2. Baby
Chandra mengerjapkan kedua matanya secara perlahan dan mendapati Baeky juga Krisza menatapnya dengan tatapan khawatir , penasaran juga sebal.
“ Gue kenapa? “ Tanya Chandra sambil bangkit dengan lemas dan menyenderkan punggungnya . Kepalanya masih berdenyut nyeri dan membuat Chandra terkadang mengernyit .
“ Lu tadi pingsan “ Jawab Krisza ketus dengan mata yang mendelik sebal pada Chandra.
“ Pingsan? “ Bingung Chandra sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dilihatnya Baeky mengangguk.
Seingatnya tadi ia hendak pergi ke kantor, lalu Krisza datang bersama putrinya Sophia yang berisik , lalu Baeky memberitahunya kalau ada bayi di depan rumah. Chandra membelalakan matanya ketika ia mulai mengingat rentetan kejadian yang membuatnya pingsan, Baeky bilang bayi yang entah darimana dan milik siapa itu adalah anaknya .
Baeky menatap horor Kakaknya itu membuat Chandra bingung dan aneh “ Ada apa sih? “ Tanya Chandra tak sabaran.
“ Ini anak lu bang “
“ Whattt? “ Teriak Chandra kaget. Rasanya seperti di sambar petir di siang bolong ketika tanpa ada sesuatu apapun , seseorang tiba-tiba saja mengatakan kalau bayi itu adalah anaknya .
Langsung saja kepala Chandra berdenyut nyeri dan mual mengocok perutnya . Ia ingat belum meminum obat penambah darahnya pagi ini karna Krisza datang pagi-pagi dan mengganggu aktifitas sarapannya. Di tambah apa lagi ini?
Bayi ini anaknya?
BulsyitBagaimana mungkin, Chandra yang belum menikah sama sekali bahkan pacaran saja tidak pernah. Tiba-tiba memiliki seorang anak .
“ Kamu gak usah bercanda berlebihan seperti itu Baek. Cepat kembalikan anak orang, nanti orang tuanya nyariin “ Sembur Chandra yang merasa kalau Baeky sedang main-main seperti biasanya .
“ Lu fikir gue bercanda Bang. Ini anak lu, lu gak liat dia mirip ama lu, telinganya aja caplang kayak lu “ Sungut Baek yang membuat Chandra melihat kembali anak itu, bayi itu pun kembali tertawa melihat Chandra.
Baeky benar, anak itu memang mirip dengannya. Mata yang agak besar, telinganya juga besar persis seperti Chandra. Tapi sumpah , Chandra tidak ingat dosa apa yang telah di buatnya sampai memiliki bayi .
Chandra berfikir keras berusaha mengingat sesuatu yang mungkin saja ada sedikit penerangan. Tapi kepalanya malah berdenyut-denyut dan pusing, mual dan rasanya nafas Chandra mulai sesak.
Brug
Chandra pun jatuh tak sadarkan diri di lantai .
Setelah ingatannya kembali Chandra berasumsi kalau itu adalah mimpi, pasti itu mimpi. Mungkin tadi ia pingsan karna lupa meminum obatnya . Dua hari yang lalu kan dokter mengatakan kalau dirinya kekurangan darah. Chandra memanggut manggut kan kepalanya dengan asumsi nya sendiri.
Krisza dan Baeky saling menatap dan heran dengan tingkah Chandra yang seperti orang bego .
“ Bang “ Panggil Baeky yang membuat Chandra menoleh melihat kedua orang yang berdiri di samping tempat tidurnya itu.
“ Apa? “ Tanya Chandra dingin.
“ Bayi lu noh! “ Kata Baeky sambil menunjuk sebuah kereta bayi beserta bayi itu di dalamnya, yang sedang bermain bersama Sophia yang dari tadi berada tak jauh di belakang Krisza.
“ Bayi, whatt? “ Chandra langsung beringsut dari tempat tidur dan matanya membola saat ia melihat bayi yang tadi ia lihat sedang bersama Sohia.
Chandra menggelengkan kepalanya “ Ini gak mungkin “ Ucapnya frustasi.
Bagaimana mungkin dirinya yang seorang lajang dan tidak pernah pacaran tiba-tiba saja punya anak .
Ini gila kan!
“ Itu bukan anak gue Baek . Please lah lu bilang sama gue kalau itu bukan anak gue! “ Pinta Chandra dengan penuh harap .
Baeky menatap Chandra dengan prihatin “ Ini beneran bayi lu Bang, anak lu “
Chandra beralih menatap Krisza dan berharap Krisza akan berkata ‘ April mop, suprise atau Happy birthday ‘ karna sejak tadi pria sulung itu hanya diam menatapnya “ Lu pengen gue ngomong apa Chan? Gak nyangka gue ternyata adik gue lebih brengsek dari gue “ Kata Kris dengan tatapan sebalnya .
Baeky hanya bisa menatap chandra khawatir, takut Chandra frustasi gara-gara bayi ini, terus stres dan gak mau ngantor, nanti kalau Chandra di pecat bagaimana ? Nanti yang biayain biaya sekolah dan perawatan salon bulanannya siapa? . Gini-gini kan Baeky juga suka perawatan biar kelihatan menawan.
“ Gue yakin itu bukan anak gue , Kris “ Kilah Chandra hampir menangis menahan kesal karna tidak ada yang percaya padanya.
“ Trus, itu bocah keluarnya dari mana? Dari timun suri? Pohon jati yang ada di depan rumah? “ Kata Kris sambil bersedekap.
Chandra tidak tahu lagi harus berkata apa ,rasanya ia ingin guling-guling di tanah sambil berteriak karna frustasi dengan tuduhan dua saudaranya itu. Mereka jahat ,
“ Bang sorry ,tapi ini emang anak lu. Di keretanya juga ada surat yang harus lu baca “ Kata Baeky sambil menyerahkan amplop ke dalam genggaman tangan Chandra yang sejak tadi terkulai lemas.
Dengan agak bergetar Chandra membuka amplop dan membaca isi suratnya dengan seksama, seperti membaca soal ujian bahasa Indonesia ketika UN.
Krisza melihat Chandra penasaran, ingin tahu apa isi surat itu. Baeky tidak memberitahunya tentang surat itu, tadi pagi Baeky berteriak meminta bantuan padanya karna Chandra pingsan. Krisza pun sama terkejutnya saat Baeky bilang kalau bayi itu anak Chandra, karna tadi pagi Baeky tiba-tiba saja melihat sebuah kereta bayi di depan pagar. Awalnya Krisza tidak percaya karna tadi pagi kan Krisza tidak melihat apa-apa di depan pagar. Tapi Baeky bilang ,kalau saat ia sedang asik bermain Batu gunting kertas bersama Sophia, tiba-tiba saja seseorang mengetuk pagar dan membuat Baeky menoleh , tapi orang itu langsung berlari cepat dan meninggalkan kereta bayi itu.
Jujur, Krisza juga antara percaya dan tidak percaya karna tidak ada bukti lain yang membenarkan bahwa itu anak Chandra, tapi memang wajah anak itu mirip sekali dengan Chandra .
“ Gue mau baca dong “ Kata Krisza penasaran dan membuat Chandra langsung menyembunyikan kertas itu di punggungnya.
Chandra menatap tajam pada Krisza “ Berani lu baca surat ini, gue lempar lu “ Kata Chandra tajam.
Krisza yang sebal pun hanya bisa nyinyir. Chandra pun kembali membaca suratnya dan memperhatikan setiap kata yang tertera pada tulisan tangan itu .
Sesaat kemudian Chandra tertegun lalu beralih melihat bayi yang sedang di ajak bermain oleh Sophia. Krisza mengerutkan keningnya melihat perubahan ekspresi Chandra , pasti surat itu berisikan suatu mantra yang membuat Chandra terdiam. Sedangkan Baeky hanya menatap Chandra datar.
Sebuah tarikan lembut pun membuyarkan lamunan Chandra “ Om Yeoli, dedeknya pipis “ Ucap Sophia yang membuat Chandra, Krisza dan Baeky menatap bayi di hadapan mereka yang tiba-tiba menangis .
Kepala Chandra kembali berdenyut nyeri saat mendengar tangisan bayinya yang memekakan telinga .
“ Bang gantiin tuh popoknya “ Suruh Baeky pada Chandra yang sekarang melotot lebar padanya.
“ Gantiin popoknya, trus kasih dia susu biar diem “ Timpal Krisza yang membuat Chandra bingung. Bagaimana pula caranya? Ia tidak pernah berpengalaman mengurus bayi.
“ Baek, kamu mau kemana? “ Tanya Chandra kebingungan melihat Baeky meraih tasnya dan menuntun Sophia.
“ Gue mau ke game center bareng Sophia Bang. Lu baik-baik ya di rumah sama bayinya “ Kata Baeky sambil melenggang pergi meninggalkan Chandra yang melotot horor melihat bayinya, lalu beralih lagi melihat Baeky yang hampir sampai di ambang pintu.
“ BERANI KAMU KELUAR. UANG BULANAN KAMU ABANG TAHAN “ Teriak Chandra menggema membuat Baeky langsung menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Chandra dengan kepulan asap di kepalanya.
Banteng mulai ngamuk rupanya .
“ Ya elah Bang, gue udah janji nih ama si cimol dan yang lainnya “ Protes Baeky.
“ YANG BIAYAIN SEKOLAH KAMU SAYA APA MEREKA “ Teriakan Chandra malah membuat bayinya semakin kencang menangis, Kris pun hanya bisa menelan ludahnya sendiri melihat tanduk setan mulai keluar dari kepala adiknya itu.
“ Ya elu, tapi kan... “
“ SAYA BILANG NGGAK YA NGGAK, KAMU PAHAM ATAU TIDAK! “ Aura bosnya keluar ,telak dan gak bisa di bantah. Bayangkan bagaimana tersiksanya karyawan di kantor karna memiliki manager seperti ini.
“ Gak asik lu Bang “ Kesal Baeky sambil berjalan ke arah kereta bayi itu dan mengambil bayinya , lalu keluar dari kamar Chandra yang diikuti Sophia untuk mengganti popok bayi itu .
Chandra pun menghembuskan nafasnya kasar dan mengacak-acak rambutnya sendiri ,frustasi dan seakan tidak percaya dengan takdir yang baru saja Tuhan cantumkan untuknya . Chandra kesal dan marah pada dirinya sendiri .
“ Makannya Chan, kalau maen ama cewek itu ya pinter dikitlah. Jangan ampe kebablasan, pake pengaman kek apa kek... “
“ STOP “ Teriak Chandra dengan emosi yang membuat Krisza tersentak kaget “ Berani lu ngomong lagi , sekarang juga gue bakalan pergi dan bakar apartemen kesayangan lu itu “ Geram Chandra sambil merekatkan giginya kuat-kuat menahan emosi dalam dadanya.
Krisza yang melihat dan mendengarnya langsung melotot dan kembali menelan ludahnya karna takut. Chandra orang yang nekat juga kalau marah, dulu saja saat Krisza tidak sengaja membuat kucingnya kabur. Chandra langsung borak barik kamarnya dan membanting TV juga gitar kesayangannya seperti orang kesetanan. Chandra juga pernah membakar seisi lemari bajunya karna Krisza terus mengolok-olok telinga Chandra yang lebar.
Jadi besar kemungkinan kalau kali ini pun Chandra akan membakar apartemen miliknya.
Krisza yang takut pun langsung berpura-pura meraih ponsel di saku celananya dan meletakkannya di telinga “ Halo? Oh iya iya Pak, saya kesana sekarang. Makasih “ Chandra hanya menatap Krisza sinis .
“ Gue pergi dulu ya Chan, ada panggilan. Bye “ Kata Krisza singkat dan langsung pergi dengan tergesa dari kamar Chandra. Takut kalau macan udah ngamuk, ntar ini rumah berubah jadi hutan belantara.
Setelah Krisza pergi Chandra kembali menghembuskan nafasnya kasar . Bagaimana hidupnya sekarang?
Chandra kembali melihat sepucuk surat itu dan termenung mengingat apa yang terjadi di hidupnya waktu itu sampai menjadi seperti sekarang . Satu hal yang tidak Chandra pungkiri dari surat itu ‘ Bahwa anak itu memang anaknya ‘.
To Be Continue+++++
Special Thanks for srim77371 dari Baeky & Chan😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
FanfictionMenjadi papa muda mendadak tentu saja bukan impian yang di harapkan oleh pria tampan bernama Chandra Yeoli Pramuda. Belum lagi Mahendra Baeky Kaemal yang selalu mengganggu keseharian hidupnya yang makin berantakan, serta Krisza Rofi Pratama yang se...