lima~Menangis

7 0 0
                                    

Menangis adalah bagian dari pelarianku pada apa yang tak kuingini. Aku tidak suka menangis, aku tidak mau menangis tapi terkadang ada hal yang mengharuskanku untuk menangis.

Jika aku dalam gelap, sekuat mungkin kutahan agar tak jatuh butir air mataku, tapi susah karena akan tercekat ditenggorokan kecuali secepatnya harus dikeluarkan. Aku harus menangis.

Jika sendiripun begitu. Aku juga harus menangis karena kalau tidak aku akan sesak. Aku kagum pada orang yang mengaku mampu mengatur air matanya, alangkah kuatnya mereka. Tapi aku sebenarnya tidak percaya bahwa ada orang yang mampu menahan tangisnya, kecuali hatinya keras seperti batu barulah dia tak menangis.

Selama kepekaannya masih berfungsi dengan baik kupastikab dia pasti akan menangis. Bukankah tangis juga anugerah?? Jadi tak ada salahnya menangis. Tapi aku membencinya meskipun dengan menangis aku akan lega, sesakku akan hilang. Aku membencinya karena ketika aku menangis ada kesedihan. Aku tidak suka bersedih. Aku mau tertawa. Tapi terlalu banyak hal disekelilingku yang membuat aku sedih dan akhirnya memaksaku menangis sendiri dalam gelap.

Sungguh aku tidak ingin menangis, tapi aku tidak tau bagaimana mencegahnya. Apakah aku harus membutakan hatiku? Ataukah mengeraskan jiwaku? Agar tak menangis lagi.

Tidak mungkin.
bagaimana bisa aku merasa jika hatiku buta. Bagaimana bisa aku memberi jika jiwaku mengeras. Tidak...
itu tidak akan kulakukan. Masih banyak hal yang harus kurasakan sebelum sampai masaku disini. Entah itu sedih, susah, suka, atapun duka.

Disekitar hidupku banyak yang menungguku untuk diberi. Tak peduli seberapa banyak yang bisa kubisa kuberi untuk mereka, aku hanya butuh mereka tertawa dan bangga telah memiliki diriku meskipun saat ini aku belum tau apa yang bisa kuberi, apa yang bisa membuat mereka bangga. Aku akan menangis jika itu perlu. Aku tetap akan menangis. Bukan menyesali keberadaanku, tapi menangis untuk sekedar melepas sesak didada.

Aku benci menangis sendiri dalam gelap tapi aku butuh itu. Maka aku akan menangis, saya tidak akan menahannya jika air mataku ingin jatuh. Akan kubiarkan karena dengan begitu aku sungguh menghayati rasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Indecision In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang