"Katanya Damanik Corps telah memiliki sekretaris baru."
"Perempuan mana lagi yang akan ditiduri bajingan itu."
"Kali ini Gabriel telah berubah, dia tak seperti dulu lagi."
"Tetap saja. Sekali bajingan akan selalu menjadi bajingan."
"Sekretaris itu bukan perempuan sembarangan, yang aku tahu dia lulusan terbaik salah satu universitas di Inggris. Ditambah lagi dalam seminggu ini, dia telah membawa kemajuan pesat untuk Damanik Corps."
"Aku tak tahu jika paman begitu mengikuti berita ini."
"Apa kau yakin tak mau mendengar siapa namanya?"
Rio memutar bola matanya. Cukup menguras tenaga juga bercakapan dengan pamannya yang cerewet ini.
"Ify."
"Wh-what?"
"Arilyn Salifyna Umari."
"Apa paman bisa pastikan orang itu adalah sekertaris barunya?"
"Apa perlu kita mengadakan pertemuan?"
Dengan gerakan ceoat, Rio langsung meraih gagang telepon yang ada di atas meja kerjanya.
"Keruangan saya sekarang."
Seseorang disebrang sana mungkin belum sempat mengatakan satu katapun namun kalah cepat dengan gerakan menutup teleponnya. Bukan Rio namanya jika dia tidak cepat.
"Silahkan masuk Shilla.
Perempuan cantik dengan balutan dress hitam selutut itu sudah berdiri sambil membungkuk sopan di hadapan bos nya itu.
"Ada yang bisa saya bantu pak?"
"Atur jadwal pertemuan antara saya dengan direktur muda Damanik Corps."
Shilla mengerutkan dahinya. Apalagi yang akan diperbuat bosnya terhadap musuh bebuyutannya ini.
"Saya mau secepatnya sebelum saya terbang ke Spanyol."Lanjutnya.
"Ba-baik pak."
"Ohiya. Pastikan juga dia membawa sekertaris barunya itu."
"Baik pak. Saya akan mengaturnya."
"Saya harap kamu bisa menghubungi pria itu mulai dari sekarang."
"Baik. Saya permisi dulu."
Jangan lupakan pria paruh baya yang daritadi memperhatikan direktur muda itu bercakap dengan sekertarisnya. Dia nyeringai puas.
"Apa?"
"Apakah kau akan membuat Haling Corps maju lebih pesat hah?" Dia semakin nyeringai.
"Berhenti nyeringai seperti itu paman."
A/N
Assalamualaikum temen - temen.
Mari kita kembalikan era Rio-Ify wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night
Fantasy[TAHAP REVISI] Arylin Salifyna Umari merasa aneh dengan bosnya sendiri karena melarangnya melihat malam. "Memang ada apa dengan malam?" Sebaliknya Arios Adirajada Haling direktur muda dengan sikap dingin yang suka mengambil keputusan sendiri kini t...