah menitipkan kue-kue basahnya di warung-warung yang mau di titipkan olehnya. Dan Adara pun biasa membawa kue-kue nya ke sekolah untuk dititipkan ke Teteh kantin.
Setelah selesai membungkus kue-kue basah, Adara dan semua anak panti beserta bu Asih, budeh Lastri, dan bibi Ida langsung melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Selesai sholat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan beres-beres rumah, sarapan, lalu bersiap-siap untuk pergi kesekolah.
"Kak Dala kak Dala Cilla hali ini ikut lomba mewalnai dongg di TK" ucap Cilla sambil berlari kecil menghampiri Adara yang sedang menaikkan keranjang berisi kue-kue basahnya ke bangku belakang sepedah.
"Wihh hebat Cilla, kakak doain supaya Cilla bisa menang terus dapet hadiah dehh" ucap Adara sambil membungkuk menyamakan tingginya dengan Cilla.
"Asikkk, nanti hadiahnya Cilla bagi dua deh cama kak dala" ucap Cilla sambil menunjukkan rentetan gigi susunya.
"Cilla pakai sepatu gih, kakak mau nganterin kue terus mau ke sekolah deh" jelas Adara.
Cilla hanya mengangguk sambil menampilkan senyum manisnya, dan berlari masuk meninggalkan Adara.
Melihat Cilla sudah masuk ke dalam panti, Adara pun segera pergi berangkat sekolah.
Diperjalanan tak lupa ia berhenti di sebuah warung kecil yang biasa ia titipkan kue-kue basahnya.
"Permisi ibu, saya mau mengantarkan kue basahnya"
"Oh iya mba taruh aja disitu, ini uang hasil penjualan kemarin. Coba di hitung dulu ya, takut kurang" jelas ibu pemilik warung.
Adara pun mengambil uangnya dan menghitung uang itu.
"Oh iya ibu Alhamdulillah pas kok bu, terimakasih ya bu, permisi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionTak ada yang tahu menahu soal takdir. semua yang telah terjadi adalah takdir. termasuk pertemuan saya dengan nya.