Proses

1.7K 51 2
                                    

Seorang raja sedang mengadakan sayembara untuk kedua putranya guna menentukan siapa di antara mereka yang tepat menggantikan dirinya menjadi raja. Sang raja membawa mereka ke sebuah kebun. "Ayah ingin kalian mengumpulkan semua buah apel yang ada di pohon itu!" Raja menunjuk 2 pohon apel yang ada tepat di tengah taman. Di sebelah pohon apel telah disiapkan satu tempat buah yang besar, sebilah kapak yang tajam, tali dan beberapa batang bambu.

Dengan cepat, si sulung mengambil kapak dan mulai menebang pohon apel itu. Tidak lama, keranjangnya sudah penuh dengan buah apel. Lalu ia membawanya ke sang ayah. "Pekerjaanmu bagus anakku." Senyum puas terlihat dari wajah si sulung. Lalu raja memperhatikan si bunga yang sedang memanjat pohon apel Dan memetik buah nay satu per satu. Dan, ketika melihat buah di dahan yang tertinggi, ia pun menggunakan bambu yang ada untuk memetik buah apel itu. Memang si bungsu memerlukan waktu yang lama, tetapi ia berhasil mengumpulkan semua buah apel dari pohon tersebut.

Kemudian raja berkata, "anakku, ayah sudah memutuskan calon pengganti Ayah. Dan, pilihan Ayah jatuh pada pangeran bungsu."

Si sulung mencoba meraih keberhasilan dengan cara yang mudah. Ia tidak mau bersusah payah untuk mengumpulkan buah apel satu per satu. Tapi, untuk hal tersebut ia mengorbankan pohon apel untuk ditebang. Sedangkan si bungsu menikmati prosesnya. Cara yang mudah Dan cepat belum tentu cara yang tepat untuk mendapatkan keberhasilan. Sering kali kita harus berjuang Dan berkorban untuk mendapatkan yang kita inginkan. Kemenangan yang diperoleh dengan sudah-payah biasanya akan bertahan lebih lama. Nikmati prosesnya.

Kecendrungan berpikir instan membuat orang sering lupa bahwa tidak ada kemenangan tanpa proses

Motivation storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang