Bertemu dia

1.6K 59 0
                                    


“Sakura?!” mata onyx itu memandang mata emerald Sakura dengan penuh keterkejutan. Sebuah sosok jangkung berambut raven  yang terbalut kain, tubuhnya terbungkus jubah cokelat, dan dileher terdapat semacam kalung yang membuatnya terlihat seperti kaum gipsi.

“Eh, Sasuke-kun?!” balas Sakura. “Apa yang kau lakukan di sini, Sasuke-kun?”

-------------------------

“Aku bisa mengembalikan pertanyaan itu padamu.” jawab Sasuke datar. “Aku hanya sedang melintas. Apa yang kau lakukan di sini?”

“Eh, aku—“ kata-kata Sakura terpotong sekilas saat matanya kembali tertuju pada tumpukan batu di hadapannya. Sebuah senyum terulas di wajah cantiknya dan menimbulkan semburat merah samar nyaris tak terlihat di wajah Sasuke. Lalu, Sakura kembali menatap Sasuke sambil berkata, “ah, aku sedang dalam misi. Misi ini memiliki hubungan denganmu. Tetaplah di sana untuk sebentar lagi, Sasuke-kun.”

Sasuke menaikkan sebelah alisnya sambil menatap Sakura heran.

Memiliki hubungan denganku? Apa yang dia bicarakan? Batinnya.

“Naga, ular, harimau, tikus, kelinci, sapi,” Sakura bergumam sambil membentuk segel dengan tangannya. “Segel: Terbuka!”

Setelah meneriakkannya, terdengar suara desisan aneh.

BOOM!

Dalam sekejap sebuah tubuh besar langsung menarik Sakura dan memeluknya. Sakura yang terkejut refleks menutup matanya dan mengenggam erat orang yang memeluknya.

“Bodoh,” ujar Sasuke, “jika aku tidak langsung menarikmu tadi, kau bisa mati.”

Sakura membuka mata terkejut. Dipandangnya tubuh besar yang melindunginya. Nyaris tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sasuke telah melindunginya. Melindunginya dari ledakan segel yang baru saja dia buka. Mengingat timbunan itu Sakura berusaha melihat ke arah segel itu. Dari balik tubuh Sasuke, Sakura mengintip ke arah timbunan batu itu. Semua batu itu kini telah terpecah dan terlempar ke segala arah. Sakura perlahan berjalan menjauhi Sasuke dan mendekati puing² batu itu. Sakura melihat sebuah gulungan yang tergeletak di antara puing² batu yang masih tersisa di tempatnya. Dia lalu membungkuk dan memungutnya. Setelah memeriksa beberapa sisi, Sakura mendesah lega.

“haah,syukurlah aku mendapatkannnya”

“Apa itu?” suara Sasuke membuat Sakura kembali menyadari keberadaannya.

“Eh...Sasuke-kun”Panggil Sakura terkejut.

Akhirnya Sakura pun tersenyum dan berbalik menghadapnya lalu berkata, “Ini adalah gulungan rahasia yang penting milik Konoha. Gulungan ini disembunyikan di sini karena Perang Dunia Shinobi IV yang meletus dua tahun lalu. Gulungan ini kemungkinan berisi jutsu yang bisa membawamu ke masa lalu.”

“Lalu, apa hubungannya denganku?” tanya Sasuke.

Sasuke menghirup napas dalam sebelum melanjutkan, “Gulungan ini merupakan peninggalan klan Uchiha.”

Satu kalimat yang langsung membuat Sasuke terkejut, “Apa?!”

“Gulungan ini disebut-sebut hadiah dari petinggi klan Uchiha untuk Shodaime Hokage. Kau bisa lihat, di sini ada lambang klan Uchiha dan lambang Konoha di sisi lainnya. Sebenarnya, tak ada yang tahu isi sebenarnya dari gulungan ini. Maksudku, kami hanya sebatas mengetahui jika gulungan ini bisa membawamu ke masa lalu.”

“Kenapa tak ada yang tahu? Ini gulungan yang sangat penting, kan?”

“Yah, kau tahu, setelah, err... kau tahu, etto... bagaimana aku mengatakannya,” gumam Sakura gugup. Melihat tingkah Sakura, Sasuke langsung mengerti apa yang sedang dia bicarakan.

“Tak apa, Sakura. Katakan saja,”

“Yah, etto... setelah tragedi hari itu, para petinggi klan Uchiha yang kemungkinan mengetahui hal ini termasuk ayahmu, sudah tiada. Selain petinggi klan Uchiha, seharusnya hokage juga memiliki informasi ini. Tapi, karena penyerangan Konoha terhadap Suna tujuh tahun lalu yang menyebabkan kematian Sandaime Hokage, kami tidak memiliki informasi apapun. Karena itu, Kakashi-sensei, etto, maksudku, Rokudaime-sama memerintahkan padaku untuk tidak membukanya karena tak ada yang tahu apa yang akan terjadi jika aku membukanya.”

“Lalu, kenapa tidak memberikan misi ini padaku?” Sasuke mulai melangkah mendekati Sakura dengan tatapan yang mengintimidasi.

“Desa tidak bisa menghubungimu akhir-akhir ini karena kau kemungkinan berada di tempat yang sulit dijangkau, bukan?” Sakura yang melihat perubahan Sasuke seketika ketakutan dan mulai berjalan mundur.

“Bagaimana dengan si Urusatonkatchi itu?”

“Etto, Naruto sedang ada misi di Kumogakure,”

“Lalu, Sai? Dia juga anggota tim 7. Dia juga anbu, bukan?”

“Dia juga ada misi. Tapi, aku tak tahu misi apa itu,”

“Bagaimana dengan Shikamaru? Dia juga salah satu andalan desa,”

“D-dia adalah perwakilan Negara Api untuk Serikat Shinobi jadi dia sedang sangat sibuk sekarang,”

“Chouji?”

“Dia pergi bersama Naruto,”

“Ino?”

“Ini misi solo yang kurang cocok dengan tipenya. Lagipula, dia juga harus berada di rumah sakit bersama Shizune-senpai,”

“Hinata?”

“Dia bersama tim 8 juga memiliki misi di Iwagakure,”

“Bagaimana dengan si alis tebal?”

“D-dia juga memiliki misi bersama TenTen di Kirigakure, S-Sasuke-kun,”

“Lalu, Neji?! Dia adalah shinobi yang paling cocok setelah aku untuk misi ini!”

Mendengar nama Neji disebut, Sakura terdiam dan menundukkan kepala. Sebuah kenangan pahit semasa perang terbersit dalam ingatannya. Tewasnya seorang teman ditengah perjuagangannya adalah hal yang sangat menyakitkan. Sasuke yang melihat Sakura menyadari apa yang dikatakannya dan memori itu.

“Maafkan aku. Aku lupa kalau Neji—“ belum sempat Sasuke menyelesaikan kalimatnya, Sakura telah motongnya, “Tak apa-apa, Sasuke-kun. Wajar jika kau lupa. Setidaknya, Hinata dan Naruto tidak ada di sini. Karena mereka pasti lebih merasa terpukul daripada aku,”

“Hn. Kau benar,” Sasuke menyetujui, “jadi, kau pilihan terakhir?”

“Ya, begitulah,” jawab Sakura dengan singkat.

“Sebaiknya kau lebih berhati-hati. Di sini banyak perampok. Para anbu di kedua desa pasti langsung menyerangmu  jika menyadari keganjilan,”

“Itu bukan masalah, Sasuke-kun. Rokudaime-sama sudah memberitahu kedua desa jika aku akan melintas. Mereka pasti—“

Sebuah kunai yang melintas tepat di depan mata Sakura langsung memotong kalimatnya. Dengan mata yang melebar, Sasuke dan Sakura memandang kunai tersebut. Sebuah kunai dengan kertas peledak yang terikat bersamanya dan mulai mendesis.

“Sakura! Berlindung!” dengan cepat, Sasuke langsung mengenggam tangan Sakura sambil melompat ke arah dahan pohon yanggi tak jauh dari mereka. Sakura yang terkejut, refleks menuruti perintah Sasuke. Tapi, saat mereka sudah mendekati dahan itu, Sakura menyadari benda yang hilang dari genggaman tangannya.

“Sasuke-kun! Gulungannya!”

Sasuke menoleh dan memandang ke bawah. Gulungan yang dibawa Sakura tadi mulai terbuka dan melayang siap mencium tanah.

“Tch. Sakura, genggam lenganku. Pegangan yang erat dan jangan lepaskan.” Kalimat tegas yang direspon kepatuhan Sakura yang mengenggam lengan kanan Sasuke dengan erat. Dengan satu hentakan kakinya yang kuat, Sasuke kembali meluncur kebawah menuju gulungan rahasia yang sudah terbuka dan hampir menyentuh tanah. Dengan segenap kekuatannya, tangan kanan Sasuke berusaha meraih gulungan itu. Sedikit lagi. Sedikit lagi, Sasuke mendapatkan kembali gulungan itu.

Grep.

Sasuke berhasil mendapatkan gulungannya kembali. Namun, tepat ketika Sasuke menyentuhnya, gulungan itu mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Seolah, menelan semua yang dilihat Sasuke dan Sakura.

Love Story With sasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang